Hai, aku Min Hee Soo. Sekarang aku duduk
di kelas 2 di SMA yang favorit di Seoul.
Karena sekarang masuk tahun ajaran baru, jadi ada perubahan kelas. Aku
merupakan murid yang cukup pintar loh. Buktinya aku masuk di kelas unggulan di
SMA ku.*pamer*
Di kelasku yang sekarang anaknya
asyik-asyik loh, kompak lagi. Aku bersyukur bisa sekelas dengan mereka. Aku
sebangku dengan Jung Ji Yun. Ji Yun adalah sahabatku yang paling baik dan yang
paling akrab denganku. Kami selalu bermain bersama dan bercerita tentang semua
hal. Oh ya, aku sangat suka langit. Langit adalah teman keduaku setelah Jung Ji
Yun. Aku juga sering bercerita dengan langit. Memang agak aneh, tapi cerita
dengan langit benar-benar ngebantu aku waktu aku ga bisa nyeritain semua yang
ada di hati aku ke Ji Yun, tentang masalah yang sedang aku hadapi. Jujur, itu
bisa buat aku tenang.
******************
Author POV
Saat ini di kelas Min Hee sedang ada
pelajaran seni rupa. Min Hee paling ga suka pelajaran seni rupa karena dia sama
sekali ga bisa gambar. Alhasil, dia harus kerja keras dan konsentrasi untuk
membuat tugasnya kali ini. Tapi, ada bisikan-bisikan seseorang yang membuyarkan
konsentrasinya.
”Min Hee noona...” terdengar suara
orang berbisik
” Min Hee noona..”
Min Hee menoleh kebelakang, tapi tidak
ada tanda-tanda orang memanggilnya karena Min Hee melihat teman-temannya sedang
berkutat dengan tugas mereka masing-masing. Min Hee pun kembali mengerjakan
tugasnya.
” Min Hee noona..”terdengar suara
bisikan yang sama
Min Hee menoleh ke belakang untuk
yang kedua kalinya, lalu menoleh ke samping kanan tempat duduknya, namun,
hasilnya nihil. Min Hee tetap tidak menemukan orang yang memanggilnya ” Noona”.
Setahu dia, hanya Sulli yang memanggilnya ” Onnie”. Tapi, daritadi Sulli gak
lepas dari tugas seninya. Dan tidak ada yang memanggilku NOONA kecuali
dongsaeng kandungku.
” Aneh, siapa sih yang
manggil-manggil aku daritadi? Suaranya seperti seorang namja” batin Min Hee
sambil melanjutkan lagi tugas seninya.
” Min Hee noona..” terdengar bisikan
yang lebih keras. Min Hee pun menoleh ke samping kiri tempat duduknya. Dan
akhirnya dia melihat seorang namja yang sedang melihat kearahnya sambil
senyum-senyum innocent. Min Hee terkejut ternyata namja itu yang memanggilnya
”onnie”.
”YA!CHO KYUHYUN! Kenapa kau memanggilku
”Noona” daritadi hah? ” teriak Min Hee *songsaenim sedang kekantor dipanggil
kepsek*
” OMO... jangan marah dulu donk Min
Hee NOONA” timpal Kyuhyun dengan memberi tekanan pada kata ” noona”.
” Aku cuma nau pinjem spidol kok”
jawab kyuhyun cengengesan.
” Tapi kenapa harus manggil ” Noona”
sih?” tanya Min Hee sambil melemparkan spidol kearah KyuHyun
” Kau kan yang paling tua diantara
semua siswi dikelas ini, wajar dong aku panggil Noona” jawab Kyuhyun setelah
menangkap spidol yang dilempar Min Hee.
Baru saja Min Hee
mau membalas Kyuhun, Yoochun songsaenim sudah masuk kekelas mereka lagi. Mereka
pun kembali berkutat dengan tugas mereka masing-masing.
Istirahat
Ring ding dong ring ding dong
” Baiklah anak-anak, pelajaran sudah
selesai, kalian boleh istirahat. Min Hee, tolong tugas seninya kamu letakkan di
meja bapak ya ” kata songsaenim
” Ne, songsaenim” jawab Min Hee. Min
Hee pun berkeliling kebangku-bangku temannya untuk meminta tgas mereka.
” Kyu, mana tugas kamu?” tanya Min
Hee pada kyuhyun
” Ini nuna.. ” jawab kyuhyun sambil
menyerahkan tugasnya dan berlari keluar kelas.
” Ya! Kyuhyun tunggu kau! Enak saja
kau memanggilku begitu!” teriak Min Hee sambil mengejar Kyuhyun dengan membawa
tugas seni rupa kelasnya. Bruukk. Min Hee menumbur kyuhyun yang berhenti
tiba-tiba karena tali sepatunya lepas. Tugas seni rupa yang Min Hee bawa pun akhirnya jatuh berceceran.
” aish..kyuhyun!Kenapa kau berhenti
mendadak?”teriak Min Hee sambil memukul-mukul kyu.
” kenapa juga kau lari ga liat-liat kedepan?”
jawab kyu sambil berdiri hendak pergi lagi
” ya! Kyu! Bukannya minta maaf atau
membantuku mengumpulkan tugas-tugas ini!” teriak Min Hee. *daritadi
teriak-teriak ga ngeliat kalo banyak siswa yang memperhatikan mereka*. Namun,
kyu tetap melangkahkan kakinya .
”dasar kau kyu, tega sekali!” batin
Min Hee sambil memunguti tugas seni di lantai koridor. Saat dia berdiri dan
hendak merapikan bajunya, tiba-tiba seseorang mengambil tugas seni yang dia
bawa. Min Hee menoleh dan terkejut karena yang mengambilnya adalah kyuhyun
” Ya! Mau ngapain kau.... KYUHYUN?!”
” aish...kau daritadi teriak saja
sih NOONA.Aku kan hanya ingin membantumu.” jawab Kyuhyun sambil berlalu menuju
kantor guru.
” huh..dasar kau ini kyu...kenapa ga
dari tadi? Sekarang sudah mau masuk tau tapi aku belum meletakkan tugas ini ke
meja Yoochun songsaenim gara-gara kau
tadi” kata Min Hee sambil mengikuti Kyuhyun.
” Ne, ne. Tapi aku kan sudah
membantumu sekarang”jawab Kyu sambil meletakkan tugas seni di meja
songsaenim*cepet juga jalannya*
” telat tau! Ayo cepat kyu..aku mau
mengerjakan PR bahasa inggrisku. Tinggal satu nomor lagi” timpal Min Hee sambil
keluar kantor
” ya!tunggu donk. Bukannya
berterimakasih padaku, malah pergi begitu saja” kata kyuhyun sambil mengikuti
Min Hee.
” ne, ne..gomawo sudah membantuku,
DONGSAENG!” jawab Min Hee
” aish.kenapa kau memanggilku
begitu?” tanya Kyu
” kau duluan yang manggil aku
noona.” jawab Min Hee
” aish kau ini..aku kan Cuma
bercanda. ” protes Kyu
” bodo..” kata Min Hee sambil
merong-merong
” ya! Kau ini! Oya.. gimana kalau
aku nraktir kau es krim Min Hee? Tanya kyu
”untuk apa kau nraktir eskrim?
”tanya Min Hee
”anggap saja sebagai ucapan
maaf dan terimakasihku karena kau
meminjamkanku spidol” jawab Kyu
” oke..pulang sekolah saja ya kyu”
jawab Min Hee sambil masuk kekelas.
” Oke” kata kyu
Pulang sekolah
”Min Hee. Pulang bareng yuk.” ajak
Ji Yun
” mian Ji Yun, aku sudah ada janji
dengan kyu” jawab Min Hee sambil membereskan bukunya
”mwo? Janji dengan kyu?
Hayooo...janji apaan?” goda Ji Yun
” ah kau ini..dia Cuma mentraktirku
eskrim karena tadi dia meminjam spidolku dan ucapan maaf karena tadi dia
membuatku menjatuhkan tugas-tugas songsaenim” jawabku
” oh..jinjja? ga da janji lain? ”
tanya Ji Yun lagi
” Ya! Ji Yun ga usah aneh-aneh
deh..mending kamu pulang gih” timpal Min Hee
”Yee..dasar kau. Enak aja ngusir aku
mentang-mentang mau jalan dengan kyu.” jawab Ji Yun.
” Ya! Ji Yun! Kau...” hendak memukul
Ji Yun dengan buku
” Arasso..arassso..aku
pergi..selamat bersenang-senang Min Hee” kata Ji Yun sambil menahan tangan Min
Hee. Lalu dia berlari keluar kelas.
”Min Hee,jadi kan?” panggil Kyu dari
luar kelas
” Ne. Tunggu sebentar.” jawab Min
Hee. Min Hee pun keluar kelas setelah selesai membereskan buku-bukunya
”Kajja, Min Hee ” ajak Kyu
” Ne..”
Min Hee dan Kyu pergi ke cafe eskrim
langganan kelas mereka. Sesampainya disana mereka mengambil tempat duduk
didekat jendela, tempat favorit murid-murid di kelas mereka. Pelayan pun tidak
perlu bertanya dengan mereka karena sudah tahu eskrim yang sering mereka pesan.
” gomawo Kyu..buat traktirannya”
kata Min Hee sambil memakan eskrimnya
” cheonmaneyo.. kan ini bentuk rasa
terima kasih dan permintaan maafku untukmu NOONA,hahahha” jawab Kyu
” aish kau ini! Masih saja
memanggilku noona.” timpal Min Hee
cemberut
” aigoo..kau ini lucu sekali ya..ara
ara..aku tidak akan memanggilmu noona untuk hari ini” kata Kyu sambil mengetik
sms. *sejak kapan kyu smsan ya..*
” awas saja kalau kau tetap
memanggilku noona, eh, kau lagi sms siapa?” tanya Min Hee
” mau tauuu..ajaa” jawab kyu sambil
melanjutkan mengetik sms
”aish kau ini..pulang yuk..udah sore
nih” ajak Min Hee
” oke..aku bayar dulu”. Jawab kyu
sambil berjalan kearah kasir
***********
Min Hee POV
Gomawo kyu.. gomawo buat
hari ini. Walaupun sempat kesal karena kau memanggilku noona. Tapi itulah
KYUHYUN..namja paling jahil dikelas, paling lucu, dan namja yang diam-diam aku
sukai.
Min Hee POV End
***********
Keesokan harinya
” Annyeong Min Hee” sapa Ji Yun
” Annyeong Ji Yun ” jawab Min Hee
” Gimana kemarin? Seneng lah
ya.” tanya Ji Yun lagi
” Hhe.. lumayan...” jawab Min Hee
malu-malu
” hhaha..mukamu merah” kata Ji Yun
” aish kau ini..bodo ah” kata Min
Hee sambil duduk dibangkunya
” sebenarnya aku kesal dengan dia
karena dia memanggilku noona” kata Min Hee
Ji Yun meletakkan
tasnya di meja dan kemudian duduk. Lalu menghadap Min Hee
” hahahaha...kau kan memang paling
tua dikelas ini..wajar donk” kata Ji Yun
”ahhh..kau sama seperti kyu ” kata
Min Hee sambil membuka tasnya untuk mengambil headset dan memasangkan ke
telinganya.
” itu artinya dia cari perhatian ke
kamu Min Hee ” kata Ji Yun lagi
”Huh..menyindir sih iya” jawab Min
Hee cuek
“ terserah deh..buat apa dia manggil
kamu begitu trus bantuin kamu bawa tugas-tugas dan nraktir kamu eskrim kalu ga
cari perhatian? ” kata Ji Yun lagi
” tau ah” jawab Min Hee
” hey..minggu ini. Kelas kita mau
main ke Green Valey..kau ikut kan?”tanya JiYun
” hmmm,,,minggu ini ya.. aku bisa
kok.” jawab Min Hee sambil mendengarkan musik di Hpnya.
Ji Yun..semoga saja yang kau katakan tadi benar. Aku pasti senang sekali.
Itu yang kumau selama ini.
*************
Hari Minggu
Minggu ini mereka Min Hee dan
beberapa teman sekelas pergi ke green valey untuk rekreasi. Kyuhyun tidak ikut karena
harus mengantar ibunya kerumah neneknya. Walaupun hanya beberapa orang, mereka
cukup senang bisa bermain bersama seharian. Saat ini, mereka sedang
beristirahat di sebuah pondok sambil
berbincang-bincang,
” Hey, aku bosen nih kalo ngomongin
pelajaran terus. Main games aja yuk” ajak Eunhyuk.
“ iya
nih..main Truth or Dare aja yuk. Gimana?” saran Ryeowook
“ OK OK”
jawab yang lain. Ryeowook pun mengambil botol untuk permainan Truth or Dare.
“ begini
aturannya, kalo mulut botol arahnya ke kalian, berarti kalian harus milih Truth
or Dare. Untuk dare nya, gimana kalau dance Boo Beep Boo Beep di jalan depan
pondok kita ini?” saran Ryeowook.
“
waaa..yaudah deh…” jawab yang lainnya
“ OK..kita mulai…” Ryeowook memutar botol
dan ternyata mulut botol berhenti kearah Min Hee.
”Yak..Min Hee.. kau pilih Truth or
Dare? ” tanya Ryeowook
” Hmmm...apa ya? ”pikir Min Hee.
Bingung. Truth?Dare? akh,daripada dance lebih baik truth saja.
” aku pilih truth deh ” jawab Min
Hee
” oke..siapa yang mau nanya ke Min
Hee? Inget..rahasia yang diungkap disini, Cuma kita-kita yang tau, jadi ga
perlu takut dan ga boleh dibocorin.” kata Ryeowook.
” Pliss..jangan yang aneh-aneh”
batin Min Hee dalam hati.
” Ya, Min Hee... aku mau nanya.
Siapa namja di kelas yang jadi namjachingu impianmu? Jawab yang jujur ya.”
tanya Yuri
MWO??? Yuri...kenapa kau tanya
masalah itu?aku bingung harus jujur atau bohong. Aku melirik Ji Yun untuk tau
reaksinya karena dia adalah satu-satunya yang tau namja yang kusukai. Ji Yun
mengangguk. Artinya aku harus jujur. Kyaa.. eottokhae?masa aku harus jujur?
Aish.. ini kan Truth or Dare, rahasia terjamin.
” Hmm... namja dikelas yang jadi
namjachingu impianku..hmm.hmmm” jawab Min Hee terbata-bata. Teman-teman yang
lain menunggu jawaban Min Hee.
” Min Hee..jujur saja. Rahasia
terjamin kok” kata Eunhyuk
” Ne, ne... baiklah.. Dia..dia
adalah Cho Kyuhyun” jawab Min Hee. “Aku mengatakannya. Semudah itu?aish..babo Min Hee”
batin Min Hee menyesali apa yang baru dia ucapkan. Min Hee pun menunduk dan
mukanya memerah.
”
owh..arasso..gomawo Min Hee sudah jujur. By the way. Kenapa kamu pilih Kyu?” Tanya Yuri lagi.
” Mungkin..karena dia lucu, selalu
membuat suasana jadi rame. Hmmm,,apa lagi ya? Jawab Min Hee bingung sambil
garuk-garuk kepala dan cengengesan
” sudah..sudahh..kita lanjut saja,
tapi sekali lagi saja karena sudah sore nih” sela Ryeowook.
” Min Hee,tenang saja, percaya pada
kami” kata Ryeowook lagi. Min Hee mengangguk.
1...2...3...botol berputar...
semakin lama semakin lambat..dan akhirnya berhenti kearah Cho Mi Rae.
” Mi Rae..pilih Tuth or
Dare?” Tanya Ryeowook
“Hmmm..
Truth aja deh Wookie.” Jawab Mi Rae
“
Oke..siapa yang mau nanya ke Mi Rae?” tanya Ryeowook
“Aku mau nanya,” kata Byul Yi
” Gini, Mi Rae sebenarnya kamu ada
sesuatu gak dengan Kyuhyun?aku sering melihat dia menatapmu saat dikelas dan
kalau tidak salah dia selalu mengirim sms ke kamu. Cuma konfirmasi saja kok,
biar ga ada yang sakit hati nantinya.” kata Byulyi sambil melirik Min Hee.
”Deg... MWO?! Apa maksudmu
Byulyi? Kyu? Mi Rae? Mereka berdua
kenapa? Aish..kenapa dadaku sesak
sekali? Mi Rae...cepat jawab” batin Min Hee
Sebelumnya
” Gini, Mi Rae sebenarnya kamu ada sesuatu gak
dengan Kyuhyun?aku sering melihat dia menatapmu saat dikelas dan kalau tidak
salah dia selalu mengirim sms ke kamu. Cuma konfirmasi saja kok, biar ga ada
yang sakit hati nantinya.” kata Byulyi sambil melirik Min Hee.
”Deg... MWO?! Apa maksudmu
Byulyi? Kyu? Mi Rae? Mereka berdua
kenapa? Aish..kenapa dadaku sesak
sekali? Mi Rae...cepat jawab” batin Min Hee
Next,
”Hah?aku?Kyuhyun? kau ada-ada saja
Byulyi. Aku tidak ada apa-apa dengannya. Cuma teman saja kok.” jawab Mi Rae
”Jinjja?bener nih ga da apa-apa?abis aku liat kyu kayanya merhatiin kamu
sejak drama kelas waktu itu.” timpal Byulyi lagi
” Ne. Aku juga liat. Trus kalau tentang sms itu bagaimana?” kata Yuri
”anio, aku dan kyuhyun benar-benar ga ada apa-apa. Tentang sms itu, dia
Cuma mau menitipkan surat karena dia sakit. Kan rumahku dekat dengan rumahnya.
Lagipula, aku kan udah ada Ki Bum oppa. Jadi ga mungkin aku ada sesuatu dengan
Kyu.” jawab Mi Rae lagi.
” sudah-sudah Byulyi dan Yuri. Mi Rae kan sudah bilang tidak ada apa-apa
antara dia dan kyu. Ga usah dipaksa lagi. Ara?” sela Ryeowook
”ara ara..” jawab mereka berdua bersamaan.
Suasana tiba-tiba berubah menjadi hening. Ada keresahan yang dirasakan Min
Hee. Namun dia tidak mau memperlihatkannya kepada teman-temannya. Dia pun
memecah keheningan dengan mengajak teman-temannya pulang.
” Hey, kok jadi diem-diem gini sih..uda kaya di kuburan aja.. kita pulang
saja yuk. Udah sore nih.” kata Min Hee sambil melihat kearah luar pondok.
”oh, iya. Ayo kita pulang. Tapi kita bersihkan pondok ini dulu.” kata Ji
Yun
Satu persatu dari mereka mulai bangun dari posisi mereka dan mulai membersihkan
pondok tersebut. Setelah selesai, mereka pun pulang.
*********
Beberapa bulan
kemudian
Min Hee POV
Hari ini Ji Yun tidak masuk sekolah
karena dia sakit. Ahhh..aku duduk sendiri deh. Kelasku hari ini ramai sekali
sih aku pun mengedarkan pandangan keseluruh kelas, mengamati teman-temanku yang
sedang mengobrol dan bermain-main. Tiba-tiba pandanganku terhenti pada sosok
namja didepanku. Namja tersebut sedang melihat kearahku. OMO..apa dia sedang
memandangku? Aku pun mengalihkan pandanganku kearah lain. Bagaimana ini? Kenapa
jantungku berdegup cepat sekali. OMO..jangan saampai Kyu melihatnya.
Min Hee POV End
Author POV
Karena Ji Yun tidak masuk hari ini, Min
Hee pun duduk sendirian. Saat dia sedang mengamati kelasnya. Dia melihat Kyu
yang sedah melihat kearahnya. Min Hee berpikir bahwa Kyu sedang memandangnya
namun sebuah suara membuat dia tahu bahwa
sebenarnya Kyu tidak sedang memandangnya.
” Hey, Kyu! Kau lagi melihat apa
ha?serius sekali. Melihat Mi Rae ya?” teriak Byulyi
” Mwo?” Kyu tersentak kaget
”anio, hey Byulyi-ah..enak saja kau
bicara begitu.” kilah Kyu
”ahhhh..kyu..jujur saja kenapa sih.
Mukamu lucu saat kau mengelak tadi.hhaha” kata Byulyi lagi
”aish...terserah kau Byulyi.” kata Kyu sambil berkalan kearah Min
Hee.
”Min Hee noona..aku duduk bareng
kamu ya. Aku bosan duduk dengan Taemin. Aku juga malas duduk didepan, Park
songsaenim kan galak. Aku takut disuruh maju kedepan kelas” kata Kyu sambil
duduk dibangku Ji Yun.
Min Hee yang daritadi menunduk
sambil mendengarkan percakapan Byulyi dan Kyu pun tersentak kaget karena Kyu
ingin duduk dengannya.
”Mwo?” jawab Min Hee kaget sambil
mengangkat kepalanya kearah Kyu
”oh..Kau Kyu.. yasudah..duduk saja.”
kata Min Hee lagi.
” Gomawo noona” kata Kyu lagi.
Min Hee POV
OMO..dia duduk disampingku? Apa ini
mimpi? Tuhan..kalau ini benar-benar mimpi, tolong jangan bangunkan aku. Kenapa
aku jadi salah tingkah begini? Aish..aku tak tahu harus senang atau bagaimana
saat ini. Aku menyukainya, tapi aku tak tahu apa dia menyukaiku juga. Dan aku
juga tahu bahwa ada rumor bahwa dia menyukai Mi Rae. Tapi kenapa sikapnya
kepadaku seperti ini? Dia namja pertama dikelas ini yang memanggilku ”Noona”
dan gara-gara dia, seluruh temanku juga ikut-ikutan memanggilku ”Noona”. Aish..
aku benar-benar bingung.
Min Hee POV End
Pulang sekolah
Min Hee POV
Siang ini aku menjenguk Ji Yun. Aku pun menceritakan semua kejadian hari
ini. Ji Yun terkejut saat mendengar cerita tentang Kyu.
”mwo? Dia minta duduk bareng denganmu? Aigoo.. jangan-jangan dia memang
menaruh perhatian padamu Min Hee.” kata Ji Yun
” entahlah Ji Yun. Aku tidak tahu harus senang atau tidak. Kadang-kadang
aku merasa senang sekali melihat sikap dia kepadaku, tapi..” kataku terputus
oleh Ji Yun
” kau masih memikirkan tentang rumor itu?” sela Ji Yun
”Ne..itu mengganggu pikiranku Ji Yun. Bagaimana kalau itu benar?” tanyaku
dengan pandangan sedih.
” sudahlah Min Hee, tidak usah dipikirkan. Pasti itu tidak benar” kata Ji
Yun sambil memeluk Min Hee
” Ne. Aku harap begitu. Gomawo Ji Yun.” kataku sambil tersenyum yang dipaksakan kepada Ji Yun
” aku harus pulang, sudah sore. Cepat sembuh Ji Yun. Aku menunggumu di
sekolah. Jangan lupa minum obat.” kataku lagi
” ne. Arasso.. nado gomawoyo sudah mau menjengukku.” jawab Ji Yun
Aku pun keluar dari rumah Ji Yun dan sekarang aku sedang berada di halte
bis dekat rumah Ji Yun. Aish..sudah sore.. kenapa tidak ada bis sih?ottokhae?
Aku kan harus cepat-cepat pulang. Mau hujan juga.. Hufh.. tiba-tiba aku melihat
Kyu sedang naik motor sendirian. Aku pun memanggilnya.
” Kyu! ” panggil Min Hee
” oh...hai Min Hee Noona. Sedang apa
disini? darimana?” tanya Kyu sambil menghentikan motornya didepanku.
”tadi aku menjenguk Ji Yun. Aku
sedang menunggu bis, tapi tidak datang-datang. Aku buru-buru. Sudah mau hujan
juga. Hm.. Kyu apa kau mau mengantarku kerumah?” tanyaku kepada kyu
” oh, tentu saja. Ayo aku antar.”
jawab Kyu sambil memberikan helm kepadaku.
Aku pun naik ke motornya. Omo..jantungku berdegup kencang sekali. Aku
diantar pulang oleh Kyu! OMO..Ji Yun! Aku akan cerita hal ini kepadamu
sesampainya aku dirumah nanti. Ahh..aku senang sekali.
Min Hee POV End
Sesampainya
dirumah.
Author POV
Sesampainya dirumah, Min Hee segera
kekamarnya, mandi lalu menelpon Ji Yun.
” Yeobseo?” jawab Ji Yun
” Ji
Yun!!!! Aku mau cerita...” teriak
Min Hee kegirangan
” Ya! Min Hee! Ga usah teriak-teriak
gitu. Gendang telingaku bisa pecah tau!” teriak Ji Yun tak kalah keras.
” hehe..mian mian.. aku senang
sekali.. tau tidak?” kata Min Hee
” tidak tahu..” jawab Ji Yun
kegirangan
” ya! Kau ini..” teriak Min Hee lagi
” kenapa kau suka teriak-teriak sih?
Emang kau lagi senang karena apa?” tanya Ji Yun
” hwaaaa...Ji YUUUN!!! Tadi sore
waktu aku lagi menunggu bis di halte deket rumahmu aku bertemu Kyuhyun.” kata
Min Hee
” mwo? Kok bisa? Terus-terus?” balas
Ji Yun
” molla, yang jelas itu kebetulan.
Dan kau tahu apa yang terjadi selanjutnya?” tanya Min Hee lagi
” molla, aku kan ga mampir ke halte,
jadi aku ga mungkin tau lah ” timpal Ji Yun
” hahaha..kau ini.. ya! Ji Yun! Aku
diantar pulang oleh kyuhyun!” kata Min Hee ceria
”MWO!!!! Aish... chukhae
chukhae..akhirnya ada peningkatan juga.” kata Ji Yun tak kalah heboh
”ayayayayayay...gomawo gomawo Ji
Yun.. semoga semuanya berjalan sesuai yang aku inginkan.” kata Min Hee
” Ne..aku doakan semoga semuanya
lancar...hiks hiks.” kata Ji Yun
” ya! Ji Yun! Kenapa menangis hah?
” ani, ani, aku hanya terharu
mendengar ceritamu dan tahu kau sedang bahagia. Kau tahu aku sangat
menyayangimu dan aku senang melihatmu begini” kata Ji Yun
” ahh..Ji Yun..so sweet banget
sih..gomawo ya.” kata Min Hee
” cheonmaneyo. Sudah dulu ya..aku
dipanggil amma nih. ” kata Ji Yun lagi
”Ne..”
Min Hee pun menutup ponselnya lalu berjalan kearah jendela dan
membukanya lebar-lebar. Min Hee menikmati angin malam yang membelai rambutnya
dan memandang langit malam yang bertaburan bintang.
” aku senang hari ini. Dan kau
langit...kau pasti juga senang kan melihatku begini? Gomawo atas bintang-
bintangmu malam ini” kata Min Hee sambil tersenyum
*************
Keesokan harinya,
Min
Hee POV
Hari ini Ji Yun sudah masuk
sekolah. Sepertinya auraku saat
menjenguknya dan cerita dariku kemarin berpengaruh positif buat dia. *apa
hubungannya ya?* syukurlah, aku tidak
duduk sendiri lagi.
” Min Hee, ada PR ga ya waktu aku ga
masuk?” tanya Ji Yun
” ga ada...Cuma disuruh baca-baca
buku Biologi aja. Katanya minggu depan mau ulangan. ” jawabku sambil makan roti
yang aku bawa dari rumah karena tidak sempat sarapan
” kau mau?” tanyaku lagi
” ga ah..aku sudah sarapan tadi.”
tolak Ji yun sambil membaca-baca buku Biologinya
Yasudah. Aku saja yang makan.
Lumayan..aku bisa kenyang nih...*pletakk, niat ga sih Min hee?*
Min Hee POV End
Ji Yun POV
Hari ini aku sudah masuk sekolah
lagi. senangnyaa. Sepertinya ga ada yang berubah dari kelasku ini. *yaiyalah,
Cuma 2 hari ga masuk geh*. Ahhh..bogoshipo my class!!!!. Oya, ada PR ga ya? Aku nanya ke Min hee aja deh.
” Min Hee, ada PR ga ya waktu aku ga masuk?”
tanyaku pada Min Hee
” ga ada...Cuma disuruh baca-baca
buku Biologi aja. Katanya minggu depan mau ulangan. ” jawabnya sambil makan
roti yang dia bawa dari rumah. Katanya
dia tidak sempat sarapan. Dasar kau Min
Hee, kebiasaan ga sarapan kok dipelihara. ckckckck
” kau mau?” dia menawarkan rotinya
padaku
” ga ah..aku sudah sarapan tadi.” aku
pun melanjutkan membaca-baca buku Biologiku. Tiba-tiba ada suara yang
menggangguku. Aku pun mengangkat kepalaku yang daritadi menunduk saat membaca
untuk mengetahui suara yang menggangguku. Andwe... dia lagi...
” ANNYEONG JI YUN!!! Kau sudah
sembuh?” teriak Eunhyuk
” aish..kenapa kau jadi seperti Min
Hee,suka berteriak-teriak seenaknya. Iya aku sudahsembuh. Kenapa?” kataku
padanya
” Mwo?jangan samakan aku dengan
eunhyuk, Ji Yun.” protes Min Hee
” siapa juga yang mau disamakan
dengan kau Min Hee?” balas EunHyuk
” Ya! Kenapa jadi kalian yang
berantem sih? Eunhyuk, duduk ditempatmu sana. Min Hee, lanjutin sarapanmu
saja.” kataku pada mereka berdua. Mereka pun kembali melakukan aktivitas mereka
masing-masing. Tiba-tiba Eunhyuk berbalik badan dan berbicara padaku.
” Ji Yun, kau duduk denganku ya,,
Wookie ga masuk hari ini. Lagipula kau satu kelompok denganku untuk percakapan
bahasa inggris hari ini.” katanya padaku
” mwo? Kok aku bisa sekelompok
denganmu?” tanyaku pada Eunhyuk
” songsaenim yang nentuin.
Sudahlah..cepat duduk ditempat wookie. Bentar lagi songsaenim datang. Aku sudah
buatin percakapannya.” katanya lagi
”ne, tapi... Min hee, kau sama
siapa?”tanyaku pada Min hee
”aku g apa-apa kok..kau sama dia
saja. Wookie ga masuk berarti aku ga akan maju hari ini.” kata Min Hee
Akhirnya aku duduk dibangku Wookie.
Tiba-tiba Kyuhyun menghampiri tempat dudukku disamping Min Hee dan berbicara
dengan Min Hee.
” Min Hee noona, aku numpang duduk
disini, aku mau nanya PR Fisika sama heechul.
Akupun langsung menggoda Min Hee
” ehem...kayanya ada yang seneng nih
disini...kemarin dianterin pulang sama pangerannya sih.” Min hee lagi minum
langsung tersedak dan melototiku. Hahahahah lucu sekali dia.
”ya! Ji Yun! Kau ngomong apa sih?ada
dia.” balasnya lirih sambil melirik kyuhyun
” gapapa donk. Biar dia tau
sekalian. Lebih bagus kan?” jawabku lagi
” aigoo..kau ini.. aku belum siap
kalau sampai-sampai dia tahu tentang perasaanku padanya.” jawabnya setengah berbisik
” bodo..” jawabku merong-merong
” ya! Awas kau Ji Yun” balasnya masih setengah
berbisik.
”Hey.. Ji Yun! Kenapa kau
berbisik-bisik dengan Min hee terus? Berbisik-bisik denganku saja.” Eunhyuk
berbicara padaku sambil mengedipkan matanya.
Aigooo..Pletaakkk *Eunhyuk dipukul
Ji Yun pake pensil*
Ji Yun POV End
Min Hee POV
Aish...babo Ji Yun! Kenapa kau
bicara tentang hal itu padahal jelas-jelas Kyu ada disampingku. Aish...dia
mendengarnya tidak ya?sepertinya dia terlalu serius dengan Heechul, tidak
mungkin mendengar percakapanku tadi. Tapi, aigooo..mati aku kalau dia
tau...><
Min Hee POV End
Beberapa minggu
kemudian
Min hee POV
Hari ini aku berangkat ke sekolah
tidak sepagi seperti biasanya. Entah kenapa hari ini kesehatanku sedang tidak
bersahabat denganku hufh..mungkin karena aku terlalu memforsir tubuhku untuk
ujian tengah semester kemarin. Hari ini
juga gerimis. Aku melanjutkan langkahku tapi kini aku berjalan kearah pinggir
jalan karena ada motor yang lewat disampingku. Namun, aku menghentikan
langkahku saat aku tahu bahwa yang mengendarai motor tadi adalah Kyuhyun dan
dia membonceng seorang yeoja. Aku tahu siapa yeoja itu. Dia adalah Mi Rae.
Min Hee POV end
Mi Rae POV
Hari ini aku pergi sekolah bersama
Kyuhyun karena motorku sedang diperbaiki di bengkel. Entah kenapa ada perasaan
aneh saat aku bersama Kyuhyun. Apa aku mulai menyukainya? Secepat itukah aku
berpaling setelah aku putus dengan KiBum oppa?
Mi Rae POV End
Kyuhyun POV
Hari ini aku menjemput Mi Rae untuk
berangkat bersama. Aigoo.. mimpi apa aku semalam Mi rae memintaku menjemputnya
karena motornya sedang di perbaiki. Aish..aku bingung harus senang atau tidak.
Setahuku dia masih pacaran dengan Ki Bum Hyung. Tapi, biarlah..setidaknya aku
masih bisa dekat dengannya.
Kyuhyun POV End
Ji Yun POV
Hari ini aku liat Kyuhyun berangkat
bersama Mi Rae. Kok bisa ya? Aish..rumah mereka kan berdekatan. Aku pun
melanjutkan langkahku menuju kelas. Namun, aku melihat Min Hee sedang berdiri
terdiam di jalanan padahal hujan semakin deras. Akupun cepat menghampirinya.
’ Min Hee? Kenapa kau berhenti di
tengah jalan? Hujan sudah semakin deras.” aku bertanya padanya sambil
memayunginya
” oh, Ji Yun, gwenchana, tadi aku
habis membetulkan tali sepatuku, waktu aku berdiri, aku merasa pusing, aku
mencoba menyeimbangkan tubuhku saja supaya tidak jatuh.” jawabnya dengan
tersenyum getir
” owh, ara.. ayo kita cepat masuk
kelas.” kataku lagi
” Ne,kajja..”
Aku dan Min Hee berjalan bersama
dalam diam. Min Hee, waeyo? Kenapa kau seperti ini? Apa tadi kau melihat Mi rae
dan Kyuhyun ?
” Min Hee, kenapa kau diam saja? Apa
kau sedang memikirkan Kyuhyun?” aku mencoba bertanya padanya dengan hati-hati.
” mwo? Ani..gwenchana. kenapa aku
harus memikirkan Kyuhyun pagi-pagi begini?” jawabnya dengan senyuman yang aku
tau bukan dari hatinya. Kami pun tidak
melanjutkan percakapan karena kami sudah memasuki kelas.
Ji Yun POV End
Author POV
Min Hee dan Ji Yun sudah memasuki ruang
kelas mereka. Min Hee meletakkan tasnya lalu duduk dan meletakkan kedua
tangannya di meja. Dia meletakkan kepala diatas tangannya diatas kedua
tangannya dan memejamkan matanya. Ji Yun yang melihatnya hanya bisa membiarkan
Min Hee begitu. Ji Yun tidak ingin
mengganggunya.
Saat Ji Yun
sedang membaca komik terbarunya, dia mendengar suara berisik dari Byulyi dan
Yuri.
” Hey, Kyuhyun, kau berangkat
bersama Mi rae ya hari ini? Aigoo..sudah ada peningkatan ya..” teriak Byulyi
pada Kyuhyun. Kyuhyun pun hanya tersenyum lalu duduk di tempat duduknya.
” Kyu, tenang saja..kau masih ada
kesempatan kok.. Mi Rae sudah putus dengan Ki Bum oppa.” sambung Yuri
” ya!kalian ini..” sela Mi Rae
” hhha..Mi Rae..satu cinta gugur,
tumbuh cinta yang lain.” kata Byulyi
Ji Yun yang mendengarnya langsung
menoleh kearah Min Hee. Ji Yun berharap Min Hee tertidur sehingga tidak
mendengar yang dikatakan Byulyi dan Yuri.
Author
POV End
Kyuhyun POV
MWO?! Yuri bilang apa tadi? MiRae sudah putus
dengan KiBum hyung? Apa itu benar? OMO..Mianhae Mi Rae, apa aku salah senang
mendengar berita itu?
Kyuhyun POV End
**************
Pulang sekolah,
Min Hee POV
Ring ding dong ring ding
dong
Akhh.. akhirnya bel juga. Aku berharap hari
ini cepat berakhir. Rasanya berat untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.
Tapi, rasanya aku belum mau meninggalkan sekolah ini. Hmm..sepertinya aku mau ke rooftop saja. Ya..ke
rooftop!! Sudah lama tidak kesana. Siang ini hanya tinggal aku dan Ji Yun yang masih ada di
kelas karena tadi aku ada piket siang.
“Min Hee, mau pulang bareng? Sepertinya kau kurang sehat.
Aku takut terjadi sesuatu padamu.” ajak Ji Yun
”Owh...Ji Yun mianhae.. Aku ada urusan dulu jadi tidak bisa pulang
bersamamu. Tidak apa-apa kan Ji Yun? Besok saja ya kita pulang bersama?” kataku
sambil membereskan tasku.
”Ne, arasso. Aku pikir juga
kau pasti sedang ingin sendirian setelah kejadian tadi. Baiklah..Min Hee, aku
pulang dulu. Hati-hati. Jaga kesehatanmu dan telpon aku bila kau sudah siap
untuk bercerita padaku lagi.” katanya lagi setelah itu dia pun melangkahkan
kakinya keluar kelas.
”Ji Yun!”
”Ne, waeyo Min Hee?” Ji Yun
membalikkan badannya
”Eh..Gomawoyo” kataku
” Gomawo? Untuk apa?”
katanya heran
”Hmm..Anio..gomawo sudah
membantuku piket siang ini.” jawabku sambil tersenyum
”Aigoo..aku kira apa. Ne,
cheonmaneyo Min Hee. Aku pulang dulu ya.” jawabnya lagi
Gomawoyo
Ji Yun, jeongmal gomawo. Gomawo sudah jmemperhatikanku, gomawo sudah
mengkhawatirkanku, gomawo karena kau sudah jadi teman terbaikku. Tapi, mianhae Ji Yun, aku
belum bisa menceritakan perasaanku untuk saat ini. Aku sendiri masih bingung
dengan keadaan ini. Seperti yang kau bilang tadi, aku sedang ingin sendiri
dulu.
Min Hee POV End
Ji Yun POV
Doaku sepertinya tidak
dikabulkan. Ternyata Min Hee tidak tertidur saat Byulyi dan Yuri bicara tentang
Mi Rae yang sudah putus dengan Ki Bum sunbae. Dia tersentak kaget dan
mengangkat kepalanya saat tidur tadi. Aku bisa lihat dengan jelas ada
kekhawatiran di sorot matanya. Akhh.. kasian kau Min Hee. Kenapa harus jadi
begini?
” Hey Ji Yun!” seseorang
memanggil namaku. Aku pun berbalik dan ternyata yang memanggilku adalah
Eunhyuk. Kenapa dia masih di sekolah? Bukannya dia sudah pulang dari tadi.
” Oh.. Eunhyuk. Kenapa masih
di sekolah? Bukannya kau sudah pulang dari tadi? Tanyaku padanya
” Oh, iya. Kenapa ya? Aku
juga tidak tahu Ji Yun. Sebentar, aku pikir dulu” jawabnya dengan gaya sok
berpikir keras
”Huh, aneh-aneh saja kau ini
Hyuk.” kataku sambil melanjutkan langkahku
”Tunggu Ji Yun, aku Cuma mau
pulang bareng kamu aja kok. Boleh kan aku nganterin kamu pulang? Katanya lagi
Aku pun melirik Eunhyuk.
Heran. Kenapa akhir-akhir ini dia aneh sekali sih.
”Mwo? Kau aneh akhir-akhir
ini Hyuk. Kau kenapa? Tanyaku sambil memegang dahinya seolah-olah dia sedang
sakit panas.
”Aish.. aneh bagaimana?”
tanyanya lagi
” Molla..hmm..mungkin Cuma
perasaanku saja.” jawabku asal
”Sudahlah Ji Yun. Ga usah
banyak tanya lagi. Naik ke motorku.”
”Ne, ne.Kau cerewet sekali
Hyuk.” Aku pun naik ke motornya. Setidaknya aku tidak perlu susah payah
menunggu bis.
Ji Yun POV End
Eun Hyuk POV
Hari ini Ji Yun sudah masuk lagi. Entah
kenapa aku senang melihatnya lagi. Kebetulan Wookie tidak masuk, jadi ada
alasan untuk memintanya duduk denganku. Untung saja dia mau duduk denganku dan
siang ini aku sengaja menunggunya piket siang. Aku ingin mengantarnya pulang.
Sepertinya dia masih sedikit lemah walaupun sudah sembuh. Setelah lama
menunggu, akhirnya dia keluar gerbang. Aku pun memanggilnya.
” Hey Ji Yun!”.Dia berbalik
dan menatapku dengan pandangan heran. Mungkin dia bertanya-tanya mengapa aku
masih di sekolah.
” Oh.. Eunhyuk. Kenapa masih
di sekolah? Bukannya kau sudah pulang dari tadi?” tanyanya
” Oh, iya. Kenapa ya? Aku
juga tidak tahu Ji Yun. Sebentar, aku pikir dulu” jawabku dengan gaya sok
berpikir keras. Aku tidak mau dia tahu bahwa aku menunggunya sejak tadi.
”Huh, aneh-aneh saja kau ini
Hyuk.” katanya sambil melanjutkan langkahnya
”Tunggu Ji Yun, aku cuma mau
pulang bareng kamu aja kok. Boleh kan aku nganterin kamu pulang?” ahh
”Mwo? Kau aneh akhir-akhir
ini Hyuk. Kau kenapa? Tanyaku sambil memegang dahinya seolah-olah dia sedang
sakit panas.
”Aish.. aneh bagaimana?”
tanyanya lagi
” Molla..hmm..mungkin Cuma
perasaanku saja.” jawabku asal
”Sudahlah Ji Yun. Ga usah
banyak tanya lagi. Naik ke motorku.”
”Ne, ne.Kau cerewet sekali
Hyuk.” Aku pun naik ke motornya.
Di rooftop
Min Hee POV
Aku sudah menyelesaikan piket siangku. Ji Yun
juga sudah pulang duluan. Aku akan ke rooftop sesuai rencanaku tadi.
Huaa..sekolah sudah sepi ya. Aku menyusuri tiap lorong dan tangga sekolah dan
akhirnya aku tiba dirooftop. Rasanya sudah lama sekali tidak kesini. Aku
mengedarkan pandanganku keseluruh rooftop untuk mencari kursi yang sering aku
duduki kalau aku kesini. Aku menemukan kursiku tapi, ada seseorang yang sedang
duduk disitu. Dia seperti sedang tidur sambil mendengarkan MP4.Siapa orang itu
ya? Aku pun menghampirinya.
” Maaf,kamu siapa ya?” aku
bertanya padanya. Namun dia tidak menjawab. Ahh..pasti karena MP4 nya.
”Maaf, kamu siapa ya?”
tanyaku lagi sambil mengguncang badannya.
Dia pun tersentak kaget lalu melepas headset di telinganya. Akhirnya bangun
juga. Dia melihat kearahku dengan tatapan heran.
”Hmm..Apa kau berbicara
padaku?” tanyanya. Babo. Siapa lagi orang yang ada disini selain aku dan dia.
Orang ini aneh sekali.
” Ne,aku cuma mau bilang
kalau kursi yang sedang kau duduki adalah kursiku yang sering aku duduki kalau
aku keisini.” kataku padanya
”Owh, jinjja? Mian, aku
tidak tahu. Aku jarang melihat ada yang duduk dikursi ini, jadi aku pakai
saja.” jawabnya
” Beberapa hari ini aku
memang jarang kesini.Hmmm. kau tidak ada urusan lagi disini kan? Aku mau duduk
di kursiku.” kataku lagi
”Begitu ya. Sebenarnya aku
belum mau pulang, tapi baiklah kalau kau ingin duduk disini.” jawabnya. Dia pun
beranjak dari kursi itu sambil menyampirkan jas sekolah dibahunya.
”Gamsahamnida.” aku
mengucapkan terimakasih padanya. Namun, dia tetap melanjutkan langkahnya.
Aish..orang aneh.
Min Hee POV End
Lee Dong Hae POV
”Maaf, kamu siapa ya?”
Seperti ada seseorang yang berbicara. Hmm.. mungkin Cuma perasaanku saja. Aku
pun melanjutkan tidurku. Namun aku mendengar suara itu lagi dan aku merasa tubuhku bergoyang.
” Maaf, kamu siapa ya?”
orang itu berbicara lagi sambil menggoyangkan tubuhku. Aku pun terbangun dan
melepaskan headseat MP4 ku. Aku menoleh kesamping dan kuihat seorang yeoja
sedang berdiri menatapku. Sepertinya aku tidak pernah liat yeoja ini sebelumnya
”Hmm..Apa kau berbicara
padaku?” tanyaku. Ahh..babo. Siapa lagi orang yang ada disini selain aku dan
dia. Dia pasti berpikir aku orang aneh.
” Ne,aku cuma mau bilang
kalau kursi yang sedang kau duduki adalah kursiku yang sering aku duduki kalau
aku keisini.” katanya padaku
”Owh, jinjja? Mian, aku
tidak tahu. Aku jarang melihat ada yang duduk dikursi ini, jadi aku pakai
saja.” memang dia sering kesini ya? Kok aku tidak pernah lihat.
” Beberapa hari ini aku
memang jarang kesini.Hmmm. kau tidak ada urusan lagi disini kan? Aku mau duduk
di kursiku.” katanya lagi
”Begitu ya. Sebenarnya aku
belum mau pulang, tapi baiklah kalau kau ingin duduk disini.” jawabnya. Akupun
beranjak dari kursi itu sambil menyampirkan jas sekolah dibahuku. Jujur saja,
kau mengganggu tidur siangku.
”Gamsahamnida.” dia
mengucapkan terimakasih padaku. Namun, aku tetap melanjutkan langkahku. Aku
ingin tau reaksinya saat aku tidak menghiraukan ucapan terimakasihnya. Namun
tidak ada reaksi apa-apa darinya. Aku pun menghentikan langkahku dan menoleh
kearah yeoja itu. Yeoja itu sedang duduk memandang langit sambil mendengarkan
lagu. Aku mencoba merubah arah jalanku sehingga aku bisa melihat wajahnya. Raut
wajah yeoja itu seolah-olah sedang memendam kesedihan yang mendalam. Ada apa
dengan orang ini? Aish..peduli apa aku dengan yeoja ini? Sebaiknya aku pulang
saja.
Lee Dong Hae POV end
********************
2 hari setelahnya.
Kamu tahu
bahwa kamu sangat merindukan seseorang. Ketika kamu memikirkannya, hatimu
hancur berkeping-keping dan hanya dengan mendengar kata ”hai” darinya, dapat
menyatukan kembali kepingan hati tersebut,
Min Hee POV
Hari ini merupakan hari kedua setelah hari itu,
dimana aku tahu mungkin aku tidak punya kesempatan untuk mendapat balasan atas
perasaanku untuk Kyu. Aku pun mencoba menjaga jarak darinya. Sebisa mungkin aku
menghindari kontak mata ataupun berbicara padanya walaupun sesungguhnya ini
sangat berat untuk kujalani. Apa perasaanku ini terlalu berlebihan?? Tapi aku
benar-benar ingin berbicara lagi dengannya, ingin melihat tawa renyah dan
leluconnya lagi. Bogoshipo Kyu..Tapi, kalau aku melihatnya dan berbicara lagi
dengannya, apa aku masih bisa bersikap biasa lagi?
BRUUUK!!!
Aku mendengar sesuatu jatuh. Aish..ternyata aku
tadi melamun. Babo. Kau melamun ditengah jalan Min Hee!!! Aku melihat kearah
suara barang jatuh itu dan kudapati seorang namja sedang memegang kakinya yang
berdarah karena jatuh dari sepeda. Sepertinya aku pernah liat, siapa ya? aku
pun berlari kearahnya dan duduk disampingnya.
”OMO,kau tidak apa-apa?” aku bertanya padanya
sambil mengeluarkan saputanganku dan memberikannya kepada namja itu. Orang itu
menoleh kearahku. Ia pun mengambil saputanganku.
”Gwenchana, aku hanya jatuh dari sepeda, tidak
begitu parah.” katanya sambil membersihkan darah di kakinya. Aku menunggunya
beberapa menit. Namun, aku sadar bahwa aku ada piket hari ini.
”Mianhae, aku harus cepat-cepat ke sekolah
sekarang, apakah tidak apa-apa kalau aku pergi sekarang? Saputangannya kau bawa
saja dulu.” Karena dia hanya mengangguk, aku pun segera berlari kearah gebang
sekolahku yang tidak terlalu jauh. Aigoo...pasti Ji Yun marah. Saat aku
memasuki kelas aku pun berlari sehingga tanpa sadar aku menabrak seseorang
didalam kelasku.
Brukk.. aish kenapa hari ini aku mendengar suara
seperti tabrakan terus sih. Bedanya, ternyata aku yang mengalami tabrakan itu.
Hehe..
” Ahh..Mianhae...aku tidak sengaja.” aku melihat
ke orang yang ku tabrak tadi. Ternyata Kyu. Aduuuhhh....
”Ouch.. annyeong Min Hee Noona! Wah-wah,
sepertinya kau terburu-buru sekali sampai bisa-bisanya menabrak orang.” katanya
padaku. Aigooo..kenapa aku harus bertemu denganmu pagi-pagi begini sih?
”Mianhae Kyu, aku mau piket dulu.” aku pun berlari
kearah bangkuku dan meletakkan tasku.
”Oh.. mau piket, yang bersih ya Onn
piketnya.Dadah,” katanya padaku sambil melambaikan tangannya dan tersenyum *ala
evil Kyu* kemudian pergi keluar kelas. Dasar kau Kyu. Ngapain harus
”dadah-dadah” gitu. Gak penting banget sih.
” Hey, Min Hee!!! Kau sudah telat tapi masih diam
saja di situ. Ayo bantu aku piket.” teriak Ji Yun. Kyaaaa..iya aku kan mau
piket kenapa aku malah memandangi tempat saat aku bertabrakan dengan Kyu. Aku
pun melanjutkan piketku,
”Makanya, jangan banyak mikirin Kyu terus.” Ji Yun
berbicara lagi saat aku menyapu lantai didekatnya.
”Ya! Ji Yun!” aku pun memelototinya.Babo, babo Ji
Yun, kenapa kau suka bicara sembarangan tentang Kyu didepan kelas yang sudah
ramai begini.
” Wae? Sudahlah kau saja yang melanjutkan
piketnya. Ini hukumanmu karena datang telambat.” katanya lagi sambil meletakkan
sapunya dibelakang kelas.
” Ji YUN! Kau tega sekali!” aku berteriak padanya.
Namun,dia hanya merong-merong lalu meninggalkan kelas. Aku pun mempercepat
piketku karena sebentar lagi bel.
Ring ding dong ring ding
dong, bel berbunyi tepat setelah aku meletakkan sapu dibelakang kelas. Aku pun
berjalan kebangkuku dan kulihat Ji Yun sudah duduk manis disana sedang
mengobrol bersama Eunhyuk. Ahhh..mereka sepertinya cocok ya. Haha.
” Annyeong Eunhyuk.. annyeong Ji Yun!” sapaku kepada
mereka.
”Annyeong Min Hee.” jawab Eunhyuk
” Wah, lagi seru nih. Ngomongin apaan nih? ”
godaku pada mereka berdua.
”Untuk apa kau tahu apa yang
kami bicarakan Min Hee?” jawab Ji Yun
” Aigoo... Ji Yun, kau sudah main rahasia-rahasiaan
denganku ya.” Godaku pada Ji Yun
“ Sudahlah Min Hee, gak usah banyak tanya. Lebih baik kau keluarkan tugas
kerajinan tangan kita.” katanya lagi padaku sambl melanjutkan obrolannya dengan
Eunhyuk.
Tugas kerajinan tangan?
Aigoo.. sapu tangan yang aku berikan pada namja itu kan tugas kerajinanku yang
harus dikumpul hari ini. Aduhh.. ottokhae? Yang ada di tasku hanya punya Ji
Yun. Aku harus mencari namja itu. Tapi, siapa namanya? Ah..kenapa aku lupa
menanyakan namanya? Tapi, sepertinya dia namja yang kutemu dua hari yang lalu
di rooftop. Ya! Iya, kalau begitu siang ini aku harus ke rooftop. Semoga siang
ini dia kesana. Biar sajalah aku kena marah songsaenim.
Min Hee POV end
Dong Hae POV
Pagi ini, saat aku berangkat
sekolah, aku melihat yeoja itu lagi. Entah kenapa aku terus saja memandangi
yeoja itu. Saat yeoja itu menolehkan wajahnya kesamping jalan, aku masih dapat
melihat raut kesedihan yang kulihat dua hari yang lalu. Sebenarnya ada apa
dengan yeoja itu? Siapa dia? Kenapa aku penasaran dengan yeoja itu? Karena aku
terus saja memperhatikan yeoja itu, aku tidak menyadari bahwa aku berada di
jalan menurun sehingga kecepatan sepedaku bertambah dan hampir saja menabrak
yeoja itu, namun dengan cepat aku membelokkan arah sepedaku dan akhirnya justru
aku terjatuh di rerumputan disamping jalan. Kakiku berdarah.
”OMO,kau tidak apa-apa?” seseorang bertanya padaku
sambil mengeluarkan saputangannya dan memberikannya kepadaku. Aku pun menoleh dan ternyata yeoja itu. Dengan rasa
gugup, aku pun mengambil saputangan itu/
”Gwenchana, aku hanya jatuh dari sepeda, tidak
begitu parah.” kataku sambil membersihkan darah di kakiku.
”Mianhae, aku harus cepat-cepat ke sekolah sekarang,
apakah tidak apa-apa kalau aku pergi sekarang? Saputangannya kau bawa saja
dulu.” katanya lagi. Aku pun mengangguk dan meneruskan membersihkan lukaku. Dia
pun berlari ke arah gerbang sekolah.Saat aku menaiki sepedaku, aku baru sadar
kalau aku belum mengucapkan terimakasih pada yeoja itu. Aku pun tidak sempat
menanyakan namanya. Aku pun memperhatikan saputangan yang diberikan yeoja itu.
Saputangan ini seperti dijahit sendiri oleh yeoja itu. Di sudut kanan bawah
saputangan itu, terdapat nama yang dibuat bari benang. MIN HEE SO 2 A1.Jadi,
namanya Min Hee dan dia adalah adik kelasku. Sepertinya aku harus ke rooftop
lagi siang ini.
Dong Hae POV end
Sepulang sekolah,
Author POV
Sesuai rencana, siang ini, Min Hee berjalan
kearah rooftop. Dia berharap bisa bertemu namja yang ditolongnya pagi tadi
untuk meminta saputangannya. Karena namja itu belum terlihat, dia pun duduk
dikursi yang ada di rooftop. Tak lama kemudian, dia mendengar suara langkah
kaki. Dia menoleh dan ternyata namja itu.
”Hmmm..apa kau Min Hee So?”
tanya namja itu
” Ne, Min Hee imnida,
bagaimana kau tahu namaku?” tanyanya pada namja itu.
”Oh, syukurlah, akhirnya aku
bisa bertemu denganmu. Aku tahu namamu dari saputangan yang kau berikan padaku.
Aku hanya ingin berterimakasih padamu.” kata namja itu sambil memperlihatkan
saputangan Min Hee yang masih penuh oleh darah kering dari lukanya saat pagi
tadi.
”Oh.. begitu. Cheonmaneyo.
Kebetulan sekali aku juga sedang mencarimu. Oya, boleh aku meminta saputanganku
lagi? Saputangan itu tugas kerajinanku yang seharusnya dikumpul hari ini.
Karena saputangan itu, kuberikan padamu tadi pagi, aku diberi kesempatan oleh
songsaenim untuk mengumpulkannya sampai besok siang sampai aku bertemu denganmu
lagi.”
Kata Min Hee pada namja itu.
”Aigoo...mianhae, aku
menyusahkanmu ya, tapi, saputanganmu masih kotor, bagaimana kalau aku
kembalikan besok pagi saja? Biar nanti aku cuci dulu.”
” Jeongmal? Tidak
merepotkanmu kan?” tanya Min Hee lagi
” Anio, tidak merepotkanku
kok. Justru aku yang keterlaluan kalau mengembalikan saputanganmu dalam keadaan
kotor.” jawab namja itu.
” Oh, kalau begitu, besok
aku bisa mengambil saputanganku dimana?” tanya Min Hee lagi.
” Kau dapat mengambilnya di
sini besok pagi, bagaimana?”jawab namja itu.
” Baiklah, kalau begitu,
sampai bertemu besok lagi. Aku pulang duluan” Min Hee pun membungkukkan
badannya kemu dian berjalan kearah tangga. Namun, dia memutar tubuhnya lagi.
” Oya, siapa namamu?” tanya
Min Hee pada namja itu
” Donghae imnida. Kelas 3
A1.” jawab namja itu.
”Owh.. sunbae.. mianata, aku
tidak sopan tadi. Mianata sunbae, aku pulang duluan.” Min Hee membungkukkan
badannya sekali lagi pada namja itu. Namja itu pun hanya tersenyum melihat Min
Hee.
Min Hee melanjutkan
langkahnya kekelas untuk mengambil tasnya. ” Ternyata,
masih ada orang di kelas” pikir Min Hee
Min Hee pun melangkahkan
kakinya memasuki kelas. Dia kaget saat melihat yang berada di kelas tersebut
ternyata Kyuhyun dan MiRae sedang duduk berdua. Mereka pun menoleh kearah Min
Hee.
” Min Hee Noona, kok belum
pulang?” tanya Kyuhyun pada Min Hee
” Owh.. aku.. tadii..dari
rooftop. Ada yang sedang aku cari.” jawab Min Hee terputus-putus sambil
berjalan kearah bangkunya dan membereskan tasnya dengan cepat.
” Noona sudah mau pulang
ya?” tanyanya lagi
”Ne, aku pulang duluan ya
Kyu, Mi Rae.” jawab Min Hee sambil berjalan kearah pintu.
”Apa yang kau lakukan disini Kyu?Bersama MiRae?”
batin Min Hee.
Matanya sudah mulai berkaca-kaca. Min Hee pun mempercepat langkahnya. Saat
dia berbelok kearah tangga, dia tak sengaja menabrak DongHae yang ternyata juga
masih berada disekolah.
” Mianhae Sunbae, jeongmal
mianhae, aku tidak lihat, mianhae.” Min
Hee membungkukkan badannya berulang-ulang kepada Donghae.
” Ahh.. Min Hee, gwenchana.
Tidak perlu meminta maaf seperti itu.” kata Donghae.
” Ne, gomawo sunbae,,aku pulang duluan.” Min Hee membungkukkan
badannya sekali lagi kemudian berlari kearah gerbang.
Donghae hanya bisa memperhatikan Min Hee berlari. Ada perasaan aneh saat
Donghae melihat wajah yeoja itu.
”Kau kenapa Min Hee?” batin
Donghae
Author POV End
*************TBC
Author POV
Min Hee terus berlari kearah
gerbang. Dia tidak mau orang lain melihat keadaannya saat ini, termasuk Donghae
yang baru dikenalnya beberapa waktu yang lalu. Dia berlari untuk menghindarinya.
Setelah jaraknya dengan sekolah sudah lumayan jauh, dia pun menghentikan larinya
dan mulai berjalan biasa menuju halte. Airmata yang sejak tadi ditahannya mulai
mengalir dipipinya. Namun, Min Hee cepat-cepat menghapusnya. Walaupun berat, dia
tidak ingin menangis untuk sekarang. Dia hanya ingin cepat pulang.
Sesampainya dirumah,
Min Hee POV
” Aku pulang” kataku dengan
suara parau. Tanpa menghiraukan orangtua dan adikku yang menatapku heran, aku pun segera masuk kekamarku dan menguncinya. Aku
meletakkan tas diatas meja belajar dan aku pun merebahkan tubuhku diatas
ranjangku. Aku menangis. Aku sudah tidak bisa menahannya lagi. Aku merasa jadi
orang paling bodoh didunia karena masih mengharapkan sesuatu yang
kemungkinannya sangat kecil untuk kudapatkan. PABO MIN HEE!!!!!
Tiba-tiba aku mendengar
suara handphone ku berbunyi. Aku pun segera mengambilnya dan melihat kelayar,
Ji Yun menelepon. Aku pun segera mengangkatnya.
” Yeobseo, kenapa Ji Yun ?”
kataku
” Yeobseo, Hmmm..Min Hee,
mianhae ya tadi aku nyuekkin kamu waktu aku ngobrol dengan Eunhyuk.”
” Owh, kau menelepon cuma
ingin mengatakan itu? Ckckkckck.. ne ne aku maafin deh.” kataku lagi.
” Hehe..jeongmal? gomawo ya
Min Hee. Kau memang temanku yang paling baik.” jawabnya dengan ceria. Ji Yun,
kau sepertinya bahagia sekali.
” Cheonmaneyo. Eh..memang
tadi kau ngobrolin apaan dengan Hyuk?”
” Ga terlalu penting sih. Ji
Yun! Sepertinya aku mulai menyukai Hyuk.hehe”
”MWO?? Kok bisa?” aku
terkaget sampai-sampai terbangun dari posisi tidurku
” Molla. Aku hanya merasa
kalau dia terus memperhatikanku dan sudah beberapa hari ini aku pulang bareng
dengannya.” Ji Yun menceritakan semuanya. Aku hanya bisa mendengarkannya dalam
diam dan sesekali menanggapinya dengan ”ohh..” ” waa”. Aku merasa kau beruntung
sekali Ji Yun. Beruntung.
”Doakan semoga bisa jadian
dengannya ya Min Hee. Hehe” katanya lagi.
” Ne.” jawabku singkat.
” Hmm, kenapa kau
menjawabnya dengan tidak semangat? Kau tidak senang ya ? Kau ada masalah? Apa
Kyu lagi?” Ji Yun bertanya tanpa henti.
Aku pun tersadar bahwa aku menjawab terlalu singkat. Aish.. aku hanya tidak
mau merusak kebahagiaanmu Ji Yun.
”Owh...Anio. Mianhae Ji Yun. Mungkin aku cuma kecapekan, gak ada
hubungannya dengan Kyu kok.” aku berbohong. Mianhae Ji Yun. Ini bukan saat yang
tepat untuk aku menceritakan semuanya.
”Ji Yun, sudah dulu ya, aku
mau mandi dulu. Aku doakan kau ada perkembangan dengan Hyuk deh..hehe.” aku pun
menutup handphone ku dan menuju kamar mandi. Aku ingin melupakan sejenak
tentang kejadian siang tadi.
Min Hee POV End
Donghae POV
Arrggghhh... kenapa denganku ini?
Sejak tadi aku sama sekali tidak fokus untuk belajar. Hae sadar donk!!! Bentar
lagi ujian, kau harus masuk Universitas Seoul. Hwaiting!!! *beberapa menit kemudian*
Arrrrrggghhhh...sial. Bruuk..aku
menjatuhkan tasku dan semua isi ditasku pun berserakan di lantai. Dengan malas
aku membereskan isi tasku itu. Namun, ada benda yang menarik perhatianku.
Saputangan itu. Aku teringat pada wajah yeoja itu lagi. Hoobae ku yang bernama
Min Hee. Aish...ada apa denganku? Aku baru mengenalnya hari ini tapi kenapa aku
terus saja memikirkannya. Hufh.. untuk apa aku susah payah memikirkan yeoja
itu. Sudahlah..aku mau belajar saja. Saputangan itu pun aku letakkan begitu
saja didalam tasku. Besok akan ku kembalikan, setidaknya aku sudah tidak perlu
ada urusan dengannya lagi dan aku bisa fokus belajar.
Donghae POV End
Keesokan harinya,
Min Hee POV
Kyaaa...aku terlambat. Aku
kan sudah janji sama Donghae sunbae untuk mengambil saputanganku. Aish...semoga
sunbae masih menungguku. Setelah sampai disekolah, aku pun segera berlari
kearah rooftop. Sesampainya di rooftop aku melihat sunbae sedang duduk dikursi
yang sering aku duduki. Hufh.. untung saja sunbae masih menungguku. Aku pun
berjalan kesana dan berdiri disampingnya.
”Annyeong, sunbae.”sapaku
padanya
”Owh.. akhirnya kau datang
Min Hee. Aku kira kau lupa untuk mengambil saputanganmu.” jawabnya
”Jeongmal mianata sunbae.
Aku bangun kesiangan jadi telat deh.” Aku membungkuk sebentar kearahnya
kemudian tersenyum *yang menurutku paling manis* kepadanya. Setidaknya dia
tidak mungkin memarahiku walaupun aku tidak tepat waktu untuk mengambil
saputanganku itu.
”Ckckckkckck. Bisa-bisa saja
kau ini Min Hee. Ne, aku maafkan. Nih saputanganmu. Gomawo untuk yang kemarin.”
katanya sambil memberikan saputanganku. Aku pun mengambilnya dan berterimakasih
padanya
”Gomawo sunbae. Aku kira kau
akan memarahiku karena telat.” kataku sambil cengengesan.
” Untuk apa aku memarahimu,
buang-buang waktu saja. Lagipula kau kan sudah membantuku kemarin. Yasudah, ayo
kita kekelas. Sebentar lagi bel.” ajaknya sambil tersenyum dan beranjak dari
kursi itu.
”Ne,” aku pun membalas
senyumannya dan mengekornya di belakang.
Min Hee POV End
Donghae POV
”Annyeong, sunbae.”
seseorang menyapaku. Aku menoleh kesamping dan ternyata Min Hee.
”Owh.. akhirnya kau datang
Min Hee. Aku kira kau lupa untuk mengambil saputanganmu.” jawabku.
”Jeongmal mianata sunbae.
Aku bangun kesiangan jadi telat deh.” Dia membungkuk sebentar kearahku kemudian
tersenyum kepadaku. OMO.. dia tersenyum.
Dari awal aku bertemu dengannya,ini merupakan pertama kalinya aku melihatnya
tersenyum seperti ini. Manis.
”Ckckckkckck. Bisa-bisa saja
kau ini Min Hee. Ne, aku maafkan. Nih saputanganmu. Gomawo untuk yang kemarin.”
kataku sambil memberikan saputanganku. Dia pun mengambilnya dan berterimakasih
padaku.
”Gomawo sunbae. Aku kira kau
akan memarahiku karena telat.” katanya sambil cengengesan.
” Untuk apa aku memarahimu,
buang-buang waktu saja. Lagipula kau kan sudah membantuku kemarin. Yasudah, ayo
kita kekelas. Sebentar lagi bel.” ajakku sambil tersenyum dan beranjak dari
kursi itu. Mana mungkin aku memarahimu kalau kau tersenyum seperti tadi.
”Ne,” dia pun membalas
senyumanku dan mengikutiku menuju kelas.
” Sunbae, ini kelasku. Aku
masuk duluan ya.”
” Ne, sampai bertemu lagi.”
aku pun melanjutkan langkahku menuju kelasku. Akhirnya aku bisa melihat
wajahnya yang ceria bukan wajah sedih yang aku lihat kemarin.
Donghae POV End
Author POV
Min Hee memasuki kelasnya
dengan tersenyum. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara seseorang yang
memanggilnya.
” Ya..Min Hee noona senyum-senyum. Hayoloo.,itu tadi
siapanya noona? Ciee…noona”
“ KYU!!! Diam kau. Dia hanya
kenalanku, tidak ada sesuatu antara aku dengan orang itu.” jawab Min Hee sambil berjalan kebangkunya
”Ahh..noona boong ya? Ngaku
aja deh noona. Ada apa-apa juga ga apa-apa kok. Aku dukung 100 %” kata Kyu lagi
sambil mengeluarkan evil smile nya. Min Hee yang mendengarnya terdiam beberapa
saat di samping bangkunya. Dadanya sesak mendengar perkataan Kyu tadi.
”Mwo?Kyu? Kau bilang apa? Tidak apa-apa?dukung 100%? Yang aku harapkan
ada sesuatu diantara kita, bukan dengan Hae sunbae.”
Min Hee pun meletakkan tasnya tanpa menghiraukan apa yang dikatakan Kyu.
Harapannya kini sudah hancur. Kini dia tahu bahwa memang Kyu tidak mempunyai
perasaan yang sama dengannya. Karena merasa dicuekkin, Kyu pun berhenti
menggoda Min Hee lalu kembali kebangkunya dan bermain game. *Dasar gamekyu*
Author POV End
Ji Yun POV
Aku melihat Min Hee berbicara dengan seorang sunbae, tapi aku tidak kenal
dengan sunbae itu. Min Hee memasuki kelas dengan senyum yang merekah.
Ahh..akhirnya aku bisa melihat senyumnya lagi. Namun, ada seseorang yang
memanggilnya dan kulihat senyumnya mulai memudar.
” Ya..Min Hee noona senyum-senyum. Hayoloo.,itu tadi
siapanya noona? Ciee…noona” ternyata Kyu yang memanggilnya.
“ KYU!!! Diam kau. Dia hanya kenalanku, tidak ada sesuatu antara aku dengan
orang itu.” jawab Min Hee sambil
berjalan kebangkunya
”Ahh..noona boong ya? Ngaku
aja deh noona. Ada apa-apa juga ga apa-apa kok. Aku dukung 100 %” kata Kyu lagi
sambil mengeluarkan evil smile nya.
AAARGH! Kyu Pabo! Kenapa kau
berbicara seperti itu pada Min Hee? Apa gosip itu benar kalau kau benar-benar
menyukai MiRae? Kasihan Min Hee. Dia hanya diam daritadi.
”Min Hee,
gwenchanayo?”tanyaku cemas
”Ne, gwencahana Ji Yun.”
jawabnya singkat.
”Kalau ada masalah, cerita
dong Min Hee. Aku kan temanmu.” kataku
lagi
”Anio,aku tidak ada masalah
kok Ji Yun.”
”Kau yakin? Aku sudah kenal
kau dari kecil Min Hee. Aku tahu kau sedang ada masalah. Pasti tentang Kyu
kan?” aku memelankan suaraku saat aku mengatakan nama Kyu. Min Hee yang dari
tadi terdiam sambil membaca komik kini menoleh kearahku.
”Ji Yun, nanti malam kau
bisa menginap dirumahku? Aku janji akan cerita semuanya kepadamu.”
”Baiklah Min Hee. Jam 7
malam nanti aku akan kerumahmu.” Min Hee pun kembali membaca komiknya. Biarlah
dia begini, yang penting nanti malam aku akan tahu semuanya.
Ji Yun POV End
Pulang sekolah,
Min Hee POV
” Min Hee, aku pulang duluan
ya, tunggu aku nanti malam ya.”
” Ne, aku tunggu. Kau pulang
dengan siapa?” tanyaku pada Ji Yun
” Aku bareng Eunhyuk,hehe.”
jawabnya
”Aigooo.. sudah ada perkembangan
nih kayaknya. Pokoknya kau harus cerita malam ini. Oya, jangan lupa bawa
makanan yang banyak buat nanti malam ya.”
”Ah, Min Hee, ne. Nanti aku
cerita dan bawa makanan yang banyak. Sudah ah, aku sudah ditunggu nih. Bye.”
Hmmm.. Andai saja aku bisa
sepertimu Ji Yun. Andai saja Kyu bisa menyukaiku seperti Eunhyuk yang aku tahu
pasti menyukaimu. Hufh..
Min Hee POV End
Donghae POV
”Hae, tadi pagi kau jalan
sama siapa? Sepertinya hoobae kita.” Siwon bertanya padaku.
”Oh, dia memang Hoobae kita.
Namanya Min Hee. Dia yang menolongku waktu aku jatuh dari sepedaku kemarin.
Tadi pagi aku mengembalikan
saputangannya.” jawabku
” Hmm..begitu. aku kira dia yeojachingumu.”
“ Anio, aku baru kenal dengannya kemarin, mana mungkin dia yeojachinguku. Ada-ada
saja kau Siwon.” kilahku.
” Yah, siapa tahu suatu saat nanti dia jadi
yeojachingumu. Haha. Eh, bukannya itu Min Hee.” Siwon menunjuk kearah belakang ku. Spontan
akupun menoleh kebelakang. Namun, tidak ada siapa-siapa karena aku masih
didalam kelas. Tiba-tiba aku mendengar suara tawa Siwon.
”HAHAHA...Hae, Hae..aku
hanya bercanda tadi. Tak disangka reaksimu cepat juga ya saat aku bilang ada
Min Hee. Jangan-jangan...” Pletakk. Dia berhenti bicara karena aku menjitak
kepalanya. Bisa-bisanya dia menipuku tadi.
” Diam Kau! Sudahlah aku mau
pulang saja.” aku pun beranjak dari bangkuku dan meninggalkan kelasku.
”Hey, Donghae! Sakit tau!”
teriak Siwon. Namun, aku tetap melanjutkan langkahku. Saat aku hendak mengambil
sepedaku, aku melihat Min Hee berjalan sendiarian. Aku pun cepat-cepat naik
kesepedaku dan menghampiri Min Hee.
” Annyeong Min Hee.” sapaku
padanya. Dia pun menoleh dan aku pun turun dari sepedaku.
”Owh, Sunbae, annyeong.”
jawabnya sambil membungkuk kearahku.
” Rumahmu dimana? Kok jalan
kaki?” tanyaku sambil tetap menuntun sepedaku.
”Owh, aku jalan kaki ke
halte kok sunbae, aku selalu pulang naik bis.” jawabnya.
”Hmm..Bagaimana kalau aku
antar ke halte ?Daripada nanti kau terlambat naik bisnya.” Mwo? Apa yang baru
saja aku katakan? Aku menawarinya untuk kuantar kehalte? Haduh.. semoga dia
tidak berpikir yang aneh-aneh. Aku pun menunggu jawaban darinya.
”Apa tidak merepotkanmu
sunbae? Aku memang sedang buru-buru.” jawabnya
” Anio, tidak merepotkan
kok. Yasudah, ayo naik.” aku naik kesepedaku dan menyuruhnya naik.
Selama diperjalanan menuju
halte, dia banyak cerita tentang dirinya. Aku tahu bahwa sebenarnya dia gadis
yang ceria, tapi kenapa saat bertemu dengannya beberapa hari yang lalu, dia
tidak seceria seperti saat ini? Yah, biarkan sajalah, buat apa aku perlu tahu.
Dia cuma hoobaeku. Tapi, aku memang penasaran pada Min Hee.
” Sunbae, Sunbae, haltenya
sudah dekat.” Min Hee menepuk bahuku. Ternyata tadi aku melamun. Aku pun
menurunkannya di dekat halte.
”Gomawo sunbae. Maaf
merepotkanmu.”
”Gwenchana. Hmm.. bisakah
kau memanggilku ”Oppa”? Aku merasa menjadi sangat tua kalau kau memanggilku
sunbae.”
”Owh, Ne..oppa.” katanya
sambil tersenyum
Aku pun membalas
senyumannya. Karena bis sudah datang, dia pun segera naik ke bis dan aku pun pulang.
Donghae POV End
Malamnya,
Author POV,
Malam ini, Ji Yun menginap
di rumah Min Hee. Setelah menyelesaikan beberapa tugas sekolah, mereka pun
menuju balkon dan mulai becerita.
” Min Hee, ayo cepat
ceritakan semuanya padaku.” Ji Yun membuka sesi curhat mereka.
” Hmmm.. Ji Yun, kau pasti
sudah tahu tentang gosip mengenai Kyu dan MiRae kan? Jujur saja, aku terus saja
memikirkan hal itu.”
”Ne, aku tahu. Aku tahu kau
pasti akan memikirkan hal ini. Tapi, ini kan baru gosip Min Hee. Siapa tahu ini
tidak benar.” hibur Ji Yun. Min Hee beranjak dari kursinya dan berjalan menuju
tepi balkon.
” Hmmph..Aku juga berharap
begitu Ji Yun, tapi, aku tahu itu benar.” jawab Min Hee sambil memandangi
langit malam.
” Darimana kau tahu kalau
itu benar?” Ji Yun bertanya kepada Min Hee, walaupun kemungkinan besar dia sudah
tahu jawabannya.
” Yah, kau juga pasti tahu
Ji Yun kalau mereka sering pulang bareng. Mereka juga sering mengobrol dikelas
kan? Belum lagi MiRae putus dengan Ki Bum oppa setelah gosip ini menyebar kan?”
” Ne, aku tahu, tapi, itu
kan belum tentu Ji Yun. Mungkin saja karena mereka rumahnya dekat jadi, mereka
sering pulang dan berangkat bareng. Tempat duduk Kyu juga dekat dengan Mi Rae
semenjak kita rolling tempat duduk. Berfikir positif sajalah Min Hee” Ji Yun
masih saja memberikan pemikirannya agar Min Hee tidak memikirkan hal negatif
tentang Kyu dan MiRae.
” Ji Yun,kau tidak tahu
rasanya menjadi aku, bagaimana perasaanku saat melihat mereka. Sakit. Kau tahu
rasanya melihat orang yang kau sukai ternyata menyukai orang lain dan kau harus
menyaksikan semua hal yang mereka lakukan dengan pura-pura bahwa kau tidak
mempunyai perasaan terhadap orang itu? Apa kau tahu rasanya? Mana mungkin aku
bisa berfikir positif!” Min Hee mulai berbicara dengan nada yang lebih tinggi,
perlahan tubuhnya merosot kelantai dan mulai menangis. Ji Yun mendekat dan
memeluk Min Hee.
”Mianhae, Min Hee. Jeongmal
mianhae. Aku hanya tidak mau melihatmu begini terus, makanya aku terus
memberikan pemikiran positifku kepadamu. Mianhae, Min Hee. Aku memang tidak
tahu tentang hal itu. Mianhae, aku tidak tahu kalau kau merasa begitu.”
” Seharusnya saat itu
*permainan Truth n dare* ,aku tidak memilih untuk mengatakan kalau Kyu adalah
namjachingu impianku. Seharusnya aku tidak mengatakannya Ji Yun. Setidaknya aku
tidak akan merasa terlupakan. Kau juga tahu kan jawaban Mi Rae saat itu. Aku
merasa dibohongi. Aku merasa mereka semua melupakan pengakuanku saat itu dan
menganggapnya hanya lelucon saja. Aku memang bodoh. Aku mengharapkan sesuatu
yang ga mungkin. Kalau saja aku tidak pernah mengatakannya, setidaknya aku
masih bisa menerima ini semua Ji Yun. Aku memang bodoh Ji Yun.” Min Hee masih
saja menangis. Ji Yun yang sudah tidak tahu bagaimana cara menghentikan
tangisan Min Hee pun hanya bisa diam dan terus membelai rambut Min Hee.
Author POV End
******************
When nothing goes your way
When there is no hope for things go well
When there is no one around you
I’m your friend forever don’t
forget
If my little strength could become
helpful
If only my small frame can lean upon you
and rest
Call out to me, I’ll stay by your side
Cause I’m your friend forever don’t
forget (Friend, Rain/Bi)
Min Hee POV
Seminggu berlalu sejak malam itu. Malam dimana aku menumpahkan semua hal
tentang Kyu dan Mi Rae yang sudah cukup lama aku pendam. Semua hal tentang
mereka yang sudah cukup menyia-nyiakan waktuku. Semua hal tentang mereka yang
sudah cukup membuat hati ini merasakan rasa itu lagi untuk yang kedua kalinya.
Rasa sakit hati yang juga pernah aku rasakan sebelumnya.
Flashback
”Onnie, kau ada salam dari Changmin sunbae .”
kata Eun Ki padaku saat aku sedang mengerjakan PR dikelas.
” Mwo? Siapa Changmin sunbae?
Aku tidak kenal.” jawabku pada Eun Ki. Jujur, aku merasa tidak pernah mendengar
nama itu Kenapa tiba-tiba orang itu mengirim salam untukku. Apa aku pernah
bertemu sebelumnya?
” Aduh.. Onnie, Changmin sunbae,kelas 2 A1. Kau tidak tahu?”
“ Ne, aku
tidak tahu Eun Ki. Memang yang mana orangnya? Kapan dia bilang padamu? Memangnya
dia tahu aku darimana?” aku bertanya padanya seperti hendak menginterogasi
orang yang melakukan kesalahan. Aku pun merubah posisi dudukku menghadap
kearahnya.
”Ckckckckck,onnie, satu-satu donk
bertanyanya. Aku kan bingung mau mulai
darimana. Begini, kemarin aku bertemu Changmin sunbae dihalte. Rumahku dekat
dengan rumahnya. Jadi aku pulang bersama dengannya. Di dalam bis dia bertanya
padaku tentang yeoja yang duduk di
bangku paling depan dan rambutnya selalu dkuncir kuda. Karena dikelas hanya
onnie yang rambutnya dikuncir kuda,dan memang onnie duduk di bangku paling
depan, jadi aku bilang padanya kalau yeoja itu onnie. Lalu dia menitipkan salam
untukmu padaku..Sepertinya dia memperhatikanmu semenjak masa orientasi deh
onn.” jawab Eun Ki panjang lebar. Aku mengernyitkan dahiku. Masa sih ada sunbae yang memperhatikanku.? Aku
jadi penasaran dengan orang itu. Tiba-tiba,
”Onnie, itu
orangnya. Itu Changmin sunbae yang aku ceritakan tadi.” kata Eun Ki pelan. Aku
mengikuti pandangannya kearah jendela kelas. Dan kulihat orang itu. Changmin
Sunbae. Orang yang kata Eun Ki menitipkan salam kepadaku. Dia sedang melihat
kearahku dan tersenyum, secara refleks, aku langsung memalingkan wajahku dan
melanjutkan untuk mengerjakan PR ku. Sepertinya wajahku memerah. Andwe..jangan
sampai Eun Ki melihatnya.
”Hmm.
Onnie, jadi bagaimana? Kau terima tidak salam dari sunbae?”tanya Eun Ki lagi.
”Hmm..molla,
aku tidak yakin Eun Ki. Aku harus memikirkannya dulu.” jawabku
”Baiklah,
kalau sudah yakin, beritahu aku.” katanya lagi sambil berlalu.
Hmm...bagaimana ini? Aku bingung.
Sepertinya aku harus memberitahu Son Yi. Son Yi adalah teman sebangkuku.
Sepulang sekolah,
”Son Yi,
aku mau cerita.” saat aku dan Son Yi membereskan tas.
”Cerita apa
Min Hee?”
”Begini,
tadi pagi Eun Ki bicara padaku bahwa ada sunbae yang mengirim salam untukku.
Namanya Changmin sunbae. Aku bingung Son Yi. Apa aku harus menerimanya?”
”Mwo?Sunbae mengirim salam untukmu? Aigoo..kau sudah tau orangnya ?” Son Yi bertanya dengan
ekspresi kaget.
”Ne, aku
melihatnya tadi pagi. Orangnya tinggi, wajahnya bersih dan lumayan tampan.”
jelasku padanya.
”Jinjja?
Wah, kenapa kau harus bingung Min Hee. Kau terima saja.”
”Tapi Son
Yi, aku masih belum bisa melupakan Ji Hoon.”
”OMO Min
Hee. Lupakan Ji Hoon. Dia tidak mungkin lagi untuk kembali kesini. Kau hanya
menyia-nyiakan waktumu untuk memikirkan orang yang menghubungimu saja tidak
pernah. Lebih baik kau terima apa yang ada dihadapanmu sekarang. Terima salam
dari Sunbae itu.”
*******
Akhirnya aku mengikuti saran dari Son Yi.
Sekarang aku sudah makin dekat dengan Changmin sunbae. Kami sering bertemu dan
mengobrol di kantin atau perpustakaan sekolah. Sekarang aku juga sudah mulai
melupakan Ji Hoon. Teman-teman dikelas pun sering menggodaku tentang hubunganku
dengan sunbae walaupun aku belum jadi yeojachingunya. Namun, aku merasakan
sesuatu yang berbeda dari teman-temanku. Akhir-akhir ini mereka tidak pernah
menggodaku lagi. Bukannya aku tidak senang kalau mereka berhenti menggodaku,
tapi ini benar-benar aneh. Justru
sekarang aku merasa mereka lebih sering menggoda Son Yi. Suatu hari, secara
tidak sengaja, aku mendengar Hyo Jin dan Ah Ra membicarakan tentang Son Yi dan
Changmin Sunbae. Aku terkejut mendengarnya. Apa maksud semua ini? Ada apa
dengan Son Yi dan Changmin sunbae? Sampai
suatu hari,Son Yi bertanya padaku tentang perasaanku pada Changmin
sunbae.
”Min Hee,
apa kau menyukai Changmin sunbae? Apabila kau harus memilih antara Ji Hoon dan
Changmin sunbae, kau akan memilih yang mana?” Son Yi bertanya padaku disaat
pelajaran kosong.
” Kenapa
kau bertanya begitu?” aku berbalik bertanya padanya.
”Ani, aku
hanya ingin tahu. Apa tidak boleh Min Hee? Jawabnya
”Owh,
sebenarnya tidak apa-apa sih. Aku hanya kaget karena kau menanyakannya secara
tiba-tiba. Hmmm.. semenjak aku kenal sunbae, aku sudah mulai bisa melupakan Ji
Hoon walaupun belum sepenuhnya. Tapi, sepertinya aku memang menyukai Changmin
sunbae, Son Yi.” jawabku agak malu
”Owh..arasso.”
katanya
Sejak saat
itu, aku menjadi jarang bercerita dengan Son Yi.Aku hanya bertegur sapa
sekedarnya saat disekolah. Aku pun sudah mulai jarang bertemu dengan Sunbae.
Gosip dikelasku pun berubah. Mereka sudah tidak pernah menyinggung tentang aku
dan sunbae. mereka justru menyinggung tentang Son Yi dan sunbae.Jujur, aku
bingung dengan keadaan ini. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku tidak
berani bertanya pada Son Yi. Aku takut justru menimbulkan sesuatu yang tidak
aku inginkan antara aku dan Son Yi. Aku lebih memilih menjaga persahabatanku walaupun aku tahu hatiku
berontak, hatiku tidak terima dengan keadaan ini. Tapi, aku lebih memilih diam
sampai suatu hari fakta pun terungkap.
”Hey, Ah
Ra, lihat kebelakang kelas kita deh. Ada Changmin sunbae dan Son Yi. Sepertinya
sunbae akan menyatakan perasaannya pada Son Yi.” aku mendengar Hyo Jin dan Ah
Ra mengobrol tak jauh dari bangkuku saat aku sedang mengerjakan tugas bahasa
inggris. Aku sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh mereka.
Tiba-tiba dada in terasa sesak. Hati ini perih. Aku tidak tahu harus bagaimana.
Apa benar yang barusan aku dengar itu? Aku pun mencoba melihat kearah belakang
kelasku melalui jendela yang memang dekat dengan bangkuku. Hatiku mencelos
melihat pemandangan yang ada didepanku saat ini. Kini semuanya sudah jelas. Kini
aku tahu bahwa sunbae tidak pernah menyimpan perasaan untukku. Kini aku tahu
bahwa selama ini aku hanya dijadikan perantara agar dia bisa mendekati Son Yi,
teman sebangkuku., teman yang tahu bahwa aku sudah mulai menyukai Changmin
sunbae.
Flashback
end.
Aku kembali menangis saat mengingat itu semua. Aku
menangisi kebodohanku. Aku memang bodoh karena terlalu mudah untuk mencoba
melupakan seseorang dengan cara menyukai orang lain. Tapi kenapa harus selalu
begini kejadiannya? Kenapa harus ”temanku”? Kenapa harus temanku yang merebut
orang yang aku sukai? Kenapa harus ”teman” yang mengetahui bahwa aku menyukai
orang yang ternyata lebih menyukai ”temanku” daripada menyukaiku? Hahh!!!! Aku
sudah lelah dengan ini semua. Aku tidak mau merasakan ini lagi dan aku tahu aku
pasti tidak akan merasakannya lagi nanti. Aku mengusap airmataku dan mulai lagi
membaca kertas yang selama seminggu ini menjadi kekuatan untukku untuk
menghadapi hari selama seminggu ini. Kertas berisi lirik lagu ”Friend”. Kertas
pemberian Ji Yun seminggu lalu.
Andwe neun ge nal dulleossal ttae
Jaldwe hui
imangi eopsseul ttae
Ni juwi-e
amudo eopsseul ttae
I’m your friend, forever, don’t forget…
Nae jageun himi-himi dwemyeon
Nae jageun mome ni momeul gidaeseo
Swil suman ittamyeon
Nal bulleojweo ni gyeote
Naega isseojulge
Cause I’m your friend forever don’t
forget..
Ya
Ji Yun. I will never forget you. I will never forget the one who always stay by
my side in my ups and downs, who always there when I want to share my happiness
and sadness and of course the one who will never take my happiness again. Ji
Yun.. jeongmal gomawoyo. At least I still have you.
Min
Hee POV End
Donghae POV
Aku melihat Min Hee duduk dikursi itu lagi siang ini. Aku memperhatikannya
bebarapa hari ini. Dia seperti ini lagi, seperti pertama kali aku bertemu
dengannya. Aku tahu dia menderita sekarang. Aku tahu kini penyebab dia seperti
ini. Aku mengetahuinya secara tidak sengaja saat aku memergokinya menangis
disini dua hari yang lalu dan dia pun menceritakan semuanya. Apa yang harus aku
lakukan? Ah..sepertinya ada minuman kaleng ditasku. Aku pun membuka tasku dan
mengambilnya. Ternyata ada coklat juga. Sipppp.. aku pun melangkah
mendekatinya.
” Annyeong Min Hee.” sapaku
lembut lalu duduk dikursi yang ada disamping Min Hee yang kemarin sengaja aku
bawa dari gudang sekolah agar aku bisa duduk disini bersama Min Hee.
”Owh, annyeong oppa.” Min
Hee menoleh kearahku dan menjawab salamku.
”Kenapa kau tidak bilang
kalau kau ada disini? Padahal kau kan janji akan memberitahuku kalau kau akan
kesini.”
”Ahhh... Mianhae oppa,aku
lupa, hehe. Jangan marah ya.” jawabnya sambil menyatukan kedua tangannya dan
meletakkan di depan wajahnya.
”Hahahaha...Ne, ne aku tidak
akan marah.” kataku sambil mengacak-ngacak rambutnya.
”Hehe, gomawo oppa.”
senyumnya kini merekah. Oh Tuhan, kenapa yeoja seperti Min Hee yang mempunyai
senyuman seindah ini harus mengalami kepahitan seperti yang dia ceritakan waktu
itu?
” Cheonmaneyo. Ini, aku ada
minuman kaleng.” kataku sambil menyodorkan minuman kaleng yang aku pegang.
”Waaaa..gomawo oppa..kau memang
baik.” katanya. Dia pun segera membuka minuman kaleng itu dan mulai meneguknya.
”Ahhh..segarnya. Sekali lagi
gomawo ya oppa. Oh ya, apa oppa yang meletakkan kursi ini ?” Min Hee menjauhkan
kaleng minuman dari mulutnya dan melirik kearah kursi yang aku duduki saat ini.
” Ne, aku meletakkannya
kemarin. Kau kan sudah janji akan mengajakku kesini terus, jadi aku
mempersiapkan kursi ini. Aku tidak mau terus berdiri sementara kau enak-enakan
duduk dikursi.” jawabku sambil mulai meminum minuman kalengku.
”Hahahaha...oppa oppa. Kau
lucu, tapi kau cukup pintar juga. Hahahaha.” Ahh.. Dia tertawa. Syukurlah, dia
bisa tertawa lagi. Aku senang melihat tawanya ini.
” Iya donk, kalau oppa ga
pintar ga mungkin bisa masuk kelas 3 A1. Hehehe.”
”Wahhh...oppa mulai sombong nih. Oh ya, selasa depan aku
ada outbond loh oppa.”
”Jinjja? Outbond kemana?”
tanyaku padanya.
”Aku lupa namanya. Tapi
suatu tempat di Pulau Jeju.” jawabnya sambil meneguk minuman kalengnya lagi.
” Hmmm.. berapa hari outbondnya?bertanya padanya lagi.
” Sepertinya sekitar 2 hari
oppa. Wae?” tanyanya
” Ani, hanya ingin tahu
saja.” jawabku sambil meneguk minuman kalengku lagi.
” Ahhh...aku tahu. Oppa
takut kalau nanti kangen dengan aku kan karena ga bisa ngobrol disini? Tenang
oppa, kita kan bisa smsan.” katanya sambil menepuk pundakku. Aku sangat
terkejut dengan apa yang dia katakan barusan. Aku yang sedang meminum minuman
kalengku pun akhirnya tersedak. Uhuk..Uhuk..
”OMO, waeyo oppa? Gwenchana?” Min Hee bertanya dengan muka
khawatir.
”Gwenchana, oppa hanya
tersedak karena ucapanmu tadi.” jawabku
”Hahaaha..oppa..begitu saja
tersedak. Oppa payah.” katanya dengan mimik muka yang menggemaskan. Aku pun
menjitak kepalanya.
”Aishh.,,OPPA! Mengapa kau
menjitakku? Sakit tahu.” omelnya sambil mengusap-usap kepalanya yang aku jitak
tadi.
” Makanya jangan bicara
sembarangan.” jawabku
”Aish.. siapa yang bicara
sembarangan. Memang oppa payah kan.” katanya lagi sambil menjulurkan lidahnya.
”Hah..sudahlah..aku pasti
kalah kalau bicara denganmu.” jawabku singkat.
”Hahahaha.. Karena aku yang
menang, oppa kasih hadiah donk.” katanya lagi
”Mwo? Hadiah? Enak saja kau
minta hadiah. Tidak mau.”
” Yah..ayolah oppa.”
bujuknya dengan puppy eyes
” Ah.. kau ini. Baiklah, oppa
kasih kau hadiah.” aku pun membuka tasku dan mengambil coklat lalu
memberikannya pada Min Hee.
”Waaa...Asyik...coklat.
gomawo oppa.” dia berterimakasih padaku dan mulai membuka coklat yang kuberikan
tadi. Dia seperti anak kecil saat menerima coklat dariku. Tapi, aku tahu
sikapnya itu hanya untuk menutupi kekecewaan yang sedang dia rasakan sekarang.
Donghae POV End
*****************
Author POV
Hari ini, Min Hee dan teman-temannya
pergi outbond ke Pulau Jeju. Outbond mereka kali ini merupakan program sekolah
untuk siswa kelas 2. Karena dikelas Min Hee
ada siswa yang dapat bernegoisasi dengan guru, maka mereka naik dibis
yang sama tanpa ada siswa kelas lain di bis itu. Setelah tiba di bandara pulau
Jeju, mereka pun melanjutkan perjalanan ke hotel.
”Teman-teman, ayo kita
nyanyi. Biar tidak ada yang mabuk darat. Hehe.”
ajak Wookie.
”Nyanyi apa wookie” tanya salah satu temannya yang lain.
” Ayo kita nyanyi Happiness.” Jawab Wookie dan mulai menyanyi kan
lagu itu. Teman yang lain pun akhirnya mulai mengikuti Wookie. Termasuk Min
Hee. Mereka terus bernyanyi sampai akhirnya mereka tiba di penginapan yang akan
menjadi tempat mereka untuk bermalam selama 2 hari kedepan.
*******************
Min Hee POV
Pagi ini aku dan
teman-temanku akan melakukan kegiatan outbond dihari pertama. Setelah semuanya
siap, kami pun berangkat ke lokasi. Di dalam bis, aku duduk dengan Ji Yun dan
didepan tempat dudukku adalah Mi Rae. Aku sudah memutuskan untuk bersikap biasa
saja dengan Mi Rae dan aku tetap mencoba tidak berbicara terlalu banyak dengan
Kyu. Aku harap yang aku lakukan ini benar. Sudahlah..aku mau bersenang-senang
sekarang.
1 jam kemudian,
”Anak-anak, ayo berkumpul di pondok itu.” Kata Kim songsaenim
sambil mengiring anak-anak menuju pondok.
”Hari ini kalian akan melaksanakan
outbond. Kalian sudah membawa kertas pembagian kelompok masing-masing dan
membaca petunjuknya kan?” tanya songsaenim
”Ne, songsaenim.” jawab
seluruh anak-anak
” Baiklah, kalau
begitu,kelompok pertama yang memulai kegiatan outbond dilanjutkan dengan
kelompok selanjutnya.” perintah songsaenim.
Kelompok pertama dan kedua
sudah berjalan duluan. Kelompok 3 yang beranggotakan aku, Ji Yun, HyoYeon, Eunhyuk
dan Kyu juga mulai berjalan. Kami menyusuri jalan pegunungan dan hutan. Kami
juga diharuskan melakukan simulasi penyelamatan pertama. Saat ini, kami berada
di tepi sungai. Kami diharuskan melakukan simulasi untuk membuat tandu untuk
teman yang pingsan. Ketika kami sedang sibuk membuat tandu, ada suara seorang
yeoja yang menghampiri Kyu.
Min Hee POV End
Author POV
”Eottokhae ? Aku tidak tahu bagaimana membuat tandu. Wookie,
Heechul,Taemin, kalian mengerti cara membuat tandu?” Mi Rae berbicara pada kelompoknya
” Aku bisa sedikit-sedikit.”
jawab Wookie. Wookie pun mencoba membuat tandu dari tali dan bambu yang mereka
bawa sejak tadi namun, tandu buatannya ternyata masih kurang kuat . Heechul dan
Taaemin memasang wajah tidak bisa apa-apa karena mereka memang tidak pernah
mendapat pelajaran itu waktu di SMP.
”Eotthokae? Bagaimana ini?
Waktu kita tinggal sedikit lagi.” keluh Byulyi.
” Bagaimana kalau kita minta
bantuan Kyu?” kata Byulyi lagi.
”Jangan, mereka juga pasti
sibuk membuat tandu.” kilah Mi Rae.
”Tapi kalau kita tidak minta
bantuan Kyu, kita tidak akan pernah bisa menyelesaikan tugas kita. Ayolah Mi
Rae.” kata Byulyi lagi.
” Ne, aku coba.” jawab Mi
Rae sambil berjalan kearah Kyu.
Author POV End
Kyuhyun POV
Aku sedang berusaha membuat
tandu bersama Min Hee noona. Tiba-tiba ada yang menghampiri kami. Aku pun
menoleh dan ternyata Mi Rae.
”Hmm..Kyuhyun, aku boleh
minta tolong ga?” tanyanya
”Minta tolong apa Mi Rae?”
aku balik bertanya padanya.
”Hmm..aku mau minta tolong
untuk membantu kelompokku untuk membuat tandu. Kami tidak begitu mahir
membuatnya sedangkan waktu sudah semakin sore.” jawabnya. Ternyata dia minta
tolong untuk membuat tandu. Aku ingin sekali menolongnya, tapi disini juga
hanya aku dan Min hee noona yang bisa memuat tandu. Bagaimana ini? Aku pun
bertanya dengan Min Hee noona.
”Hmm.. noona, bagaimana? Apa
aku bisa menolong kelompok mereka?”
”Owh, bisa kok Kyu. Ini juga
tinggal sedikit lagi.” kata Min Hee
noona sambil mengangguk dan melanjutkan membuat tandu. Sebenarnya aku agak kurang enak dengan
noona, tapi yasudahlah, noona juga sudah memperbolehkanku.
”Ne, Mi Rae, aku akan
membantumu, Kajja.” ajakku
”Gomawo ya Min Hee.” katanya
pada Min Hee noona kemudian mengikutiku ke arah kelompoknya. Aku pun mulai
mengajari mereka membuat tandu. Setelah beberapa menit mengajari mereka
sekaligus membuat tandu bersama mereka, akhirnya tandu buatan mereka pun selesai.
Setelah mereka berterimakasih padaku, mereka pun melanjutkan perjalanan mereka.
Aku pun kembali ke kelompokku yang ternyata malah belum selesai. Ahh..aku jadi
merasa bersalah dengan Min Hee noona.
”YAHH..Mianhae noona.
Gara-gara aku, tandu kita belum selesai.” kataku padanya.
”Hey Kyu!! Kau ini lama
sekali disana.Cari-cari kesempatan kau ya?” teriak Ji Yun.
”Ya! Ji Yun! Kenapa
teriak-teriak? Cari-cari kesempatan bagaimana? Aku hanya membantu mereka membuat
tandu. Apa salah?” aku balik berteriak.
” Tapi kau itu terlalu lama
tahu! Inget dong, kau punya kelompok sendiri. Sudah tahu hanya kau dan Min He
yang bisa membuat tandu, kau malah berlama-lama disana. Kau tau tidak Min Hee
kesulitan dari tadi. Kami tidak bisa membantu apa-apa tahu! Lebih baik kau
pindah kelompok saja sana dengan Mi Rae mu itu” balas Ji Yun. MWO? Apa maksud
Ji Yun ini? Kenapa dia menyinggung soal itu?
” YA! Kalian berdua ini
kenapa malah bertengkar? Seperti anak kecil saja. Kyu, lebih baik kau cepat
membantuku, tinggal bagian terakhir saja kok. Kau juga Ji Yun, kau terlalu
berlebihan, aku tidak apa-apa.Lebih baik kau mempelajari peta dan petunjuk
selanjutnya saja bersama Eunhyuk dan HyoYeon.” sela Min Hee noona.
”Mianhae ya noona.” kataku pada Min Hee noona.
” Gwenchana Kyu.” jawabnya singkat tanpa menoleh
padaku.Ahh..aku jadi tambah bersalah padanya. Karena Min Hee noona tidak bicara
lagi, aku pun diam saja dan melanjutkan membuat tandu.semuanya pun akhirnya bekerja sesuai yang diperintahkan
Min Hee noona. Setelah semuanya selesai, kami pun melanjutkan perjalanan kami
menyusuri sungai. Sesuai petunjuk, kami pun melakukan simulasi. Hyo yeon yang
berbaring diatas tandu karena badannya kecil dan kami berempat yang
menggotongnya menyusuri sungai. Benar-benar mengasyikkan outbond kali ini.
Setelah berhasil melewati sungai kami pun kembali menyusuri jalan setapak dan
tak lama kemudian, kami pun tiba di pondok.Ternyata, kami kelompok yang paling
terakhir. Aku pun menghampiri Min Hee noona.
”Noona, mianhae ya. Kita jadi kelompok terakhir
yang datang.” kataku sambil duduk disamping Min Hee noona.
”Gwenchana Kyu, kau kan membantu orang lain. Ga
ada yang perlu dimaafkan.” katanya tanpa menoleh sedikitpun kepadaku. Kenapa
sih noona ini?
”Tapi, kenapa daritadi kau tidak menoleh ke
arahku? Kau pasti marah denganku ya noona?” tanyaku lagi padanya.
”Ah.. apa iya Kyu? Hehe. Aku tidak marah denganmu
kok.” akhirnya dia menoleh dan tersenyum padaku.
”Syukurlah kalau begitu. Bagaimana kalau nanti
malam aku traktir noona untuk beli jagung bakar?”tawarku padanya
” Baiklah.” jawabnya. Aku pun tersenyum padanya
dan kembali kekamar. Setidaknya aku sudah tenang Min Hee noona tidak marah
padaku.
************
Malamnya,
Min Hee POV,
Malam ini, Kyu akan mentraktirku
jagung bakar karena dia merasa bersalah padaku tentang kejadian tadi siang. Aku
pun bersiap-siap. Setelah siap aku pun menuruni tangga dan keluar penginapan.
Aku sudah melihat Kyu di pondok dekat penginapanku. Saat aku hendak
menghampirinya, aku melihat dia memanggil seseorang dan ternyata itu Mi Rae. Aku
sempat menghentikan langkahku dan bermaksud kembali lagi kekamar. Namun
terlambat, Kyu sudah memanggilku. Akhirnya aku pun dengan terpaksa melambaikan
tanganku padanya dan berjalan kearahnya.
” Annyeong Kyu, Mi Rae.”
sapaku agak kaku namun aku berusaha bersikap seperti biasa.
” Annyeong Noona, Mi Rae
kuajak juga karena dia juga merasa bersalah dengan noona.” jawabnya.
” Ne, Min Hee. Mianhae ya.”
kata Mi Rae sambil tersenyum kepadaku.
”Hahaa.gwenchana. Tidak
perlu dibawa serius. Kyu ayo cepet pesen jagung bakarnya.” kataku lagi.
Akhirnya kami pun makan jagung bakar. Awalnya hany
bertiga, namun Wookie dan Taemin juga ikut nimbrung. Alhasil, kami bercanda
berlima. Namun, tetap saja aku meras tidak nyaman apabila ada Kyu dan Mi Rae. Dadaku
sesak melihat mereka tertawa seperti itu. Aku tidak tahan.
”Hmm.. Kyu, Mi Rae, Wookie, Taemin, aku duluan
kekamarku ya. Aku sudah ngantuk.” kataku pada mereka.
” Owh..oke Min Hee noona. Tidur yang nyenyak ya.”
kata Kyu.
” Iya, tidur yang nyenyak ya Min Hee.” sambung
yang lain.
Aku pun berjalan menuju kamarku. Entah kenapa aku
ingin menangis lagi. Tapi, jangan! Aku tidak mau menangis lagi. Aku harus
menerima semua ini. Bersikap seperti biasa saja Min Hee. Aku pun memasuki
kamarku.
” Kau kenapa Min Hee? Kok lemes begitu?” tanya Ji
Yun
”Ah, gwenchana Ji Yun. Aku hanya capek, mau
tidur.” jawabku sambil berjalan kearah ranjangku dan merebahkan tubuhku
menghadap jendela disamping ranjangku. Aku memikirkan kejadian hari ini. Haaaah.. jujur, aku ingin sekali marah pada Mi
Rae. Apa dia tidak ingat dengan yang aku ungkapkan waktu itu? Apa dia tidak
merasa bersalah dengan semua kejadian yang terjadi selama ini? Haaahh...aku
ingin sekali memberitahunya bahwa aku tidak suka dengan keadaan ini. Tapi, aku
ga tega kalau harus mengorbankan persahabatanku dengannya cuma gara-gara Kyu.
Aku takut nantinya akan ada perasaan kaku, kacau dan ngerasa ga bebas lagi. Huwh.. What should i do? Wish that i don’t like him,
hate that i like him, wish that i’ve never told what i feel to her.
*************
Esok harinya,
Hari ini, kami akan kembali ke Seoul. Tadi pagi kami pergi ke tempat
oleh-oleh dan tempat rekreasi di sini. Sore ini kami sudah berada di dalam
pesawat. Karena kecapekan, banyak diantara kami yang tertidur. Namun, aku tidak
mengantuk sehingga aku hanya membaca komik yang aku bawa dari rumah. Namun,
tiba-tiba Mi Rae berbicara padaku.
”Hmm, Min Hee, boleh kita
gantian tempat duduk? Ada yang ingin aku tanyakan pada Kyu tentang permainan
ini.” katanya padaku sambil menunjukkan permainan yang mirip permainan rubik.
Karena tempat dudukku memang lebih dekat dengan tempat duduk Kyu, aku pun
mengiyakan. Aku duduk di tempat duduk Mi Rae dan Mi Rae pun duduk di tempat
dudukku. Aku kembali melanjutkan untuk membaca komikku, namun, karena mendengar
suara mereka, mau tak mau aku jadi lebih memperhatikan percakapan mereka.
Yah, cukup sudah, hancur semuanya. Aku kira aku bisa sedikit
merefresh otak, hati dan pikiranku selama outbond ini. Ternyata sama saja.
Tetap saja aku harus melihat pemandangan ini terus.
Min Hee POV End
**************
Beberapa minggu setelahnya,
Donghae POV,
Hyaa...akhirnya selesai juga
ujianku. Tinggal menunggu pengumumannya saja. Aku juga tidak sabar untuk menemui
Min Hee. Selama ini, dia yang menyemangatiku walaupun hanya lewat telfon karena
dia tidak sekolah saat anak kelas 3 ujian. Akh, aku menelponnya saja untuk
bertemu besok pagi. Besok kan hari minggu.
”Yeobseo,Min Hee.”
”Yeobseo, oppa, kenapa
menelpon malam-malam begini?”tanyanya
”Ani, aku hanya ingin tahu
kabarmu saja. Oh ya, besok kau bisa ke rooftop tidak?” tanyaku
”Ke rooftop? Untuk apa oppa?
”tanyanya lagi
” Ada yang mau kuberikan
padamu sekalian merayakan keberhasilan ujianku. Belum ada pengumuman sih, tapi
aku yakin aku bisa lulus dengan nilai yang memuaskan.” jawaku bersemangat.
”Waaah,,oppa hebat. Oke. Aku
juga mau memberi oleh-oleh waktu outbond kemarin. Jam berapa ke rooftopnya
oppa?”tanyanya dengan suara yang juga bersemangat
”Bagaimana kalau jam 10?
Tapi, karena paginya aku ada urusan sebentar.” kataku lagi
”Owh, oke oke. Besok jam 10 ya oppa. Aku bisa kok.” jawabnya.
”Bagus. Yasudah, aku tutup
telponnya ya. Selamat tidur Min Hee.” kataku.
”Ne, oppa, selamat tidur
juga.”
Donghae POV End
Min Hee POV
Hari ini aku sudah ada janji
dengan Donghae oppa. Wah, kira-kira dia akan memberiku apa ya? Hha..kenapa oppa
baik sekali denganku ya? Di sepanjang jalan menuju sekolahku,aku terus saja
sibuk memikirkan kira-kira apa yang akan diberikan oleh Donghae oppa.
Akhirnya aku tiba di rooftop. Aku sengaja datang
lebih awal. Karena kau memang tidak ada kerjaan di rumah. Karena baru pukul
09.15, aku pun duduk-duduk dikursiku sambil membaca novel dan mendengarkan
lagu. Sangat menyenangkan berada disini. Aku suka memandang langit dari sini.
Kalau aku dengan Donghae oppa disini, aku pasti saling memberi argumen tentang
langit dan bentuk awan. Saat aku sedang asyik menikmati keadaan ini,
handphoneku berbunyi.
Drrrt...drrrrt...drrrrt
”Yeobseo..” jawabku
”Yeobseo noona, ini Kyu.” terdengar suara Kyu
”Ada apa Kyu?kok tumben nelpon ?” tanyaku
”Kau sekarang ada dimana noona?”tanyanya lagi
”Aku ada di rooftop sekolah. Kenapa?”tanyaku lagi
”Hmm..bisakah kau datang ke Cafe didekat
rumahku?”tanyanya lagi.
”Mwo? Ada apa? Kenapa aku harus kesana?”
”Ada yang ingin aku sampaikan noona. Kau bisa
datang kan? Ayolah noona.” bujuknya lagi. Aduh, bagaimana ini? Aku sudah janji
dengan oppa. Hmm..tapi masih ada waktu setengah jam lagi. Sepertinya aku bisa
ketempat Kyu dulu.
”Ne, tapi jangan lama-lama ya. Aku masih ada janji
” tawarku padanya.
”Ne, noona. Gomawo. Aku tunggu.” jawabnya riang
kemudian menutup telponku. Aku penasaran dengan apa yang akan dia katakan
padaku. Kira-kira ada apa ya?
Min Hee POV End
Setengah jam kemudian,
Donghae POV,
Yes, akhirnya aku bisa
bertemu dengan Min Hee hari ini. Aku menyusuri tangga dengan cepat. Sesekali
aku sedikit mengimprove dengan tarian dan memandangi barang yang aku pegang aat
ini. *haha,ngebayangin MV S.E.O.U.L*. Akhirnya aku sampai. Aku pun membuka
pintu rooftop berharap Min Hee sudah ada disana. Namun, setelah kubuka pintu
rooftop, aku sama sekali tidak melihat Min Hee. Kursi yang biasanya kami duduki
pun kosong. Apa dia lupa ya? Ah tidak mungkin. Mungkin dia hanya telat. Dia kan
punya kebiasaan bangun siang kalau hari libur. Aku pun menghampiri kursi itu.
Betapa kagetnya aku saat melihat secarik kertas yang ditindih oleh kotak yang
dibungkus kado. Aku pun membaca kertas itu.
Oppa, aku
ada urusan sebentar. Tadi aku sudah datang sebelum oppa, tapi Kyu menelponku,
katanya ada yang mau dia bicarakan.. aku Cuma sebentar kok oppa, tunggu aku ya.
Oh ya, kotak itu oleh-oleh untukmu oppa.
Min
Hee
Mwo? Jadi dia sudah datang
dari tadi? Tapi, Kyu?? Apa yang mau dia bicarakan pada Min Hee? Aku penasaran
sekali. Tapi, ada perasaan aneh yang aku rasakan. Aku merasakan akan ada
sesuatu. Tapi apa ya? Sebaiknya aku tunggu dia sampai dia kesini lagi.
Donghae POV End.
Min Hee POV,
Aku sudah sampai di kafe
yang disebutkan oleh Kyu waktu dia menelponku tadi. Tapi, kenapa banyak mobil
dan motor teman-temanku ya? Aku pun melangkahkan kakiku masuk kedalam kafe ini.
Betapa terkejutnya aku saat aku melihat orang-orang yang ada didalam kafe ini.
Ternyata teman-temanku memang ada disini. Tapi, bukankah Kyu tadi bilang ada
yang mau disampaikan? Kenapa harus ada mereka juga? Aku juga melihat Mi Rae.
Dia sedang mengobrol asyik dengan Kyu. Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang
terjadi. Namun, aku membuang semua pikiranyang berkelebat di pikiranku saat ini
dan melangkah mantap untuk menghampiri mereka.
”Annyeong semua.” salamku
pada mereka.
” Owh, annyeong Min Hee.”
jawab yang lain.
”Ahh,,noona sudah datang,
ayo duduk noona.” kata Kyu sambil menawarkan tempat duduk disampingnya. Aku pun
duduk walaupun terkejut dengan perlakuan
Kyu.
”Baiklah, karena sudah
lengkap. Aku akan mulai bicara.”
Kau akan bicara apa Kyu? Aku
menahan nafas untuk beberapa menit sambil menunggunya bicara. Sebenarnya kau
mau bicara apa sih????
***********TBC
Annyeong semuanya... ^^
Mian baru bisa publish FF nya hari
ini. Author sibuuuuk. *sok sibuk*
Ini part 7 nya dan bakalan ending.
Happy reading.. ^^
****************
”Baiklah, karena sudah lengkap. Aku
akan mulai bicara.”
Sebenarnya apa yang mau dia katakan? Kenapa
aku merasa sesak begini?
Jangan berpikir
yang macam-macam Min Hee! Aku pun menunggu apa yang akan dia katakan.
”Tujuanku mengumpulkan kalian disini
adalah untuk merayakan sesuatu. Jadi, kalian akan kutraktir sepuasnya.” katanya
lagi sambil melirik Mi Rae. Merayakan sesuatu? Merayakan apa? Hari ini bukan
ulang tahunnya. Kenapa dia melirik Min Hee? Apa mereka sudah... tiba-tiba
handphoneku berbunyi. Ada telepon dari Umma.
”Mianhae Kyu, aku mau angkat telpon
dulu ya.” kataku sambil berdiri.
”Owh, ne noona. Gwenchana.” kata Kyu
lagi.
Aku pun berjalan keluar kafe dan
mengangkat telpon dari umma.
Min Hee POV End
Ji Yun POV
”Baiklah, karena sudah lengkap. Aku akan
mulai bicara.”
”Tujuanku mengumpulkan kalian disini
adalah untuk merayakan sesuatu. Jadi, kalian akan kutraktir sepuasnya.”
Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba dia
mengumpulkan kami semua disini? Ada Min Hee juga. Mau bicara apa dia? Kenapa
dia melirik Mi Rae? Jangan-jangan... OMO...GOD! ANDWE! Jangan sampai dia akan
mengatakan itu. Aku pun melirik Min Hee. Aku tahu dia juga pasti mempunyai
pikiran yang sama denganku. Aku lihat dia hanya diam namun tetap serius
menunggu jawaban dari Kyu. Tiba-tiba handphone Min Hee berdering. Dia pun
keluar kafe setelah izin dengan Kyu.
”Aku... aku dan Mi Rae sudah jadian.
Mi Rae adalah yeojachinguku sekarang.” kata Kyu ceria sambil memegang tangan Mi
Rae.
ANDWE!!!! Kyu bilang apa? Jadian
dengan Mi Rae? Oh Tuhan... yang aku harapkan sekarang, aku salah mendengarnya.
Tapi, itu memang benar. Ya...Kyu sudah jadian dengan Mi Rae. Min Hee,jebal,
jangan masuk dulu. Aku belum siap melihat mukamu yang pastinya akan terkejut
mendengar ini semua. Huh, ottokhae? Kyu pabo! Mi Rae, kau jahat! Bisa-bisanya
kau melakukan ini pada Min Hee. Pembohong. Apa kau lupa yang kau katakan waktu
itu? Kau memang keterlaluan. Min Hee terlalu baik untuk kau kecewakan seperti
ini. Sementara aku merasakan kekecewaanku kepada mereka berdua, teman-temanku
yang lain malah memberi selamat kepada mereka berdua.
”Waaa...chukhae ya...Aku sudah
mengira pasti kalian akan jadian. Chukhae.” kata Byulyi disusul dengan
ucapan-ucapan selamat lainnya.
Heh!! Kalian semua memang
keterlaluan. Bisa-bisanya kalian melupakan Min Hee. Tiba-tiba,
”Yaaa.. Mianhae ya lama. Aku ditelpon
umma.” Min Hee sudah masuk lagi kedalam kafe. OMO..bagaimana ini? aku tidak mau
dia mengetahui bahwa Kyu dan Mi Rae jadian. Aku harus melakukan sesuatu.
”Gwenchana,noona.” kata Kyu
”Hehe..kau tadi mau bilang apa?”
tanya Min Hee polos pada Kyu.
Aku terkejut Min
Hee masih menanyakan hal yang akan dikatakan oleh Kyu. Mukanya polos. Dia tidak
tahu apa-apa. Bagaimana ini?
”Owh, itu, tadi Kyu bilang
kalau......” Byulyi hendak mengatakannya kepada Min Hee namun terhenti oleh
teriakanku.
”OMO..Aduh...Perutku..perutku
sakit.” aku berteriak sambil ,memegang perutku.
”Yaa..Ji Yun, waeyo?” tanya Min dan
Eunhyuk bersamaan dengan muka khawatir.
”Tiba-tiba perutku sakit. Aku rasa
penyakit maag-ku kambuh.” jawabku sambil terus berpura-pura bahwa perutku
sedang sakit. Teman yang lain pun mencoba menanyakan keadaanku.
”Kau membawa obatmu tidak?” tanya
Eunhyuk lagi
”Tidak, aku tidak bawa obatku.
Hmm..Kyu sepertinya aku pulang saja. Min Hee,maukah kau mengantarku pulang?”
”Owh, ne, ne, aku akan mengantarmu
pulang. Kyu, tidak apa-apa kan?Maaf ya aku tidak bisa melanjutkan acara ini.”
Min Hee berbicara kepada Kyu.
”Ayo, Ji Yun. Semuanya, aku
mengantar Ji Yun dulu ya. Selamat bersenang-senang. ” dia memapahku kemudian
berpamitan kepada yang lain. Aku pun hanya meringis memegang perutku dan mulai
berjalan keluar kafe. Min Hee, mianhae. Aku berbohong padamu. Aku benar-benar
tidak mau melihatmu sedih nantinya bila kau mengetahui ini semua. Mianhae.
Ji Yun POV End
Min Hee POV
Aku mengangkat telpon dan ternyata
dari umma. Umma bilang dongsaengku yang paling kecil rewel minta dibeliin kue
tart. Waktu aku tanya untuk apa dongsaengku itu minta kue tart, kata umma waktu
disekolah kemarin dia ngeliat temannya bawa kue tart kesekolah, jadi dia juga
mau bawa kue tart seperti temannya itu. Ckkckkk..dongsaengku yang satu ini
memang aneh-aneh saja kelakuannya. Karena aku masih ada janji dengan Hae oppa,
aku bilang pada umma kalau aku akan membelikan kue setelah bertemu dengan oppa.
Umma pun setuju dan menutup telponnya. Aku segera masuk kedalam kafe lagi.
”Yaaa.. Mianhae ya lama. Aku
ditelpon umma.” kataku pada Kyu. ”Gwenchana,noona.”
kata Kyu
”Hehe..kau tadi mau bilang apa?”
tanyaku lagi. Jujur, aku penasaran.
”Owh, itu, tadi Kyu bilang
kalau......” Byulyi hendak mengatakan sesuatu namun terhenti oleh teriakan Ji
Yun.
”OMO..Aduh...Perutku..perutku
sakit.” teriaknya sambil memegang perutnya.
”Yaa..Ji Yun, waeyo?” tanyaku dan
Eunhyuk bersamaan dengan muka khawatir.
”Tiba-tiba perutku sakit. Aku rasa
penyakit maag-ku kambuh.”
”Kau membawa obatmu tidak?” tanya
Eunhyuk lagi
”Tidak, aku tidak bawa obatku.
Hmm..Kyu sepertinya aku pulang saja. Min Hee,maukah kau mengantarku pulang?”
”Owh, ne, ne, aku akan mengantarmu
pulang. Kyu, tidak apa-apa kan?Maaf ya aku tidak bisa melanjutkan acara ini.”
kataku pada Kyu. Kyu mengangguk. Aku pun kembali memusatkan perhatianku pada Ji
Yun.
”Ayo, Ji Yun. Semuanya, aku
mengantar Ji Yun dulu ya. Selamat bersenang-senang. ”
Aku dan Ji Yun pun segera keluar
kafe. Namun, ada seseorang yang memanggil
”Ji Yun, Min Hee, tunggu.” kami
menoleh dan ternyata Eunhyuk
” Owh...Eunhyuk. Ada apa?” kataku
”Ji Yun, biar aku saja yang
mengantarmu. Aku bawa motor, jadi bisa lebih cepat sampai rumah dan kau bisa
cepat minum obatnya.” Eunhyuk menawarkan bantuannya untuk mengantar Ji Yun
tanpa menjawab pertanyaanku. Dasar Hyuk!
”Tidak, biar Min Hee yang
mengantarku.” tolak Ji Yun. Ada sorot ketakutan diwajahnya. Loh? Bukannya
mereka sangat dekat, kenapa Ji Yun menolak tawaran Hyuk?
”Ji Yun, sebaiknya kau terima
tawaran Hyuk. Aku takut nanti sakit perutmu tambah parah.” kataku lagi pada Ji
Yun.
”Min Hee, aku maunya kamu yang
mengantarku, jebal.” jawabnya dengan muka memelas.
”Ji Yun, kau kenapa? Kau ada masalah
dengan Hyuk?Hyuk, kalian sedang ada masalah?” tanyaku kepada keduanya.
”Kami tidak ada masalah. Kami
baik-baik saja. Sekarang ini aku
hanya ingin diantar pulang olehmu Min Hee.”
Bagaimana ini? Aku merasa Ji Yun
aneh sekali hari ini. Ada apa sebenarnya? Aku melirik Hyuk yang hanya terdiam.
Aku yakin dia terkejut dengan sikap Ji Yun saat ini. Aku jadi tidak enak
padanya. Tapi, aku juga khawatir pada Ji Yun.
”Ya sudah kalau begitu, Min Hee, kau
saja yang mengantar Ji Yun. Ji Yun,aku kedalam lagi,cepat sembuh ya.” kata Hyuk
dengan muka kecewa lalu beranjak masuk kedalam kafe.
”Ji Yun, apa tidak apa-apa kalau aku
yang mengantarmu? Kasian Hyuk.” tanyaku lagi padanya.
”Sudah kubilang aku hanya mau kau
yang mengantarku. Tolong Min Hee, aku sudah tidak kuat. Lebih baik kau
panggilkan taksi.” katanya lagi sambil menundukkan kepalanya dan memegang
perutnya. Melihat dia begitu, aku pun segera memanggil taksi. Selama
diperjalanan, Ji Yun hanya diam. Ji Yun benar-benar aneh hari ini.
Dua puluh lima menit kemudian kami
pun tiba dirumah Ji Yun. Setelah dibukakan pintu oleh adik Ji Yun, kami pun
segera kekamar Ji Yun. Aku membantunya berbaring diranjangnya dan segera
mengambil kotak obat di laci meja disamping ranjang Ji Yun. Aku mengambil obat
maag dan memberikannya pada Ji Yun. Dia sudah meminum obatnya. Saat aku berdiri
hendak mengambil air putih, Ji Yun menarik tanganku.
”Min Hee, mianhae ya, aku memaksamu
untuk mengantarku.” katanya
”Owh, gwenchana Ji Yun, yang penting
kau sudah minum obat sekarang. Bagaimana perutmu? Apa masih sakit?” tanyaku padanya
”Ne, sudah baikan kok, gomawo ya.
Kau ada janji lain hari ini?
Aku berfikir sebentar untuk menjawab
pertanyaan Ji Yun.
”OMO, Ji Yun! Aku ada janji dengan
Hae oppa jam 10 tadi. Sekarang sudah jam berapa? Aduh, bagaimana ini? Aku tadi
menulis surat padanya kalau aku hanya pergi sebentar.” aku bicara dengan panik.
Sekarang sudah jam 11. Dari rumah Ji Yun ke sekolah sekitar setengah jam.
Kasian Hae oppa harus menungguku selama itu.
”Sebaiknya kau pergi sekarang Min
Hee. Kasian Hae oppa kalau harus menunggumu lama. Kau sudah mengirimnya sms?”
”Belum. HP ku lowbat setelah umma
menelponku tadi. Semalam aku lupa mencharge nya. Sepertinya aku pergi sekarang
saja ya Ji Yun. Cepat sembuh. Bye. ” kataku sambil mengambil tas yang aku
letakkan dimeja disamping ranjang Ji Yun.
” Ne, hati-hati Min Hee.” aku tersenyum
padanya lalu keluar kamar Ji Yun. Setelah berpamitan dengan orangtua Ji Yun,
aku pun segera meninggalkan rumah Ji Yun dan memanggil taksi.
Min Hee POV end
Donghae POV
Kenapa Min Hee lama sekali ya? Katanya
hanya sebentar. Aku sudah menunggu 2 jam disini. Aku menghubunginya dari tadi,
tapi mailbox. Kenapa dia? Apa sesuatu terjadi padanya? Aku pun mulai
mondar-mandir sambil terus mencoba menelpon Min Hee. Tiba-tiba terdengar suara
langkah kaki dari tangga. Aku pun menoleh dan kulihat Min Hee berdiri disamping
pintu rooftop sambil memegang tengkuknya. Aku rasa dia tadi berlari saat naik
tangga.
”Oppa, Mian..mianhae. Aku terlambat.
Oppa pasti bosan menungguku ya.” dia berbicara terengah-engah sambil berjalan
kearahku.
” Ne, aku sudah menunggumu dua jam
Min Hee. Kau bilang hanya sebentar. Aku juga sudah menghubungimu berkali-kali
tapi selalu mailbox. Aku pikir sesuatu terjadi padamu atau kau lupa ya ?”
kataku tanpa melihatnya kemudian duduk dikursiku.
”Yaaa...jeongmal mianata oppa. Aku
tadi mengantar temanku yang tiba-tiba sakit. Rumahnya jauh oppa, jadi aku
terlambat sampai disini.” dia meminta maaf sambil menggoyang-goyangkan
lenganku. Aku hanya diam,pura-pura marah padanya.
”OPPA!!!” Akhirnya aku menoleh
karena terkejut dengan teriakannya.
”Ne, Ne, aku maafin. Sudah jangan
teriak-teriak lagi. Suaramu tidak terlalu enak didengar kalau teriak begitu.”
kataku lagi.
”Ish, enak saja bilang suaraku tidak
enak didengar.” katanya lagi sambil mengerucutkan bibirnya.
”HAHAHAHHA, memang tidak enak
didengar kok kalau kau teriak. Apalagi kalau kau mengerucutkan bibirmu seperti
itu. Seperti anak kecil tahu.” kataku sambil menertawakannya yang masih saja
mengerucutkan bibirnya.
”OPPA!!! Enak saja oppa bilang
begitu.” balasnya sambil berbalik badan.
”Kau mau kemana Min Hee?” tanyaku
sambil bangkit dari kursiku
”Mau pulang. Aku sudah susah payah
kesini, malah diejek sama oppa. Aku mau pulang saja.” katanya sambil
melangkahkan kakinya. Aku pun meraih tangannya untuk menghentikan langkahnya.
”Eits, masa kau mau pulang sih.
Yasudah, oppa minta maaf. Oppa tarik kata-kata yang tadi. Suaramu enak didengar
dan mukamu lucu kok.” kataku lagi.
”Oppa bohong. Aku ga percaya.”
katanya sambil berusaha pergi lagi. Namun aku kembali menarik tangannya
sehingga langkahnya terhenti.
”Yaah..masa ga percaya. Oppa harus
melakukan apa biar kau percaya?”bujukku lagi
”Kalau oppa mengajakku ke taman
hiburan mungkin aku akan maafin oppa.” akhirnya dia menoleh juga. Dia berbicara
dengan muka jahilnya.
”HUUU..dasar. maunya. Oke oke. Oppa
ajak kau ke taman hiburan deh.”kataku lagi sambil mengacak-acak rambutnya.
”Siiiiip!!! Ayo berangkat
sekarang!”ajaknya girang.
********
Aku dan Min Hee sudah selesai
bermain di taman hiburan. Sekarang aku sedang duduk dibawah pohon sambil makan
eskrim.
”HAHAHAHA, muka oppa lucu waktu naik
rollercoaster tadi.” dia tertawa sambil memakan eskrimnya.
”Biarin, daripada kau teriak-teriak
terus. Apa ga capek teriak-teriak terus?” balasku
”Yeee, kalau naik rollercoaster ga
pake teriak mah ga seru. Aneh deh oppa niih. Gara-gara ujian, oppa tambah stres
ya.” katanya lagi
”Eh, siapa yang stres?”
”OPPA!” katanya lagi sambil
mengeluarkan lidahnya. Aku pun menjitak kepalanya.
”Aish..sakit tahu oppa.” katanya
sambil mengelus-elus kepalanya.
”Makanya,jangan main-main sama
oppa.”kataku sambil memakan eskrimku lagi.
”HUU...Eh, oppa, sekarang sudah jam
berapa ya?” tanyanya tiba-tiba
”Jam 3,kenapa?” tanyaku lagi
” Aku mau beliin dongsaengku kue
tart.” jawabnya
”Yasudah, kita beli sekarang saja.”
ajakku
” Toko kue tart didekat sini dimana
ya oppa?”tanyanya lagi
”Hmm... ga tau tapi oppa punya
saudara yang punya toko kue, kita kesana saja. Biar lebih murah.” tawarku
”Jinjja? Yasudah, ayo sekarang saja
kita kesananya.” ajaknya.
******
Ditoko kue,
”Oppa, aku mau kue yang ini.” kata Min
Hee sambil menunjuk kue dietalase toko. Aku pun menghampirinya.
” Owh, itu. Baiklah. Eh, Min Hee, kau
mau buat kue itu sendiri ga? Tadi aku mengobrol dengan paman,katanya disini ada
kursus membuat kue juga.”
” Jinjja? Wah, aku mau oppa.” jawabnya
girang
”Oke, ayo.” aku mengajaknya kedapur toko
pamanku. Disana sudah ada pamanku dan beberapa chef toko ini. Kami pun memulai membuat kue.
Awalnya kami serius mengikuti seluruh petunjuk chef tapi, lama-lama kami bosan
dan malah main lempar-lemparan tepung. Karena ditegur paman, kami pun kembali
serius.
1 jam kemudian,
”Yeeeeyy!!!! Kuenya sudah jadi!!!
Wahh...” teriak Min Hee sambil mengagumi kue buatan kami.
”Eh, kata paman, kuenya gratis, jadi
tidak perlu bayar.” kataku padanya
”Jinjja? Wah..” dia berlari kearah
paman.
”Ahjusshi, khamsahamnida buat
kuenya. Dongsaengku pasti senang.” katanya sambil membungkuk kepada pamanku
”Ne, cheonmaneyo, lagipula itu kan
kalian yang buat. Kapan-kapan kesini lagi ya. Ajak dongsengmu itu. Oh ya, ini
permen buat dongsaengmu.” kata pamanku sambil memberikan sekantung permen.
”WAAA.. Jeongmal khamsahamnida
ahjusshi, maaf merepotkanmu.” Min Hee mengambil permen itu dan membungkuk
sekali lagi kepada pamanku. Aku pun menghampiri mereka.
”Paman, kami pulang dulu ya. Terima
kasih buat hari ini.” kataku
”Ne, hati-hati dijalan ya.” kata
paman.
Setelah berpamitan dengan paman,
kami pun meninggalkan toko dan menuju halte. Karena bis sudah datang, kami pun
naik dan duduk dibangku paling belakang. Selama diperjalanan, Min Hee terus
saja berceloteh tentang dongsaengnya itu. Aku tertawa mendengar celotehannya.
Ternyata kakak dan adik sama-sama lucu. Karena suasana tiba-tiba menjadi
hening, akupun menoleh kearah Min Hee. Ternyata dia tertidur. Kepalanya dari
tadi sibuk mencari tempat untuk bersandar. Dengan pelan dan hati-hati, aku
meraih kepalanya dan meletakkannya dibahuku. Sejenak aku memandangi wajahnya yang
sedang tertidur. Wajahnya terlihat damai saat tidur. Tiba-tiba dia mengigau
pelan.
”Kyu,
neo paboya!, Kyu,..saranghae.. ”
Dia mengigau tapi kenapa harus
memanggil namja yang bernama Kyu itu. Namja yang hanya membuatnya terus
bersedih. Namja bodoh yang sama sekali tidak menyadari bahwa Min Hee menyimpan
perasaan padanya. Namja bodoh yang justru membuatku iri padanya. Min Hee, tak
bisakah kau melupakannya dan melihatku?
Donghae POV End
Author POV,
Donghae dan Min Hee tiba dirumah Min Hee.
Mereka sedang didepan gerbang rumah Min Hee.
”Oppa,gomawo ya buat hari ini.” kata
Min Hee sambil tersenyum pada Donghae
”Ne, cheonmane. Oh, ya hampir lupa.”
Donghae membuka tasnya dan mengambil sebuah kotak lalu memberinya pada Min Hee.
”Ini yang mau aku berikan padamu.”
ucap Donghae sambil memberikannya kepada Min Hee.
”OH..jeongmal gomawoyo oppa. Maaf
merepotkanmu terus.” kata Min Hee sambil membungkukkan badannya.
”Ne, gwenchana.” jawab Donghae.
Tiba-tiba ada suara berisik dari dalam rumah Min Hee dan terdengar suara
gerbang yang dibuka dari dalam. Mereka pun menoleh kearah rumah Min Hee.
”Min Hee noona!!!! Noona sudah
pulang? Apa noona bawa kue tart? Kata umma, noona mau beliin aku kue.” ternyata
dongsaeng Min Hee, Yoogeun*anggap umurnya 5 tahun*
”Aigoo.., kau cerewet sekali.
Iya..noona beliin kau kue..eh tidak, noona yang membuatnya sendiri loh. Ini
kuenya.” Min Hee berjongkok untuk mencubit pipi Yoogeun lalu memberikan kue
pada dongsaengnya itu.
”Jinjja? Noona yang membuatnya
sendiri? Wahh..gomawo noona.” ucap Yoogeun dengan aegyo lalu mencium pipi Min
Hee.
”Iya, cheonmaneyo saengie. Oh ya,
noona punya permen juga loh.” Min Hee mengeluarkan sekantung permen yang
diberikan oleh pamannya Donghae.
”Hyaaaaaa....noona baik sekali deh.
Yeeeyyy..permen permen.” teriak Yoogeun
”Wahh..adikmu lucu ya.” sahut
Donghae
”Wah..ada hyung tampan. Naneun
Yoogeun imnida. Nama hyung siapa ya?” Yoogeun menghampiri Donghae dan
mengangkat tangannya untuk berjabat tangan.
”Naneun Donghae imnida. Wah..kau
pintar sekali Yoogeun.” Donghae menjabat tangan Yoogeun lalu mencubitnya.
”Kyaa..hyung..jangan cubit pipiku
dong. Pipiku sudah capek dicubitin seharian.” Teriak Yoogeun sambil
mengerucutkan pipinya.
“Aigooo..Yoogeun,
kau tidak sopan. Oppa, maaf ya,
Yoogeun memang suka aneh.” sahut Min Hee sambil menarik Yoogeun kearahnya.
”Gwenchana..aku suka adikmu. Dia
lucu.” jawab Donghae
”Hyung, apa kau pacar noona?”
celetuk Yoogeun. Donghae dan Min Hee
terkejut dengan celetukan Yoogeun. Muka Min Hee sedikit memerah.
“Heh, Yoogeun. Jangan bicara
sembarangan. Kau masih kecil. Hae oppa ini kakak kelas noona.” jawab Min Hee
”Hahha.. Iya Yoogeun, hyung cuma
kakak kelas noonamu saja kok.” sahut Donghae
”Yaaaah..kok bukan sih. Aku kan mau
punya Hyung tampan seperti Donghae hyung. Aku lebih suka hyung, daripada hyung
lain yang pernah mengantar noona.” ucap Yoogeun. Mendengar itu, Min Hee melotot
kearah Yoogeun.
”Ya!Yoogeun!Jangan bicara
sembarangan. Nanti kuenya noona ambil lagi loh.” ancam Min Hee
”Kyaa..Hyung!!! Kueku mau diambil.
ANDWE!!!” teriak Yoogeun sambil berlari kearah Donghae.
”Hahahah..Yoogeun, noonamu cuma
bercanda kok..” sahut Donghae
”Hyung, hyung jadi pacar noonaku
saja ya!yayyayaya?” celetuk Yoogeun lagi.
”Ya!!! Yoogeun. Oppa, sebaiknya kau
pulang daripada terus mendengarkan celetukan Yoogeun.” kata Min Hee sambil
mendekat kearah Donghae dan Yoogeun.
”Iya, nanti hyung pasti jadi pacar
noonamu.” bisik Donghae
”Sekarang Hyung pulang dulu ya.”
kata Donghae
”Oke, Hyung. Hati-hati dijalan ya.”
kata Yoogeun.
”Min Hee, oppa pulang dulu ya.
Jangan lupa istirahat.” kata Donghae kepada Min Hee
”Ne, oppa. Hati-hati.” Donghae
melambaikan tangannya. Min Hee dan Yoogeun pun melambaikan tangan mereka kepada
Donghae.
”Noona, ayo masuk.. Aku tidak mau
ada Hyung lain yang melihat noona. Aku maunya noona sama Donghae hyung saja.”
celetuk Yoogeun sambil melangkah kedalam rumahnya. Min Hee terdiam sejenak
mendengar celetukan Yoogeun.
”YAAA!!!!YOOGEUN!!! Enak saja kau
mengaturku. Untung saja kau masih anak kecil. Kalau tidak, sudah noona bully
nanti.” teriak Min Hee dalam hati karena Yoogeun sudah berlari duluan kedalam
rumah.
Author POV End
*************
Dua hari
kemudian,
Author POV
”Ji Yun, bisa ikut denganku
sebentar?” tanya Eunhyuk pada Ji Yun yang sedang membereskan tas untuk pulang.
”Owh, Eunhyuk? Untuk apa?” Ji Yun
balik bertanya pada Eunhyuk yang kini berdiri disampingnya.
” Ada yang mau kubicarakan
denganmu.” jawab Eunhyuk singkat sambil terus memandang Ji Yun.
”Eh? Mau bicara apa? Disini saja
bisa kan?” jawab Ji Yun memalingkan wajahnya.
”Aku mau bicara serius. Ikut aku ke
rooftop.” kata Eunhyuk sambil meraih tangan Ji Yun. Ji Yun yang terkejut dengan
sikap Eunhyuk akhirnya hanya bisa mngikuti Eunhyuk menuju rooftop.
Dirooftop
”YA! Hyuk! Kau mau bicara apa sih?
Kenapa belum bicara?” tanya Ji Yun kesal karena sesampainya mereka di rooftop,
Hyuk malah terdiam.
”Ji Yun, kenapa saat dicafe waktu
itu kau tidak mau kuantar pulang?” tanya Eunhyuk tiba-tiba sambil memutar
tubuhnya menghadap Ji Yun.
”Eh? Kau mengajakku kesini cuma mau
menanyakan tentang hal itu? Ckckckkck..aku kira ada hal penting yang akan kau
bicarakan. Sebaiknya aku pulang saja.” jawab Ji Yun berbalik arah dan mulai
berjalan meninggalkan Eunhyuk.
”JI YUN! Bagiku itu penting. Kau
tahu, aku mengkhawatirkanmu saat itu, tapi kenapa kau malah lebih memilih Min
Hee yang mengantarmu? Aku kurang apa sampai-sampai kau menolakku? Aku bisa
mengantarmu pulang lebih cepat daripada Min Hee!” teriakan Eunhyuk menghentikan
langkah Ji Yun. Ji Yun pun berbalik arah lalu menatap Eunhyuk tajam.
”Penting??? Kau kekanak-kanakan sekali
Hyuk. Mau tahu kau kurang apa? Kau itu kurang PEKA Hyuk! Saat itu aku aku sama
sekali tidak sakit perut. Aku bohong!” teriak Ji Yun.
”Bohong? Tapi kenapa Ji Yun?” tanya
Eunhyuk yang terkejut dengan jawaban Ji Yun.
”Sudah kubilang kau tidak peka Hyuk.
Kau tidak akan pernah mengerti.” jawab Ji Yun sambil memutar balik tubuhnya
namun terhenti dengan teriakan Eunhyuk.
” Bagaimana aku bisa mengerti kalau
kau tidak mengatakannya padaku?? Kalau kau mau aku mengerti, jelaskan
semuanya!” akhirnya Ji Yun pun kembali menatap Eunhyuk.
”Baiklah, Mr. TIDAK PEKA!!! Hari itu
aku berbohong karena aku tidak mau Min Hee tahu bahwa Kyu dan Mi Rae sudah
jadian.” jawab Ji Yun
”Apa hubungannya dengan mereka?”
tanya Eunhyuk masih belum mengerti.
” Kau tidak ingat tentang permainan
Truth or Dare di Green Valley?”tanya Ji Yun lagi.
”Green Valley???Truth or Dare????” Eunhyuk masih memikirkan apa yang terjadi saat
itu. Dia pun teringat tentang ucapan Min Hee.
”M..maksudmu apa yang dikatakan Min
Hee tentang Kyu itu benar??” tanya Eunhyuk hati-hati
”Ya, itu benar. Ucapan Min Hee saat
itu 100 % benar. Dia tidak main-main tentang jawabannya saat itu. “
“Tapi, apa hubungannya dengan kau menolak
ajakanku?” tanya Eunhyuk lagi.
”Hyuk! Kenapa kau belum ngerti juga
sih!Kau tahu apa yang akan terjadi kalau saat itu aku tidak berbohong dan
menolak ajakanmu?”
”Min Hee akan tahu kalau Kyu dan Mi
Rae jadian.” jawab Eunhyuk polos.
”Ne, aku tidak mau itu terjadi. Aku
tidak mau melihat Min Hee menangis lagi. Aku tidak mau melihat Min Hee sedih
lagi. Makanya aku berbohong. Aku benar-benar takut kalau saat itu aku tidak
menolakmu, maka Min Hee akan kembali lagi ke cafe dan tahu semuanya. Aku tidak
mau itu terjadi Hyuk. Dia pasti sudah menjalani hari-hari yang berat selama
disekolah saat melihat Kyu dan Mi Rae. Aku tidak mau Min Hee tahu secara
langsung dari Kyu. Aku tidak bisa membayangkan kalau itu terjadi.” Airmata Ji
Yun pun mulai menetes. Eunhyuk melangkah mendekati Ji Yun dan memeluknya.
”Mianhae, Ji Yun. Mianhae..mian..
aku memang tidak peka. Sekarang aku mengerti.” ucap Eunhyuk menenangkan Ji Yun.
”Min Hee terlalu baik, Hyuk. Kenapa
dia harus diperlakukan seperti ini? Kau tahu kan jawaban Mi Rae waktu itu?
Kenapa Mi Rae begitu tega dengan Min Hee? Kenapa tidak ada yang mengerti
keadaan Min Hee?” Ji Yun berkata dengan terbata-bata karena tangisannya mulai
menjadi.
”Tenang Ji Yun, pasti Min Hee akan
mendapat yang lebih baik dari Kyu. Kau harus tegar. Bagaimana kau bisa
menghiburnya kalau kau sedih seperti ini? Kau harus kuat dan Ji Yun pun pasti
bisa melalui ini dengan baik. Jangan menangis kalau kau tidak mau Min Hee
menangis” ucap Eunhyuk sambil melepaskan pelukannya dan menyeka air mata Ji
Yun.
”Gomawo Hyuk! Saranghae !” kata Ji
Yun lalu memeluk Eunhyuk. Eunhyuk yang terkejut karena Ji Yun tiba-tiba
memeluknya dibuat lebih terkejut lagi saat Ji Yun mengatakan ”saranghae”
padanya. Eunhyuk pun melepas pelukannya dan bertanya pada Ji Yun.
”Mwo??Kau bilang apa Ji Yun?”
”Eh..anio.. aku tidak bilang
apa-apa.” jawab Ji Yun sambil menunduk dengan muka yang memerah.
”Aish.. jangan bohong lagi. Aku tahu
kau tadi mengatakan sesuatu. Ayo katakan lagi.” paksa Eunhyuk.
”Anio, aku tidak bilang apa-apa
kok.” jawab Ji Yun
”Kau pikir aku tidak dengar.
Ayolah.” goda Eunhyuk sambil mengacak rambut Ji Yun.
”Ne, ne.. saranghae Hyuk.” ucap Ji
Yun masih dengan kepala yang tertunduk. Eunhyuk mengangkat dagu Ji Yun dan
menatap Ji Yun.
”Aigooo... kau tahu, aku senang mendengarnya.
Nado saranghae Ji Yun!!!” ucap Eunhyuk lalu memeluk Ji Yun lagi.
”Gomawo Hyuk.” ucap Ji Yun sambil
membalas pelukan Eunhyuk.
Tanpa disadari, ada seseorang yang
secara tidak sengaja mendengar semua yang dibicarakan oleh Hyuk dan Ji Yun. Orang
itu kemudian pergi dengan sejuta pikiran yang ada diotaknya saat ini.
Author POV END
**************
Min Hee POV
Sudah tiga minggu berlalu sejak Kyu
hendak memberitahukan sesuatu kepadaku. Tapi, aku sama sekali belum tahu apa yang mau dikatakan olehnya. Setiap aku mau bertanya pada Kyu, pasti
ada Mi Rae. Entah kenapa kulihat mereka bertambah dekat akhir-akhir ini. Sudah sering sekali kulihat mereka
berangkat dan pulang bareng. Teman-temanku pun sering menggoda mereka berdua.
Kadang aku berfikir mereka sudah pacaran. Tapi, aku selalu menolak pikiranku
itu. Namun, aku tetap curiga akan kebenaran pikiranku itu karena setiap aku
bicara pada Ji Yun tentang mereka berdua, dia selalu mengganti topik. Saat kutanya Eunhyuk pun reaksinya sama
dengan Ji Yun. Aku juga sudah sering mengutarakan rasa penasaranku kepada Hae
oppa, tapi, oppa juga sering merubah topik pembicaraan kami dan malah
mengajakku jalan-jalan. Aku akui, aku memang merasa nyaman dengan Hae oppa, aku
bisa melupakan Kyu untuk beberapa saat. Tapi, kalau aku kembali kekelas, selalu
saja ada yang mengganjal dipikiranku. Ada apa sebenarnya dengan mereka berdua?
Aku juga merasa ada yang disembunyikan oleh Ji Yun, Eunhyuk dan Hae oppa. Tapi
apa??
Min Hee POV End
Author POV
” HEY, Min Hee!!! Melamun terus dari
tadi. Masih pagi tau.” Byulyi menepuk pundak Min Hee. Min Hee tersentak dari
lamunannya dan menoleh kearah Byulyi. Saat ini memang Byulyi sedang meminjam buku
PR Matematika Min Hee.
”Owh, hhe.. aku tidak melamun kok.
Aku mikirin benar ga ya jawaban PR matematikaku itu. Hhe.” kilah Min Hee.
”Ckckckkck.. kau ini aneh-aneh saja Min Hee.” kata
Byulyi sambil melanjutkan mengerjakan PR.
Min Hee menghela nafas karena Byulyi
tidak bertanya yang aneh-aneh lagi. Dia pun mengedarkan pandangan keseluruh
kelas. Saat ia melihat kearah pintu, Kyu dan Mi Rae masuk keruangan bersama dan
mereka bercengkrama dengan akrabnya. Tiba-tiba rasa sesak mulai men jalari dada Min Hee. Dia berusaha
menghilangkan pikiran negatif di otaknya, namun, sia-sia karena teman-temannya
mulai menyoraki Kyu dan Mi Rae.
”Ehm..Ehmm...”
”Cie.. 200510.”
”Wah, akur yaa..” ucap beberapa
teman yang berada dikelas saat itu.
Perasaan Min Hee saat ini campur
aduk antara tidak percaya, kaget, sesak. Namun, dia mencoba tidak merubah raut
wajahnya dan ikut tersenyum saat teman-temannya menggoda Kyu dan Mi Rae. Karena
penasaran, Min Hee pun memberanikan diri untuk bertanya pada Byulyi.
”Hmm..Byulyi, mereka itu sudah resmi
pacaran ya?” tanya Min Hee hati-hati.
”Iya. Loh? Kau tidak tahu? Owh.. ara
ara. Waktu itu kau ada telpon dan harus mengantar Ji Yun pulang, jadi kau tidak
tahu bahwa Kyu dan Mi Rae sudah pacaran.” jawab Byulyi sambil tetap melanjutkan
PR-nya.
”Owh, gitu ya. Hehehehe.”
”Memangnya Ji Yun tidak
memberitahumu ya Min Hee?” tanya Byulyi lagi.
”Owh, Ji Yun tahu ya? Tapi dia tidak
memberitahuku. Mungkin dia lupa, kan dia sakit maag waktu itu.” jawab Min Hee
”Oh, iya.” ucap Byulyi
”Ji Yun sudah tahu kalau Mi Rae dan
Kyu pacaran. Kenapa dia tidak memberitahuku? Apa ini yang membuat dia aneh
akhir-akhir ini? Ya..pasti
ini alasannya kenapa dia selalu menolak untuk membicarakan Kyu. Kenapa kau
melakukan ini Ji Yun?” batin Min Hee.
Sepulang sekolah,
” Teman-temaaaaan... aku pulang
duluan ya.” teriak Kyu. Dia berjalan kearah pintu diikuti Mi Rae dibelakangnya.
Tiba-tiba Kyu berhenti dan berbalik arah kemudian menggandeng tangan Mi Rae.
Teman-teman dikelas pun ribut menggoda mereka. Min Hee yang melihat hanya bisa
diam dan memandang tangan Kyu dan Mi Rae sampai mereka telah keluar dari kelas.
Seluruh tubuhnya lemas. Namun, dia beranjak dari tempat duduknya dan mulai
berjalan keluar kelas. Ji Yun yang sedari tadi hanya memandang cemas kearah Min
Hee, juga mengikuti Min Hee dari belakang. Ternyata Min Hee berjalan kearah
rooftop.
”Min Hee... kenapa kau ke rooftop?”
tanya Ji Yun saat mereka telah sampai di rooftop.
”Molla.. aku hanya ingin kesini. Aku
ingin melihat langit. Aku
ingin bercerita dengan langit tentang yang kualami saat ini. Karena hanya
langit yang tidak akan menyembunyikan sesuatu dariku.” jawab Min Hee datar
sambil tetap memandang kosong kedepan. Ji Yun terkejut mendengar jawaban Min
Hee. Dia yakin, Min Hee sudah mengetahui semuanya.
”Min Hee.....” ucapan Ji Yun
terpotong karena tiba-tiba Min Hee berbalik dan mulai bicara.
”Ji Yun! Kenapa kau lakukan ini padaku? Kenapa kau
menyembunyikan hal itu? Kenapa?kenapa JIYUN????” ucapan Min Hee mulai meninggi
dan tetap menatap Ji Yun tajam.
”Min Hee..jeongmal mianata. Aku
tidak bermaksud menyembunyikannya darimu, aku hanya...” ucapan Ji Yun lagi-lagi
dipotong oleh Min Hee.
” Tidak bermaksud menyembunyikan
dariku? Kau sudah menyembunyikannya dariku Ji Yun! Kau tahu, aku merasa menjadi
orang bodoh saat ini karena aku tidak tahu apa-apa dan kenapa aku bisa-bisanya
dibohongi oleh temanku sendiri?” ucap Min Hee lirih namun tegas.
”Mianhae Min Hee, aku hanya tidak
mau kau terluka lebih dalam lagi.” jawab Ji Yun.
” Heh.. tidak mau terluka lebih dalam lagi??
Justru aku terluka lebih dalam karena kau tidak memberitahuku Ji Yun! Kau tahu,
selama dua minggu, aku mencoba berfikir mungkin tidak ada sesuatu antara Kyu
dan Mi Rae karena sikap Kyu kepadaku berubah akhir-akhir ini. Walaupun
sebenarnya selama seminggu ini, aku juga sudah mulai sadar kalau mereka ada sesuatu.
Dan ternyata benar kan? Mereka sekarang sudah pacaran. Dan kau tahu seberapa
dalam aku terluka saat ini?” ucap Min Hee
”Min Hee.. mianhae, aku tidak tahu
kalau kau....” Ji Yun belum sempat menyelesaikan ucapannya, tapi Min Hee
lagi-lagi memotongnya.
”Kau tidak tahu karena kau selalu
menghindar saat aku mau membicarakan Kyu. Kau selalu mengganti topik. Kau tahu,
aku benar-benar bingung dengan sikapmu saat itu. Kalau saja kau memberitahuku
dari awal, aku tidak akan membuang waktuku untuk sekedar menghimpun
harapan-harapan kosong tentang Kyu. Aku tidak akan membuang waktuku dengan
pikiran-pikiran aneh di otakku. Aku benar-benar merasa bodoh saat ini.” ucap
Min Hee sambil memutar tubuhnya keposisi awal.
”Min Hee...”
” Kau tahu apa yang ada dipikiranku sekarang? Aku
berpikir kenapa bukan aku yang disukai
oleh Kyu, kenapa bukan aku yang digenggam tangannya tadi, kenapa tidak bisa aku
yang menggantikan posisi Mi Rae???” ucap Min Hee lagi.
”Min Hee, jeongmal mianata. Aku
benar-benar tidak tahu kalau akan begini jadinya. Mianhae, Min Hee.” ucap Ji
Yun sambil melangkahkan kakinya mendekati Min Hee.
”Sudahlah Ji Yun. Gwenchana. Ini
bukan salahmu. Memang aku yang bodoh. Sekarang aku ingin sendiri dulu. Bisa
tinggalkan aku sendirian?” kata Min Hee lirih.
”Min Hee..”
”Tolong Ji Yun, aku ingin
menenangkan diriku dulu.” ucap Min Hee lagi.
” Baiklah kalau begitu. Aku akan pergi. Sekali
lagi mianhae MinHee.” ucap Ji Yun. Min Hee hanya mengangguk. Ji Yun pun meninggalkan
Min Hee dengan penyesalan yang mendalam.
Author POV End
Min Hee POV
Kini aku berdiri sendirian di
rooftop. Di pikiranku kini berkelebat semua hal tentang Kyu. Semua
kejadian-kejadian yang kualami selama ini. Mulai dari awal aku menyukainya
sampai saat-saat dimana aku mulai tahu bahwa perasaanku kepadanya bertepuk
sebelah tangan. Aku memang bodoh. Aku terlalu takut mengakui semuanya sejak
awal. Aku takut mengakui bahwa perasaanku akan bertepuk sebelah tangan. Aku
terlalu takut hingga aku membiarkan pikiran-pikiran bahwa ”semuanya baik-baik
saja, suatu saat nanti Kyu pasti bisa menyukaiku.” Aku membiarkan semua
pikiranku itu memenuhi hari-hariku dan karena pikiran-pikiran itu lah justru aku
jatuh semakin dalam dalam kekecewaan bahwa Kyu tidak mungkin bisa menyukaiku.
Aku sudah tidak kuat lagi. Aku mencoba menahan semua emosi yang aku rasakan
sekarang. Tapi, otakku dipenuhi tentang apa yang akan kulakukan setelah ini?
Apakah aku bisa menahan gejolak dihatiku bila aku harus menghabiskan sisa masa
sekolahku bersama kedua orang itu? Apakah aku harus berpura-pura selama satu
tahun mendatang? Apa aku bisa melakukan itu? Semuanya berputar-putar
dipikiranku hingga tanpa kusadari aku jatuh terduduk dilantai rooftop dan air
mataku pun mulai tak terbendung. Air mata yang mewakili semua air mata yang
selama ini kutahan untuk tidak keluar
saat harus menyaksikan mereka berdua.
Tess..tess.. kurasakan butir-butir air
jatuh ditubuhku. Semakin lama butir-butir air itu semakin banyak. Hujan.
Walaupun hujan, aku masih tetap terduduk
dilantai rooftop. Aku mencoba menikmati bentuk perhatian dari langit untukku.
Namun, kurasakan butir-butir air itu berhenti membasahi tubuhku. Aku pun
mendongak dan kulihat sebuah payung menghalangi butir-butir air itu membasahi
tubuhku. Aku menoleh kebelakang dan ternyata orang itu.
”Oppa..” panggilku lirih. Dia hanya
terdiam. Beberapa saat kemudian dia meraih tanganku dan menarik tubuhku hingga
aku berdiri dan berhadapan dengannya. Hal selanjutnya yang dia lakukan adalah
melepas jaket yang membalut tubuhnya dan mengenakannya ditubuhku. Namun, dia
melakukannya dalam diam. Rasa hangat mulai menjalari tubuhku setiap aku
didekatnya tapi kini,saat aku memandang matanya, kulihat sorot kesedihan
dimatanya dan entah kenapa hal itu menggangguku. Kau kenapa oppa?
”Oppa..kenapa kau diam saja daritadi?
Kau kenapa oppa?” tanyaku padanya.
”Gwenchana.. Aku hanya sedih.”
jawabnya singkat. Dia meraih tanganku dan hendak melangkahkan kakinya namun
terhenti karena aku tidak bergerak sama sekali.
”Kau sedih kenapa oppa?”tanyaku
lagi. Dia kembali memutar tubuhnya dan menatapku.
”Kau mau tahu? Aku sedih melihatmu
begini. Aku sedih melihatmu menangis seperti ini. Aku sedih saat kau
menceritakan tentang namja itu. Aku sedih karena hari-harimu hanya diisi oleh
pikiran tentang namja itu. Aku sedih saat kulihat wajah sedihmu itu. Aku sedih
melihatmu berpura-pura tegar. Dan yang membuatku lebih sedih lagi adalah aku
tidak bisa berbuat apa-apa disaat kau seperti ini.” jawabnya lirih sambil
menundukkan kepalanya.
”Tapi, kenapa oppa? Kenapa kau harus
merasa sedih seperti ini? Kenapa kau harus merasa sedih karena aku?” Aku sama
sekali tidak mengerti yang dibicarakan oleh Hae oppa saat ini.
” Karena kau sama sekali tidak
menyadarinya itulah yang membuatku sedih.” jawabnya
”Menyadari apa oppa?” tanyaku
bingung.
”Menyadari bahwa ada seseorang yang
selalu ada disampingmu, menyadari bahwa ada seseorang yang diam-diam terus
memperhatikanmu, menyadari bahwa ada seseorang yang sangat menginginkan kau
hanya melihat orang itu, bukan orang lain. Menyadari bahwa ada seseorang yang
diam-diam....mencintaimu.” Lagi-lagi aku
dibuat bingung dengan perkataan Hae oppa.
”Maksud oppa apa? Siapa orang itu?”
tanyaku lagi. Kali ini aku sudah bisa menghentikan airmataku yang tadi masih
jatuh walaupun hanya sedikit
” Sudah kubilang, kau tidak pernah
menyadarinya Min Hee. Aku rasa lebih baik kau tidak tahu.” jawabnya dan
lagi-lagi dia meraih tanganku dan melangkahkan kakinya. Namun, aku melepas
genggamannya.
”YA! OPPA! KAU KENAPA SIH? KENAPA
AKU TIDAK BOLEH TAHU? OPPA! KATAKAN SIAPA ORANG ITU!” Aku benar-benar sudah
tidak tahan dengan sikap oppa saat ini. Entah kenapa ada rasa sesak yang
mengganjal didadaku saat melihat Hae oppa seperti ini.
”ORANG ITU AKU, MIN HEE!!! APA KAU
PERNAH MENYADARINYA? KENAPA KAU TIDAK PERNAH MENYADARINYA SAMA SEKALI MIN HEE?”
Mwo? Oppa menyukaiku?? Baru kali ini aku melihat Hae oppa begini. Raut wajahnya
menyiratkan dirinya sedang hancur saat ini. Tapi, aku juga merasa hancur saat
ini. Aku benar-benar bingung. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku perlu
menenangkan diriku, tapi bukan disini. Aku pun berjalan dengan tatapan kosong
dan melewati Hae oppa. Aku bisa merasakan tangan Hae oppa menahanku agar tidak
pergi.
”Min Hee, apa kau tidak bisa
melupakannya? Apa sama sekali tidak ada ruang untukku? Apa kau sama sekali
tidak mau melihatku?” Kata-kata Hae oppa membuatku tertegun sejenak.
”Bukannya aku tidak mau oppa.. aku hanya takut. Aku
takut. Aku terlalu takut untuk merasakan rasa
sakit ini lagi oppa. Mianhae. Kau pasti bisa dapat yang lebih baik
daripada aku.” setelah mengatakan itu, aku pun melepas genggaman tangannya dan
meninggalkannya walaupun dia terus memanggil-manggil namaku.
***********
Seminggu kemudian,
Setelah hari itu aku memang merasa ada yang
tidak beres dengan tubuhku namun aku tetap berangkat ke sekolah. Selama tiga
hari aku berusaha sebisaku agar terlihat baik-baik saja. Mencoba beradaptasi
lagi dengan keadaan kelas yang pastinya sudah berubah untuk satu tahun
mendatang. Tapi, hari berikutnya aku sakit. Entah kenapa tubuhku tidak
bersahabat denganku. Biasanya seberat apapun masalah yang kuhadapi, aku tidak
akan pernah jatuh sakit sampai berhari-hari seperti ini. Sudah tiga hari aku
hanya berbaring diranjangku. Kini aku berjalan kearah meja riasku. Aku duduk
didepan cermin riasku. Aku bisa melihat diriku yang mulai kurus. Tulang pipiku
mulai tirus. Aku tersenyum kecil mengingat diriku sebelum sakit. Aku tidak
lama-lama memandangi wajahku didepan cermin karena mataku tertuju kearah laci meja riasku. Dengan
hati-hati aku mulai membukanya dan kuambil sebuah kotak didalamnya. Kubuka
kotak itu. Kulihat sebuah jepit rambut dan sebuah miniatur setengah bola yang
didalamnya ada miniatur manusia yang menatap langit. Jepit rambut itu adalah
pemberian Kyu disaat ulang tahunku dan miniatur itu adalah pemberian Hae oppa
seminggu setelah dia ujian akhir. Aku terus memandangi dua benda itu. Dua benda
yang mempunyai arti tersendiri bagiku. Jepit rambut pemberian namja yang
diam-diam aku sukai dan miniatur setengah bola pemberian namja yang diam-diam
menyukaiku. Tanpa kusadari, ada seseorang yang menepuk pundakku. Aku tersadar
dari lamunanku dan menoleh kearah orang yang menepuk pundakku.
”Ji Yun? Kenapa bisa ada
dikamarku? Kau tidak sekolah?”tanyaku dengan raut muka terkejut.
” Sekolah pulang cepat Min Hee,
ada rapat kenaikan kelas.” jawab Ji Yun
sambil duduk disampingku.
” Owh, begitu ya.” jawabku
singkat dan kembali menatap dua benda itu.
” Kau merindukan mereka berdua?”
tanya Ji Yun tiba-tiba. Aku menoleh dan mengangguk.
” Aku sangat merindukan mereka berdua Ji Yun. Walaupun aku tahu Kyu
sudah menjadi namjachingu Mi Rae, tapi aku tetap saja merindukan Kyu. Aku juga
merindukan Hae oppa. Aku ingin melihat senyumnya yang manis itu.” jawabku
”Min Hee, apa kau mulai menyukai
Hae oppa?” tanya Ji Yun lagi.
”Hmm..Molla Ji Yun. Aku juga
bingung dengan perasaanku sekarang ini.” jawabku sambil menundukkan kepalaku.
” Min Hee, kau harus memilih
diantara mereka. Kau harus memilih yang benar-benar ada dihatimu, yang
benar-benar bisa membuatmu ceria seperti dulu lagi.” ucap Ji Yun. Aku
mendongakkan kepalaku lalu menatap Ji Yun.
” Aku masih belum bisa membuka
hatiku Ji Yun. Masih saja ada pikiran ’mengapa tidak bisa aku yang menggantikan
posisi Mi Rae dihati Kyu’.” jawabku.
” Kau harus berpikir
realistis Min Hee. Jangan egois. Lihatlah kedepan. Lihatlah orang yang
benar-benar memberikan posisi tertinggi dihatinya untukmu.” Aku terhenyak
mendengar ucapan Ji Yun.
”Maksudmu, aku harus membuka
hatiku untuk Hae oppa?” ucapku
” Ne, pernahkah kau berfikir
tentang semua yang Hae oppa lakukan untukmu? Dia sama sepertimu Min Hee. Dia
sama-sama baik sepertimu. Pengertian, tegar, sabar, dan dia juga diam-diam
menyukai orang yang ternyata menyimpan perasaan kepada orang lain. Pernahkah
kau berfikir dia sama-sama menderita sepertimu? Pernahkah kau berfikir dia juga
bisa mempunyai pikiran ’mengapa tidak
bisa aku yang menggantikan posisi Kyu dihati Min Hee?’ Apa kau tidak merasa
bahwa kau selalu terlihat bahagia bila bersama Hae oppa?” ucapan Ji Yun yang
bertubi-tubi itu kini benar-benar membuka mataku. Semua yang dikatakannya
membuatku sesak secara tiba-tiba.
” Aku yakin kau mengerti
yang aku katakan tadi. Jadi, ambil keputusan sebijak mungkin Min Hee.” Ji Yun
berhenti sejenak untuk membuka tasnya lalu dia memberikan sepucuk surat
kepadaku.
” Itu surat dari Hae oppa.
Dia memberikannya padaku dua hari yang lalu, tapi karena aku baru bisa kerumahmu hari ini, jadi
aku baru bisa memberikannya padamu.” ucap Ji Yun lagi. Aku mengambil surat itu
dan kupandangi sejenak surat ditanganku ini.
” Baiklah Min Hee, tugasku
sudah selesai, aku pulang dulu ya. Dongsaengku sendirian di rumah. Cepat sembuh
ya.” ucap Ji Yun sambil beranjak dari posisi duduknya.
” Ne, gomawo ya Ji Yun.” Ucapku lemah. Ji Yun mengangguk dan tak lama
setelah itu, aku kembali sendirian di kamarku ini. Aku pun kembali menatap
surat beramplop biru sapphire yang ada digenggamanku saat ini. Perlahan kubuka
surat itu dan mulai membacanya.
Dear
Min Hee So,Hoobae ku
Apa kabar Min Hee? Apa kau
baik-baik saja? Aku dengar kau jatuh sakit . Maaf oppa tidak bisa
menjenguk atau menghubungimu. Oppa sedang sibuk mengurusi universitas. Oh ya,
nilai oppa terbaik kedua disekolah loh, hehehe.
Min Hee, sebentar lagi oppa sudah masuk
kuliah. Kau tahu apa artinya itu?? Artinya aku tidak mempunyai kesempatan untuk
bertemu denganmu dan menjagamu lagi. Sejak pertama kali bertemu denganmu aku
sempat bingung denganmu yang sering terlihat murung. Tapi, setelah aku kenal
dekat denganmu, aku tahu bahwa kau adalah gadis yang ceria dan tegar. Ketika
melihatmu tersenyum, ada dorongan dihatiku untuk terus menjaga senyummu itu.
Tapi, ternyata menjaga senyummu itu tidak mudah apalagi setelah kau
menceritakan tentang Kyuhyun. Melihatmu selalu sedih karena namja itu membuatku
bertanya-tanya mengapa kau masih saja menyukai namja itu sedangkan kau tahu dia
menyukai orang lain. Tanpa kau jawab atapun aku menanyakan pada orang lain, aku
pun sudah tahu jawabannya. Aku tahu jawabannya saat aku sadar bahwa aku
menyukaimu Min Hee. Aku mengerti apa yang kau rasakan. Mengerti bagaimana
rasanya menyukaimu tanpa kau ketahui, menyukaimu yang menyimpan perasaan untuk
namja itu. Aku mengerti semuanya Min Hee. Karena itulah aku berusaha semampuku
agar kau tidak mengetahu hal-hal mengenai Kyu
yang bisa membuatmu sedih lagi termasuk ketika a ku tahu bahwa Kyu dan
Mi Rae sudah berpacaran. Aku berusaha menutupi itu semua. Namun, semuanya
sia-sia karena kau akhirnya tahu. Satu hal yang membuatku menyesal adalah saat
Ji Yun menceritakan tentang apa yang kau katakan dirooftop setelah kau tahu
bahwa Kyu dan Mi Rae berpacaran. Saat itu kau bilang bahwa seandainya Ji Yun
memberitahumu lebih awal mengenai Kyu dan Mi Rae,kau mungkin tidak akan
membuang waktumu untuk berharap banyak kepada Kyu. Aku bersalah padamu Min Hee.
Aku juga tidak memberitahumu tentang Kyu dan Mi Rae. Seandainya aku
memberitahumu lebih awal, mungkin aku tidak akan seperti sekarang dan mungkin
aku bisa berusaha agar kau membuka hatimu untukku. Tapi, sepertinya terlambat.
Kau pasti marah dan benci padaku kan? Mianhae Min Hee, karena aku tidak bisa
jadi orang yang bisa kau andalkan. Tapi, aku hanya ingin kau tahu bahwa aku
tulus mencintaimu dan aku harap kau tetap tersenyum meskipun bukan aku yang
membuatmu tersenyum. Aku berharap kau bahagia walaupun bukan karena aku.
Bersemangatlah Min Hee!!!!! Aku tahu kau
pasti bisa melewati ini semua. HWAITING!!! Suatu saat nanti, saat aku bertemu
denganmu lagi, aku ingin melihat Min Hee yang ceria bukan Min Hee yang selalu
sedih.
Sampai bertemu lagi Min Hee.
Senang bisa bertemu denganmu walaupun dengan waktu yang singkat ini.
Oppa mu
Lee Dong Hae
Tanpa kusadari, air mataku tak berhenti
mengalir. Aku tak pernah menyangka oppa juga merasakan yang aku rasakan. Pasti
berat bagi oppa saat harus mendengarkan celotehanku yang menceritakan tentang
Kyu. Hufh..kata-kata oppa dirooftop waktu itu terus ada dipikiraku. Kenapa aku
tidak pernah menyadarinya???? Apa aku benar-benar harus membuka hatiku untuk
oppa???
Min Hee POV End
*****************
Author POV
Dua hari kemudian,
Saat ini, Min Hee
sedang diperiksa oleh dokter langganan ibunya yang selalu datang kerumah ketika
salah satu anggota keluarga Min Hee ada yang sakit.
” Sudah selesai,
lusa kau sudah bisa masuk sekolah asal dua hari ini kau benar-benar menjaga
kesehatanmu. Aku akan menulis resep obat dulu.” kata dr. Kim setelah memeriksa
Min Hee. Kini ia sedang menulis resep obat untuk Min Hee.
Kring kring
kring.. tiba-tiba telepon rumah Min Hee berdering. Min Hee pun berjalan kearah
meja telepon dan mengangkatnya.
”Yeobseo.” sapa
Min Hee
”Min Hee,ini Ji
Yun, kenapa ponselmu tidak bisa
kuhubungi?”
”Owh, ponselku ada
dikamar Ji Yun, aku sedang diperiksa dokter langganan ibuku. Kenapa Ji Yun?”
tanya Min Hee
”Kau harus segera
ke bandara sekarang.” ucap Ji Yun
” Kenapa aku harus
ke bandara?” tanya Min Hee lagi sambil mengernyitkan dahi
” Hae oppa Min
Hee. Hae oppa akan ke Los Angeles hari ini.” kata Ji Yun lagi
”Mwo?? Los
Angeles? Untuk apa oppa kesana? Kau tahu dari mana Ji Yun?” teriak Min Hee
kaget.
” Aku tahu dari
Eunhyuk. Dia bertenu dengan oppa kemarin saat latihan taekwondo. Aku kurang tahu pasti
kenapa Eunhyuk bisa tahu, yang jelas kau harus segera ke bandara.” ucap Ji Yun
lagi
”Kapan pesawat
oppa berangkat?” tanya Min Hee
” Satu jam lagi.”
jawab Ji Yun
”MWO??? Arasso.
Gomawo Ji Yun.” Min Hee segera menutup teleponnya dan segera kekamarnya. Dia
mengambil sweeter dan dompet lalu turun
dan keluar tanpa menghiraukan panggilan dokter yang tadi telah memeriksanya. Dia
pun segera naik taksi menuju bandara.
Di bandara,
Kepada penumpang Korean Air jurusan Los
Angeles diharap segera menuju port.(bener ga sih ngomongnya kaya
gini??kekekkeke, maklum belum pernah naik pesawat *Gubraakk*)
Setelah mendengar
pemberitahuan itu, Donghae pun bergegas
menuju port. Dia akan kuliah di Los Angeles karena permintaan ommanya.
Dia pun setuju karena dia pikir dia akan bisa cepat melupakan Min Hee untuk
sementara. Setidaknya dia bisa fokus untuk empat tahun mendatang. Setelah itu
dia tetap akan kembali ke Korea tapi dengan sesuatu yang tentunya bisa
membuatnya pantas untuk mendapatkan Min Hee. Dia sudah hampir sampai di port
namun ada suara yang memanggilnya. Dia pun menoleh dan dilihatnya seorang yeoja
yang sangat dicintainya berdiri dan menatapnya tajam.
”OPPA!!!!!” teriak
Min Hee. Dia tidak peduli lagi dengan mata-mata yang mulai memperhatikan dia.
”Min Hee??? Kenapa
kau ada disini? Bukannya kau sedang sakit” tanya Donghae bingung.
” Oppa jahat..kenapa
tidak memberitahuku mau pergi ke luar negeri? Kau bilang akan menjagaku. Kau
bilang kau ingin melihatku tersenyum. Kau bilang kau tidak ingin melihatku
sedih lagi. Tapi kenapa kau malah ingin meninggalkanku? Kalau oppa pergi, siapa
yang bisa kuajak ke rooftop lagi?Siapa yang bisa ku ajak ke taman bermain lagi?
Siapa yang akan kuajak makan eskrim dan buat kue lagi? Siapa yang bisa membuat
dongsaengku tambah protektif denganku karena dia tidak ingin ada orang lain
yang dekat denganku selain oppa? Siapa yang bisa aku jadikan tempat untuk
bercerita lagi? Siapa yang akan mengajakku naik sepeda lagi? Siapa???” ucap Min
Hee. Matanya sudah mulai berkaca-kaca.
”Min Hee, aku hanya
ingin melanjutkan kuliahku.” jawab Donghae.
”Oppa bilang ingin
melanjutkan kuliah di Seoul University. Oppa bohong. Oppa jahat. Aku tidak
punya siapa-siapa lagi sekarang selain Ji Yun dan oppa.” ucap Min Hee sambil
tertunduk karena air matanya sudah mulai tumpah. Donghae mendekat kearah Min
Hee, mengangkat dagu Min Hee dan menyeka airmata Min Hee.
” Ini permintaan
omma, Min Hee. Oppa tidak bisa menolak.” ucap Donghae.
”Apa karena Kyu,
kau mau meninggalkan ku oppa? Kau ingin melupakan aku kan?” ucap Min Hee lagi
sambil menatap Donghae
” Anio, bukan
bukan. Aku benar-benar pergi untuk serius kuliah Min Hee. Untuk apa aku
melupakanmu.” jawab Donghae sambil mengelus rambut Min Hee.
” Tapi otakku
selalu berpikir kau akan melupakanku oppa.” ucap Min Hee lagi. Tiba-tiba
Donghae memeluk Min Hee. Min Hee yang terkejut hanya bisa diam dan mendengarkan
ucapan Donghae.
” Buang jauh-jauh
pikiran bodohmu itu Min Hee. Oppa tidak akan pernah melupakanmu. Kau tidak usah
memikirkan hal ini. Belajarlah yang rajin dan gapai cita-citamu.” ucap Donghae
sambil mengusap kepala Min Hee.
”Kau bicara
seolah-olah kau akan pergi selamanya oppa.” ucap Min Hee. Donghae melepas
pelukannya.
”Aish..sudah oppa
bilang hanya empat tahun. Apa itu artinya selamanya?” ucap Donghae tersenyum
sambil mengacak-acak rambut Min Hee.
Kepada
penumpang Korean Air jurusan Los Angeles diharap segera menuju port
”Oppa harus pergi
sekarang. Jaga dirimu baik-baik ya.” ucap Donghae. Min Hee hanya diam. Dia
tidak tahu mau bicara apa. Dia ingin mengungkapkan sesuatu, tapi mulutnya susah
sekali untuk mengucapkannya. Donghae pun mulai melangkah menuju port. Namun,
dia berbalik lagi ke arah Min Hee , tersenyum dan melambaikan tangannya.
Kemudian dia kembali berjalan menuju port.
` ”OPPA!!” teriak
Min Hee. Donghae pun menghentikan
langkahnya dan berbalik. Dilihatnya Min Hee berlari kearahnya.
” Oppa, maukah kau
menungguku? Maukah menungguku sampai aku bisa benar-benar melupakan Kyu? Maukah
kau menungguku sampai aku bisa menerima perasanmu padaku? Maaf bila aku egois, tapi kau mau menungguku
kan oppa?” tanya Min Hee mantap.
”Gomawo Min Hee,
Jeongmal gomawo.Tanpa kau minta, aku pasti menunggumu dan aku sudah menunggumu
sejak dulu Min Hee.” ucap Donghae seraya menarik Min Hee ke pelukannya.
Author
POV End
Min Hee POV
Aku melihat Hae oppa berjalan semakin
menjauh. Tapi dia berbalik lagi dan melambaikan tangannya lagi. Aku membalas
dan tersenyum. Dia pun kembali berjalan menuju port dan akhirnya aku tidak lagi
melihatnya.
Hae oppa, orang
yang selalu ada untukku. Orang yang benar-benar baik padaku. Tapi, aku baru
menyadari kalau dia menyimpan perasaan padaku. Meskipun aku belum bisa
menerimanya saat ini, suatu saat, aku pasti bisa menerimanya. Aku sudah
mengatakan padanya untuk menungguku. Aku pun akan menunggunya kembali. Yang
akan kulakukan sekarang adalah mencoba melupakan Kyu.. Mencoba menerima
keyataan bahwa Kyu tidak pernah menyimpan perasaannya padaku. Mencoba
menghilangkan semua pikiran kenapa bukan aku yang ada diposisi Mi Rae saat ini.
Karena aku memang tidak akan pernah bisa menjadi Mi Rae bagi Kyu, tapi, aku pasti
bisa menjadi Min Hee bagi Hae oppa.
**************
THE END
Yeah.. Akhirnya
selesai juga. Gomawo udah ngikutin dan nungguin FF ku dari awal sampai sekarang.
Jangan lupa RCL
ya..
No comments:
Post a Comment