Sunday, March 4, 2012

My Fanfic- Why Can't it be me?


            Hai, aku Min Hee Soo. Sekarang aku duduk di kelas 2 di  SMA yang favorit di Seoul. Karena sekarang masuk tahun ajaran baru, jadi ada perubahan kelas. Aku merupakan murid yang cukup pintar loh. Buktinya aku masuk di kelas unggulan di SMA ku.*pamer*
            Di kelasku yang sekarang anaknya asyik-asyik loh, kompak lagi. Aku bersyukur bisa sekelas dengan mereka. Aku sebangku dengan Jung Ji Yun. Ji Yun adalah sahabatku yang paling baik dan yang paling akrab denganku. Kami selalu bermain bersama dan bercerita tentang semua hal. Oh ya, aku sangat suka langit. Langit adalah teman keduaku setelah Jung Ji Yun. Aku juga sering bercerita dengan langit. Memang agak aneh, tapi cerita dengan langit benar-benar ngebantu aku waktu aku ga bisa nyeritain semua yang ada di hati aku ke Ji Yun, tentang masalah yang sedang aku hadapi. Jujur, itu bisa buat aku tenang.

******************

Author POV
            Saat ini di kelas Min Hee sedang ada pelajaran seni rupa. Min Hee paling ga suka pelajaran seni rupa karena dia sama sekali ga bisa gambar. Alhasil, dia harus kerja keras dan konsentrasi untuk membuat tugasnya kali ini. Tapi, ada bisikan-bisikan seseorang yang membuyarkan konsentrasinya.
            ”Min Hee noona...” terdengar suara orang berbisik
            ” Min Hee noona..”
            Min Hee menoleh kebelakang, tapi tidak ada tanda-tanda orang memanggilnya karena Min Hee melihat teman-temannya sedang berkutat dengan tugas mereka masing-masing. Min Hee pun kembali mengerjakan tugasnya.
            ” Min Hee noona..”terdengar suara bisikan yang sama
            Min Hee menoleh ke belakang untuk yang kedua kalinya, lalu menoleh ke samping kanan tempat duduknya, namun, hasilnya nihil. Min Hee tetap tidak menemukan orang yang memanggilnya ” Noona”. Setahu dia, hanya Sulli yang memanggilnya ” Onnie”. Tapi, daritadi Sulli gak lepas dari tugas seninya. Dan tidak ada yang memanggilku NOONA kecuali dongsaeng kandungku.
            ” Aneh, siapa sih yang manggil-manggil aku daritadi? Suaranya seperti seorang namja” batin Min Hee sambil melanjutkan lagi tugas seninya.
            ” Min Hee noona..” terdengar bisikan yang lebih keras. Min Hee pun menoleh ke samping kiri tempat duduknya. Dan akhirnya dia melihat seorang namja yang sedang melihat kearahnya sambil senyum-senyum innocent. Min Hee terkejut ternyata namja itu yang memanggilnya ”onnie”.
            ”YA!CHO KYUHYUN! Kenapa kau memanggilku ”Noona” daritadi hah? ” teriak Min Hee *songsaenim sedang kekantor dipanggil kepsek*
            ” OMO... jangan marah dulu donk Min Hee NOONA” timpal Kyuhyun dengan memberi tekanan pada kata ” noona”.
            ” Aku cuma nau pinjem spidol kok” jawab kyuhyun cengengesan.
            ” Tapi kenapa harus manggil ” Noona” sih?” tanya Min Hee sambil melemparkan spidol kearah KyuHyun
            ” Kau kan yang paling tua diantara semua siswi dikelas ini, wajar dong aku panggil Noona” jawab Kyuhyun setelah menangkap spidol yang dilempar Min Hee.
Baru saja Min Hee mau membalas Kyuhun, Yoochun songsaenim sudah masuk kekelas mereka lagi. Mereka pun kembali berkutat dengan tugas mereka masing-masing.

Istirahat
            Ring ding dong ring ding dong
            ” Baiklah anak-anak, pelajaran sudah selesai, kalian boleh istirahat. Min Hee, tolong tugas seninya kamu letakkan di meja bapak ya ” kata songsaenim
            ” Ne, songsaenim” jawab Min Hee. Min Hee pun berkeliling kebangku-bangku temannya untuk meminta tgas mereka.
            ” Kyu, mana tugas kamu?” tanya Min Hee pada kyuhyun
            ” Ini nuna.. ” jawab kyuhyun sambil menyerahkan tugasnya dan berlari keluar kelas.
            ” Ya! Kyuhyun tunggu kau! Enak saja kau memanggilku begitu!” teriak Min Hee sambil mengejar Kyuhyun dengan membawa tugas seni rupa kelasnya. Bruukk. Min Hee menumbur kyuhyun yang berhenti tiba-tiba karena tali sepatunya lepas. Tugas seni rupa yang Min Hee  bawa pun akhirnya jatuh berceceran.
            ” aish..kyuhyun!Kenapa kau berhenti mendadak?”teriak Min Hee sambil memukul-mukul kyu.
            ” kenapa juga kau lari ga liat-liat kedepan?” jawab kyu sambil berdiri hendak pergi lagi
            ” ya! Kyu! Bukannya minta maaf atau membantuku mengumpulkan tugas-tugas ini!” teriak Min Hee. *daritadi teriak-teriak ga ngeliat kalo banyak siswa yang memperhatikan mereka*. Namun, kyu tetap melangkahkan kakinya .
            ”dasar kau kyu, tega sekali!” batin Min Hee sambil memunguti tugas seni di lantai koridor. Saat dia berdiri dan hendak merapikan bajunya, tiba-tiba seseorang mengambil tugas seni yang dia bawa. Min Hee menoleh dan terkejut karena yang mengambilnya adalah kyuhyun
            ” Ya! Mau ngapain kau.... KYUHYUN?!”
            ” aish...kau daritadi teriak saja sih NOONA.Aku kan hanya ingin membantumu.” jawab Kyuhyun sambil berlalu menuju kantor guru.
            ” huh..dasar kau ini kyu...kenapa ga dari tadi? Sekarang sudah mau masuk tau tapi aku belum meletakkan tugas ini ke meja  Yoochun songsaenim gara-gara kau tadi” kata Min Hee sambil mengikuti Kyuhyun.
            ” Ne, ne. Tapi aku kan sudah membantumu sekarang”jawab Kyu sambil meletakkan tugas seni di meja songsaenim*cepet juga jalannya*
            ” telat tau! Ayo cepat kyu..aku mau mengerjakan PR bahasa inggrisku. Tinggal satu nomor lagi” timpal Min Hee sambil keluar kantor
            ” ya!tunggu donk. Bukannya berterimakasih padaku, malah pergi begitu saja” kata kyuhyun sambil mengikuti Min Hee.
            ” ne, ne..gomawo sudah membantuku, DONGSAENG!” jawab Min Hee
            ” aish.kenapa kau memanggilku begitu?” tanya Kyu
            ” kau duluan yang manggil aku noona.” jawab Min Hee
            ” aish kau ini..aku kan Cuma bercanda. ” protes Kyu
            ” bodo..” kata Min Hee sambil merong-merong
            ” ya! Kau ini! Oya.. gimana kalau aku nraktir kau es krim Min Hee? Tanya kyu
            ”untuk apa kau nraktir eskrim? ”tanya Min Hee
            ”anggap saja sebagai ucapan maaf  dan terimakasihku karena kau meminjamkanku spidol” jawab Kyu
            ” oke..pulang sekolah saja ya kyu” jawab Min Hee sambil masuk kekelas.
            ” Oke” kata kyu

Pulang sekolah
           
            ”Min Hee. Pulang bareng yuk.” ajak Ji Yun
            ” mian Ji Yun, aku sudah ada janji dengan kyu” jawab Min Hee sambil membereskan bukunya
            ”mwo? Janji dengan kyu? Hayooo...janji apaan?” goda Ji Yun
            ” ah kau ini..dia Cuma mentraktirku eskrim karena tadi dia meminjam spidolku dan ucapan maaf karena tadi dia membuatku menjatuhkan tugas-tugas songsaenim” jawabku
            ” oh..jinjja? ga da janji lain? ” tanya Ji Yun lagi
            ” Ya! Ji Yun ga usah aneh-aneh deh..mending kamu pulang gih” timpal Min Hee
            ”Yee..dasar kau. Enak aja ngusir aku mentang-mentang mau jalan dengan kyu.” jawab Ji Yun.
            ” Ya! Ji Yun! Kau...” hendak memukul Ji Yun dengan buku
            ” Arasso..arassso..aku pergi..selamat bersenang-senang Min Hee” kata Ji Yun sambil menahan tangan Min Hee. Lalu dia berlari keluar kelas.
            ”Min Hee,jadi kan?” panggil Kyu dari luar kelas
            ” Ne. Tunggu sebentar.” jawab Min Hee. Min Hee pun keluar kelas setelah selesai membereskan buku-bukunya
            ”Kajja, Min Hee ” ajak Kyu
            ” Ne..”
            Min Hee dan Kyu pergi ke cafe eskrim langganan kelas mereka. Sesampainya disana mereka mengambil tempat duduk didekat jendela, tempat favorit murid-murid di kelas mereka. Pelayan pun tidak perlu bertanya dengan mereka karena sudah tahu eskrim yang sering mereka pesan.
            ” gomawo Kyu..buat traktirannya” kata Min Hee sambil memakan eskrimnya
            ” cheonmaneyo.. kan ini bentuk rasa terima kasih dan permintaan maafku untukmu NOONA,hahahha” jawab Kyu
            ” aish kau ini! Masih saja memanggilku noona.”  timpal Min Hee cemberut
            ” aigoo..kau ini lucu sekali ya..ara ara..aku tidak akan memanggilmu noona untuk hari ini” kata Kyu sambil mengetik sms. *sejak kapan kyu smsan ya..*
            ” awas saja kalau kau tetap memanggilku noona, eh, kau lagi sms siapa?” tanya Min Hee
            ” mau tauuu..ajaa” jawab kyu sambil melanjutkan mengetik sms
            ”aish kau ini..pulang yuk..udah sore nih” ajak Min Hee
            ” oke..aku bayar dulu”. Jawab kyu sambil berjalan kearah kasir
                                               
***********
            Min Hee POV
                        Gomawo kyu.. gomawo buat hari ini. Walaupun sempat kesal karena kau memanggilku noona. Tapi itulah KYUHYUN..namja paling jahil dikelas, paling lucu, dan namja yang diam-diam aku sukai.
           
Min Hee POV End

                                                ***********
Keesokan harinya
            ” Annyeong Min Hee” sapa Ji Yun
            ” Annyeong Ji Yun ” jawab Min Hee
            ” Gimana kemarin? Seneng lah ya.”  tanya Ji Yun lagi
            ” Hhe.. lumayan...” jawab Min Hee malu-malu
            ” hhaha..mukamu merah” kata Ji Yun
            ” aish kau ini..bodo ah” kata Min Hee sambil duduk dibangkunya
            ” sebenarnya aku kesal dengan dia karena dia memanggilku noona” kata Min Hee
Ji Yun meletakkan tasnya di meja dan kemudian duduk. Lalu menghadap Min Hee
            ” hahahaha...kau kan memang paling tua dikelas ini..wajar donk” kata Ji Yun
            ”ahhh..kau sama seperti kyu ” kata Min Hee sambil membuka tasnya untuk mengambil headset dan memasangkan ke telinganya.
            ” itu artinya dia cari perhatian ke kamu Min Hee ” kata Ji Yun lagi
            ”Huh..menyindir sih iya” jawab Min Hee cuek
            “ terserah deh..buat apa dia manggil kamu begitu trus bantuin kamu bawa tugas-tugas dan nraktir kamu eskrim kalu ga cari perhatian? ” kata Ji Yun lagi
            ” tau ah” jawab Min Hee
            ” hey..minggu ini. Kelas kita mau main ke Green Valey..kau ikut kan?”tanya JiYun
            ” hmmm,,,minggu ini ya.. aku bisa kok.” jawab Min Hee sambil mendengarkan musik di Hpnya.
           
Ji Yun..semoga saja yang kau katakan tadi benar. Aku pasti senang sekali. Itu yang kumau selama ini.
                                               
                                                *************
 Hari Minggu

            Minggu ini mereka Min Hee dan beberapa teman sekelas pergi ke green valey untuk rekreasi. Kyuhyun tidak ikut karena harus mengantar ibunya kerumah neneknya. Walaupun hanya beberapa orang, mereka cukup senang bisa bermain bersama seharian. Saat ini, mereka sedang beristirahat di sebuah pondok  sambil berbincang-bincang,
            ” Hey, aku bosen nih kalo ngomongin pelajaran terus. Main games aja yuk” ajak Eunhyuk.
            “ iya nih..main Truth or Dare aja yuk. Gimana?” saran Ryeowook
            “ OK OK” jawab yang lain. Ryeowook pun mengambil botol untuk permainan Truth or Dare.
            “ begini aturannya, kalo mulut botol arahnya ke kalian, berarti kalian harus milih Truth or Dare. Untuk dare nya, gimana kalau dance Boo Beep Boo Beep di jalan depan pondok kita ini?” saran Ryeowook.
            “ waaa..yaudah deh…” jawab yang lainnya
            “ OK..kita mulai…” Ryeowook memutar botol dan ternyata mulut botol berhenti kearah Min Hee.
            ”Yak..Min Hee.. kau pilih Truth or Dare? ” tanya Ryeowook
            ” Hmmm...apa ya? ”pikir Min Hee. Bingung. Truth?Dare? akh,daripada dance lebih baik truth saja.
            ” aku pilih truth deh ” jawab Min Hee
            ” oke..siapa yang mau nanya ke Min Hee? Inget..rahasia yang diungkap disini, Cuma kita-kita yang tau, jadi ga perlu takut dan ga boleh dibocorin.” kata Ryeowook.
            ” Pliss..jangan yang aneh-aneh” batin Min Hee dalam hati.
            ” Ya, Min Hee... aku mau nanya. Siapa namja di kelas yang jadi namjachingu impianmu? Jawab yang jujur ya.” tanya Yuri
            MWO??? Yuri...kenapa kau tanya masalah itu?aku bingung harus jujur atau bohong. Aku melirik Ji Yun untuk tau reaksinya karena dia adalah satu-satunya yang tau namja yang kusukai. Ji Yun mengangguk. Artinya aku harus jujur. Kyaa.. eottokhae?masa aku harus jujur? Aish.. ini kan Truth or Dare, rahasia terjamin.
            ” Hmm... namja dikelas yang jadi namjachingu impianku..hmm.hmmm” jawab Min Hee terbata-bata. Teman-teman yang lain menunggu jawaban Min Hee.
            ” Min Hee..jujur saja. Rahasia terjamin kok” kata Eunhyuk
            ” Ne, ne... baiklah.. Dia..dia adalah Cho Kyuhyun” jawab Min Hee. “Aku  mengatakannya. Semudah itu?aish..babo Min Hee” batin Min Hee menyesali apa yang baru dia ucapkan. Min Hee pun menunduk dan mukanya memerah.
            ” owh..arasso..gomawo Min Hee sudah jujur. By the way. Kenapa kamu pilih Kyu?” Tanya Yuri lagi.
            ” Mungkin..karena dia lucu, selalu membuat suasana jadi rame. Hmmm,,apa lagi ya? Jawab Min Hee bingung sambil garuk-garuk kepala dan cengengesan
            ” sudah..sudahh..kita lanjut saja, tapi sekali lagi saja karena sudah sore nih” sela Ryeowook.
            ” Min Hee,tenang saja, percaya pada kami” kata Ryeowook lagi. Min Hee mengangguk.
            1...2...3...botol berputar... semakin lama semakin lambat..dan akhirnya berhenti kearah Cho Mi Rae.
            ” Mi Rae..pilih Tuth or Dare?” Tanya Ryeowook
            “Hmmm.. Truth aja deh Wookie.” Jawab Mi Rae
            “ Oke..siapa yang mau nanya ke Mi Rae?” tanya Ryeowook
            “Aku mau nanya,” kata Byul Yi
            ” Gini, Mi Rae sebenarnya kamu ada sesuatu gak dengan Kyuhyun?aku sering melihat dia menatapmu saat dikelas dan kalau tidak salah dia selalu mengirim sms ke kamu. Cuma konfirmasi saja kok, biar ga ada yang sakit hati nantinya.” kata Byulyi sambil melirik Min Hee.
            ”Deg... MWO?! Apa maksudmu Byulyi? Kyu? Mi Rae? Mereka berdua kenapa?  Aish..kenapa dadaku sesak sekali? Mi Rae...cepat jawab” batin Min Hee
           

 Sebelumnya
           
             ” Gini, Mi Rae sebenarnya kamu ada sesuatu gak dengan Kyuhyun?aku sering melihat dia menatapmu saat dikelas dan kalau tidak salah dia selalu mengirim sms ke kamu. Cuma konfirmasi saja kok, biar ga ada yang sakit hati nantinya.” kata Byulyi sambil melirik Min Hee.
            ”Deg... MWO?! Apa maksudmu Byulyi? Kyu? Mi Rae? Mereka berdua kenapa?  Aish..kenapa dadaku sesak sekali? Mi Rae...cepat jawab” batin Min Hee

Next,
           
            ”Hah?aku?Kyuhyun? kau ada-ada saja Byulyi. Aku tidak ada apa-apa dengannya. Cuma teman saja kok.” jawab Mi Rae
”Jinjja?bener nih ga da apa-apa?abis aku liat kyu kayanya merhatiin kamu sejak drama kelas waktu itu.” timpal Byulyi lagi
” Ne. Aku juga liat. Trus kalau tentang sms itu bagaimana?”  kata Yuri
”anio, aku dan kyuhyun benar-benar ga ada apa-apa. Tentang sms itu, dia Cuma mau menitipkan surat karena dia sakit. Kan rumahku dekat dengan rumahnya. Lagipula, aku kan udah ada Ki Bum oppa. Jadi ga mungkin aku ada sesuatu dengan Kyu.” jawab Mi Rae lagi.
” sudah-sudah Byulyi dan Yuri. Mi Rae kan sudah bilang tidak ada apa-apa antara dia dan kyu. Ga usah dipaksa lagi. Ara?” sela Ryeowook
”ara ara..” jawab mereka berdua bersamaan.
Suasana tiba-tiba berubah menjadi hening. Ada keresahan yang dirasakan Min Hee. Namun dia tidak mau memperlihatkannya kepada teman-temannya. Dia pun memecah keheningan dengan mengajak teman-temannya pulang.
” Hey, kok jadi diem-diem gini sih..uda kaya di kuburan aja.. kita pulang saja yuk. Udah sore nih.” kata Min Hee sambil melihat kearah luar pondok.
”oh, iya. Ayo kita pulang. Tapi kita bersihkan pondok ini dulu.” kata Ji Yun
Satu persatu dari mereka mulai bangun dari posisi mereka dan mulai membersihkan pondok tersebut. Setelah selesai, mereka pun pulang.
                                    *********
Beberapa bulan kemudian
      Min Hee POV
            Hari ini Ji Yun tidak masuk sekolah karena dia sakit. Ahhh..aku duduk sendiri deh. Kelasku hari ini ramai sekali sih aku pun mengedarkan pandangan keseluruh kelas, mengamati teman-temanku yang sedang mengobrol dan bermain-main. Tiba-tiba pandanganku terhenti pada sosok namja didepanku. Namja tersebut sedang melihat kearahku. OMO..apa dia sedang memandangku? Aku pun mengalihkan pandanganku kearah lain. Bagaimana ini? Kenapa jantungku berdegup cepat sekali. OMO..jangan saampai Kyu melihatnya.
         Min Hee POV End

Author POV
            Karena Ji Yun tidak masuk hari ini, Min Hee pun duduk sendirian. Saat dia sedang mengamati kelasnya. Dia melihat Kyu yang sedah melihat kearahnya. Min Hee berpikir bahwa Kyu sedang memandangnya namun sebuah suara membuat dia tahu bahwa  sebenarnya Kyu tidak sedang memandangnya.
            ” Hey, Kyu! Kau lagi melihat apa ha?serius sekali. Melihat Mi Rae ya?” teriak Byulyi
            ” Mwo?” Kyu tersentak kaget
            ”anio, hey Byulyi-ah..enak saja kau bicara begitu.”  kilah Kyu
            ”ahhhh..kyu..jujur saja kenapa sih. Mukamu lucu saat kau mengelak tadi.hhaha” kata Byulyi lagi
            ”aish...terserah kau  Byulyi.” kata Kyu sambil berkalan kearah Min Hee.
            ”Min Hee noona..aku duduk bareng kamu ya. Aku bosan duduk dengan Taemin. Aku juga malas duduk didepan, Park songsaenim kan galak. Aku takut disuruh maju kedepan kelas” kata Kyu sambil duduk dibangku Ji Yun.
            Min Hee yang daritadi menunduk sambil mendengarkan percakapan Byulyi dan Kyu pun tersentak kaget karena Kyu ingin duduk dengannya.
            ”Mwo?” jawab Min Hee kaget sambil mengangkat kepalanya kearah Kyu
            ”oh..Kau Kyu.. yasudah..duduk saja.” kata Min Hee lagi.
            ” Gomawo noona” kata Kyu lagi.
           
Min Hee POV
            OMO..dia duduk disampingku? Apa ini mimpi? Tuhan..kalau ini benar-benar mimpi, tolong jangan bangunkan aku. Kenapa aku jadi salah tingkah begini? Aish..aku tak tahu harus senang atau bagaimana saat ini. Aku menyukainya, tapi aku tak tahu apa dia menyukaiku juga. Dan aku juga tahu bahwa ada rumor bahwa dia menyukai Mi Rae. Tapi kenapa sikapnya kepadaku seperti ini? Dia namja pertama dikelas ini yang memanggilku ”Noona” dan gara-gara dia, seluruh temanku juga ikut-ikutan memanggilku ”Noona”. Aish.. aku benar-benar bingung.

Min Hee POV End

Pulang sekolah
     Min Hee POV
Siang ini aku menjenguk Ji Yun. Aku pun menceritakan semua kejadian hari ini. Ji Yun terkejut saat mendengar cerita tentang Kyu.
”mwo? Dia minta duduk bareng denganmu? Aigoo.. jangan-jangan dia memang menaruh perhatian padamu Min Hee.” kata Ji Yun
” entahlah Ji Yun. Aku tidak tahu harus senang atau tidak. Kadang-kadang aku merasa senang sekali melihat sikap dia kepadaku, tapi..” kataku terputus oleh Ji Yun
” kau masih memikirkan tentang rumor itu?” sela Ji Yun
”Ne..itu mengganggu pikiranku Ji Yun. Bagaimana kalau itu benar?” tanyaku dengan pandangan sedih.
” sudahlah Min Hee, tidak usah dipikirkan. Pasti itu tidak benar” kata Ji Yun sambil memeluk Min Hee
” Ne. Aku harap begitu. Gomawo Ji Yun.” kataku sambil tersenyum  yang dipaksakan kepada Ji Yun
” aku harus pulang, sudah sore. Cepat sembuh Ji Yun. Aku menunggumu di sekolah. Jangan lupa minum obat.” kataku lagi
” ne. Arasso.. nado gomawoyo sudah mau menjengukku.” jawab Ji Yun
Aku pun keluar dari rumah Ji Yun dan sekarang aku sedang berada di halte bis dekat rumah Ji Yun. Aish..sudah sore.. kenapa tidak ada bis sih?ottokhae? Aku kan harus cepat-cepat pulang. Mau hujan juga.. Hufh.. tiba-tiba aku melihat Kyu sedang naik motor sendirian. Aku pun memanggilnya.
            ” Kyu! ” panggil Min Hee
            ” oh...hai Min Hee Noona. Sedang apa disini? darimana?” tanya Kyu sambil menghentikan motornya didepanku.
            ”tadi aku menjenguk Ji Yun. Aku sedang menunggu bis, tapi tidak datang-datang. Aku buru-buru. Sudah mau hujan juga. Hm.. Kyu apa kau mau mengantarku kerumah?” tanyaku kepada kyu
            ” oh, tentu saja. Ayo aku antar.” jawab Kyu sambil memberikan helm kepadaku.
Aku pun naik ke motornya. Omo..jantungku berdegup kencang sekali. Aku diantar pulang oleh Kyu! OMO..Ji Yun! Aku akan cerita hal ini kepadamu sesampainya aku dirumah nanti. Ahh..aku senang sekali.
Min Hee POV End
Sesampainya dirumah.
     Author POV
            Sesampainya dirumah, Min Hee segera kekamarnya, mandi lalu menelpon Ji Yun.
            ” Yeobseo?” jawab Ji Yun
            ” Ji Yun!!!! Aku mau cerita...” teriak Min Hee kegirangan
            ” Ya! Min Hee! Ga usah teriak-teriak gitu. Gendang telingaku bisa pecah tau!” teriak Ji Yun tak kalah keras.
            ” hehe..mian mian.. aku senang sekali.. tau tidak?” kata Min Hee
            ” tidak tahu..” jawab Ji Yun kegirangan
            ” ya! Kau ini..” teriak Min Hee lagi
            ” kenapa kau suka teriak-teriak sih? Emang kau lagi senang karena apa?” tanya Ji Yun
            ” hwaaaa...Ji YUUUN!!! Tadi sore waktu aku lagi menunggu bis di halte deket rumahmu aku bertemu Kyuhyun.” kata Min Hee
            ” mwo? Kok bisa? Terus-terus?” balas Ji Yun
            ” molla, yang jelas itu kebetulan. Dan kau tahu apa yang terjadi selanjutnya?” tanya Min Hee lagi
            ” molla, aku kan ga mampir ke halte, jadi aku ga mungkin tau lah ” timpal Ji Yun
            ” hahaha..kau ini.. ya! Ji Yun! Aku diantar pulang oleh kyuhyun!” kata Min Hee ceria
            ”MWO!!!! Aish... chukhae chukhae..akhirnya ada peningkatan juga.” kata Ji Yun tak kalah heboh
            ”ayayayayayay...gomawo gomawo Ji Yun.. semoga semuanya berjalan sesuai yang aku inginkan.” kata Min Hee
            ” Ne..aku doakan semoga semuanya lancar...hiks hiks.” kata Ji Yun
            ” ya! Ji Yun! Kenapa menangis hah?
            ” ani, ani, aku hanya terharu mendengar ceritamu dan tahu kau sedang bahagia. Kau tahu aku sangat menyayangimu dan aku senang melihatmu begini” kata Ji Yun
            ” ahh..Ji Yun..so sweet banget sih..gomawo ya.” kata Min Hee
            ” cheonmaneyo. Sudah dulu ya..aku dipanggil amma nih. ” kata Ji Yun lagi
            ”Ne..”
                        Min Hee pun menutup  ponselnya lalu berjalan kearah jendela dan membukanya lebar-lebar. Min Hee menikmati angin malam yang membelai rambutnya dan memandang langit malam yang bertaburan bintang.
            ” aku senang hari ini. Dan kau langit...kau pasti juga senang kan melihatku begini? Gomawo atas bintang- bintangmu malam ini” kata Min Hee sambil tersenyum

                                                *************
Keesokan harinya,
    Min Hee POV
        Hari ini Ji Yun sudah masuk sekolah.  Sepertinya auraku saat menjenguknya dan cerita dariku kemarin berpengaruh positif buat dia. *apa hubungannya ya?*  syukurlah, aku tidak duduk sendiri lagi.
            ” Min Hee, ada PR ga ya waktu aku ga masuk?” tanya Ji Yun
            ” ga ada...Cuma disuruh baca-baca buku Biologi aja. Katanya minggu depan mau ulangan. ” jawabku sambil makan roti yang aku bawa dari rumah karena tidak sempat sarapan
            ” kau mau?” tanyaku lagi
            ” ga ah..aku sudah sarapan tadi.” tolak Ji yun sambil membaca-baca buku Biologinya
            Yasudah. Aku saja yang makan. Lumayan..aku bisa kenyang nih...*pletakk, niat ga sih Min hee?*
     Min Hee POV End

     Ji Yun POV
            Hari ini aku sudah masuk sekolah lagi. senangnyaa. Sepertinya ga ada yang berubah dari kelasku ini. *yaiyalah, Cuma 2 hari ga masuk geh*. Ahhh..bogoshipo my class!!!!. Oya, ada PR ga ya? Aku nanya ke Min hee aja deh.
             ” Min Hee, ada PR ga ya waktu aku ga masuk?” tanyaku pada Min Hee
            ” ga ada...Cuma disuruh baca-baca buku Biologi aja. Katanya minggu depan mau ulangan. ” jawabnya sambil makan roti yang dia  bawa dari rumah. Katanya dia  tidak sempat sarapan. Dasar kau Min Hee, kebiasaan ga sarapan kok dipelihara. ckckckck
            ” kau mau?” dia menawarkan rotinya padaku
            ” ga ah..aku sudah sarapan tadi.” aku pun melanjutkan membaca-baca buku Biologiku. Tiba-tiba ada suara yang menggangguku. Aku pun mengangkat kepalaku yang daritadi menunduk saat membaca untuk mengetahui suara yang menggangguku. Andwe... dia lagi...
            ” ANNYEONG JI YUN!!! Kau sudah sembuh?” teriak Eunhyuk
            ” aish..kenapa kau jadi seperti Min Hee,suka berteriak-teriak seenaknya. Iya aku sudahsembuh. Kenapa?” kataku padanya
            ” Mwo?jangan samakan aku dengan eunhyuk, Ji Yun.” protes Min Hee
            ” siapa juga yang mau disamakan dengan kau Min Hee?” balas EunHyuk
            ” Ya! Kenapa jadi kalian yang berantem sih? Eunhyuk, duduk ditempatmu sana. Min Hee, lanjutin sarapanmu saja.” kataku pada mereka berdua. Mereka pun kembali melakukan aktivitas mereka masing-masing. Tiba-tiba Eunhyuk berbalik badan dan berbicara padaku.
            ” Ji Yun, kau duduk denganku ya,, Wookie ga masuk hari ini. Lagipula kau satu kelompok denganku untuk percakapan bahasa inggris hari ini.” katanya padaku
            ” mwo? Kok aku bisa sekelompok denganmu?” tanyaku pada Eunhyuk
            ” songsaenim yang nentuin. Sudahlah..cepat duduk ditempat wookie. Bentar lagi songsaenim datang. Aku sudah buatin percakapannya.” katanya lagi
            ”ne, tapi... Min hee, kau sama siapa?”tanyaku pada Min hee
            ”aku g apa-apa kok..kau sama dia saja. Wookie ga masuk berarti aku ga akan maju hari ini.” kata Min Hee
            Akhirnya aku duduk dibangku Wookie. Tiba-tiba Kyuhyun menghampiri tempat dudukku disamping Min Hee dan berbicara dengan Min Hee.
            ” Min Hee noona, aku numpang duduk disini, aku mau nanya PR Fisika sama heechul.
            Akupun langsung  menggoda Min Hee
            ” ehem...kayanya ada yang seneng nih disini...kemarin dianterin pulang sama pangerannya sih.” Min hee lagi minum langsung tersedak dan melototiku. Hahahahah lucu sekali dia.
            ”ya! Ji Yun! Kau ngomong apa sih?ada dia.” balasnya lirih sambil melirik kyuhyun
            ” gapapa donk. Biar dia tau sekalian. Lebih bagus kan?” jawabku lagi
            ” aigoo..kau ini.. aku belum siap kalau sampai-sampai dia tahu tentang perasaanku padanya.” jawabnya  setengah berbisik
            ” bodo..” jawabku merong-merong
            ” ya! Awas kau Ji Yun” balasnya masih setengah berbisik.
            ”Hey.. Ji Yun! Kenapa kau berbisik-bisik dengan Min hee terus? Berbisik-bisik denganku saja.” Eunhyuk berbicara padaku sambil mengedipkan matanya.
            Aigooo..Pletaakkk *Eunhyuk dipukul Ji Yun pake pensil*
 
    Ji Yun POV End

    Min Hee POV
            Aish...babo Ji Yun! Kenapa kau bicara tentang hal itu padahal jelas-jelas Kyu ada disampingku. Aish...dia mendengarnya tidak ya?sepertinya dia terlalu serius dengan Heechul, tidak mungkin mendengar percakapanku tadi. Tapi, aigooo..mati aku kalau dia tau...><
    Min Hee POV End

Beberapa minggu kemudian

     Min hee POV
            Hari ini aku berangkat ke sekolah tidak sepagi seperti biasanya. Entah kenapa hari ini kesehatanku sedang tidak bersahabat denganku hufh..mungkin karena aku terlalu memforsir tubuhku untuk ujian tengah  semester kemarin. Hari ini juga gerimis. Aku melanjutkan langkahku tapi kini aku berjalan kearah pinggir jalan karena ada motor yang lewat disampingku. Namun, aku menghentikan langkahku saat aku tahu bahwa yang mengendarai motor tadi adalah Kyuhyun dan dia membonceng seorang yeoja. Aku tahu siapa yeoja itu. Dia adalah Mi Rae.
    Min Hee POV end

    Mi Rae POV
            Hari ini aku pergi sekolah bersama Kyuhyun karena motorku sedang diperbaiki di bengkel. Entah kenapa ada perasaan aneh saat aku bersama Kyuhyun. Apa aku mulai menyukainya? Secepat itukah aku berpaling setelah aku putus dengan KiBum oppa?

   Mi Rae POV End

   Kyuhyun POV
            Hari ini aku menjemput Mi Rae untuk berangkat bersama. Aigoo.. mimpi apa aku semalam Mi rae memintaku menjemputnya karena motornya sedang di perbaiki. Aish..aku bingung harus senang atau tidak. Setahuku dia masih pacaran dengan Ki Bum Hyung. Tapi, biarlah..setidaknya aku masih bisa dekat dengannya.

   Kyuhyun POV End

   Ji Yun POV
            Hari ini aku liat Kyuhyun berangkat bersama Mi Rae. Kok bisa ya? Aish..rumah mereka kan berdekatan. Aku pun melanjutkan langkahku menuju kelas. Namun, aku melihat Min Hee sedang berdiri terdiam di jalanan padahal hujan semakin deras. Akupun cepat menghampirinya.
            ’ Min Hee? Kenapa kau berhenti di tengah jalan? Hujan sudah semakin deras.” aku bertanya padanya sambil memayunginya
            ” oh, Ji Yun, gwenchana, tadi aku habis membetulkan tali sepatuku, waktu aku berdiri, aku merasa pusing, aku mencoba menyeimbangkan tubuhku saja supaya tidak jatuh.” jawabnya dengan tersenyum getir
            ” owh, ara.. ayo kita cepat masuk kelas.” kataku lagi
            ” Ne,kajja..”
            Aku dan Min Hee berjalan bersama dalam diam. Min Hee, waeyo? Kenapa kau seperti ini? Apa tadi kau melihat Mi rae dan Kyuhyun ?
            ” Min Hee, kenapa kau diam saja? Apa kau sedang memikirkan Kyuhyun?” aku mencoba bertanya padanya dengan hati-hati.
            ” mwo? Ani..gwenchana. kenapa aku harus memikirkan Kyuhyun pagi-pagi begini?” jawabnya dengan senyuman yang aku tau bukan dari hatinya.  Kami pun tidak melanjutkan percakapan karena kami sudah memasuki kelas.
   Ji Yun POV End

   Author POV
            Min Hee dan Ji Yun sudah memasuki ruang kelas mereka. Min Hee meletakkan tasnya lalu duduk dan meletakkan kedua tangannya di meja. Dia meletakkan kepala diatas tangannya diatas kedua tangannya dan memejamkan matanya. Ji Yun yang melihatnya hanya bisa membiarkan Min Hee begitu. Ji Yun  tidak ingin mengganggunya.
Saat Ji Yun sedang membaca komik terbarunya, dia mendengar suara berisik dari Byulyi dan Yuri.
            ” Hey, Kyuhyun, kau berangkat bersama Mi rae ya hari ini? Aigoo..sudah ada peningkatan ya..” teriak Byulyi pada Kyuhyun. Kyuhyun pun hanya tersenyum lalu duduk di tempat duduknya.
            ” Kyu, tenang saja..kau masih ada kesempatan kok.. Mi Rae sudah putus dengan Ki Bum oppa.” sambung  Yuri
            ” ya!kalian ini..” sela Mi Rae
            ” hhha..Mi Rae..satu cinta gugur, tumbuh cinta yang lain.” kata Byulyi
            Ji Yun yang mendengarnya langsung menoleh kearah Min Hee. Ji Yun berharap Min Hee tertidur sehingga tidak mendengar yang dikatakan Byulyi dan Yuri.
            Author POV End
    
      Kyuhyun POV
            MWO?! Yuri bilang apa tadi? MiRae sudah putus dengan KiBum hyung? Apa itu benar? OMO..Mianhae Mi Rae, apa aku salah senang mendengar berita itu?
      Kyuhyun POV End

     **************
 Pulang sekolah,
     Min Hee POV
          Ring ding dong ring ding dong
            Akhh.. akhirnya bel juga. Aku berharap hari ini cepat berakhir. Rasanya berat untuk melakukan aktivitas seperti biasanya. Tapi, rasanya aku belum mau meninggalkan sekolah ini. Hmm..sepertinya aku mau ke rooftop saja. Ya..ke rooftop!! Sudah lama tidak kesana. Siang ini hanya tinggal aku dan Ji Yun yang masih ada di kelas karena tadi aku ada piket siang.
          “Min Hee, mau pulang bareng? Sepertinya kau kurang sehat. Aku takut terjadi sesuatu padamu.” ajak Ji Yun
          ”Owh...Ji Yun mianhae.. Aku ada urusan dulu jadi tidak bisa pulang bersamamu. Tidak apa-apa kan Ji Yun? Besok saja ya kita pulang bersama?” kataku sambil membereskan tasku.
          ”Ne, arasso. Aku pikir juga kau pasti sedang ingin sendirian setelah kejadian tadi. Baiklah..Min Hee, aku pulang dulu. Hati-hati. Jaga kesehatanmu dan telpon aku bila kau sudah siap untuk bercerita padaku lagi.” katanya lagi setelah itu dia pun melangkahkan kakinya keluar kelas.
          ”Ji Yun!”
          ”Ne, waeyo Min Hee?” Ji Yun membalikkan badannya
          ”Eh..Gomawoyo” kataku
          ” Gomawo? Untuk apa?” katanya heran
          ”Hmm..Anio..gomawo sudah membantuku piket siang ini.” jawabku sambil tersenyum
          ”Aigoo..aku kira apa. Ne, cheonmaneyo Min Hee. Aku pulang dulu ya.” jawabnya lagi
Gomawoyo Ji Yun, jeongmal gomawo. Gomawo sudah jmemperhatikanku, gomawo sudah mengkhawatirkanku, gomawo karena kau sudah jadi teman terbaikku. Tapi, mianhae Ji Yun, aku belum bisa menceritakan perasaanku untuk saat ini. Aku sendiri masih bingung dengan keadaan ini. Seperti yang kau bilang tadi, aku sedang ingin sendiri dulu.
    Min Hee POV End
   
   Ji Yun POV
          Doaku sepertinya tidak dikabulkan. Ternyata Min Hee tidak tertidur saat Byulyi dan Yuri bicara tentang Mi Rae yang sudah putus dengan Ki Bum sunbae. Dia tersentak kaget dan mengangkat kepalanya saat tidur tadi. Aku bisa lihat dengan jelas ada kekhawatiran di sorot matanya. Akhh.. kasian kau Min Hee. Kenapa harus jadi begini?
          ” Hey Ji Yun!” seseorang memanggil namaku. Aku pun berbalik dan ternyata yang memanggilku adalah Eunhyuk. Kenapa dia masih di sekolah? Bukannya dia sudah pulang dari tadi.
          ” Oh.. Eunhyuk. Kenapa masih di sekolah? Bukannya kau sudah pulang dari tadi? Tanyaku padanya
          ” Oh, iya. Kenapa ya? Aku juga tidak tahu Ji Yun. Sebentar, aku pikir dulu” jawabnya dengan gaya sok berpikir keras
          ”Huh, aneh-aneh saja kau ini Hyuk.” kataku sambil melanjutkan langkahku
          ”Tunggu Ji Yun, aku Cuma mau pulang bareng kamu aja kok. Boleh kan aku nganterin kamu pulang? Katanya lagi
          Aku pun melirik Eunhyuk. Heran. Kenapa akhir-akhir ini dia aneh sekali sih.
          ”Mwo? Kau aneh akhir-akhir ini Hyuk. Kau kenapa? Tanyaku sambil memegang dahinya seolah-olah dia sedang sakit panas.
          ”Aish.. aneh bagaimana?” tanyanya lagi
          ” Molla..hmm..mungkin Cuma perasaanku saja.” jawabku asal
          ”Sudahlah Ji Yun. Ga usah banyak tanya lagi. Naik ke motorku.”
          ”Ne, ne.Kau cerewet sekali Hyuk.” Aku pun naik ke motornya. Setidaknya aku tidak perlu susah payah menunggu bis.

          Ji Yun POV End
         
          Eun Hyuk POV
             Hari ini Ji Yun sudah masuk lagi. Entah kenapa aku senang melihatnya lagi. Kebetulan Wookie tidak masuk, jadi ada alasan untuk memintanya duduk denganku. Untung saja dia mau duduk denganku dan siang ini aku sengaja menunggunya piket siang. Aku ingin mengantarnya pulang. Sepertinya dia masih sedikit lemah walaupun sudah sembuh. Setelah lama menunggu, akhirnya dia keluar gerbang. Aku pun memanggilnya.
          ” Hey Ji Yun!”.Dia berbalik dan menatapku dengan pandangan heran. Mungkin dia bertanya-tanya mengapa aku masih di sekolah.
          ” Oh.. Eunhyuk. Kenapa masih di sekolah? Bukannya kau sudah pulang dari tadi?” tanyanya
          ” Oh, iya. Kenapa ya? Aku juga tidak tahu Ji Yun. Sebentar, aku pikir dulu” jawabku dengan gaya sok berpikir keras. Aku tidak mau dia tahu bahwa aku menunggunya sejak tadi.
          ”Huh, aneh-aneh saja kau ini Hyuk.” katanya sambil melanjutkan langkahnya
          ”Tunggu Ji Yun, aku cuma mau pulang bareng kamu aja kok. Boleh kan aku nganterin kamu pulang?” ahh
          ”Mwo? Kau aneh akhir-akhir ini Hyuk. Kau kenapa? Tanyaku sambil memegang dahinya seolah-olah dia sedang sakit panas.
          ”Aish.. aneh bagaimana?” tanyanya lagi
          ” Molla..hmm..mungkin Cuma perasaanku saja.” jawabku asal
          ”Sudahlah Ji Yun. Ga usah banyak tanya lagi. Naik ke motorku.”
          ”Ne, ne.Kau cerewet sekali Hyuk.” Aku pun naik ke motornya.

Di rooftop
          Min Hee  POV
            Aku sudah menyelesaikan piket siangku. Ji Yun juga sudah pulang duluan. Aku akan ke rooftop sesuai rencanaku tadi. Huaa..sekolah sudah sepi ya. Aku menyusuri tiap lorong dan tangga sekolah dan akhirnya aku tiba dirooftop. Rasanya sudah lama sekali tidak kesini. Aku mengedarkan pandanganku keseluruh rooftop untuk mencari kursi yang sering aku duduki kalau aku kesini. Aku menemukan kursiku tapi, ada seseorang yang sedang duduk disitu. Dia seperti sedang tidur sambil mendengarkan MP4.Siapa orang itu ya? Aku pun menghampirinya.
          ” Maaf,kamu siapa ya?” aku bertanya padanya. Namun dia tidak menjawab. Ahh..pasti karena MP4 nya.
          ”Maaf, kamu siapa ya?” tanyaku lagi sambil mengguncang badannya.
Dia pun tersentak kaget lalu melepas headset di telinganya. Akhirnya bangun juga. Dia melihat kearahku dengan tatapan heran.
          ”Hmm..Apa kau berbicara padaku?” tanyanya. Babo. Siapa lagi orang yang ada disini selain aku dan dia. Orang ini aneh sekali.
          ” Ne,aku cuma mau bilang kalau kursi yang sedang kau duduki adalah kursiku yang sering aku duduki kalau aku keisini.” kataku padanya
          ”Owh, jinjja? Mian, aku tidak tahu. Aku jarang melihat ada yang duduk dikursi ini, jadi aku pakai saja.” jawabnya
          ” Beberapa hari ini aku memang jarang kesini.Hmmm. kau tidak ada urusan lagi disini kan? Aku mau duduk di kursiku.” kataku lagi
          ”Begitu ya. Sebenarnya aku belum mau pulang, tapi baiklah kalau kau ingin duduk disini.” jawabnya. Dia pun beranjak dari kursi itu sambil menyampirkan jas sekolah dibahunya.
          ”Gamsahamnida.” aku mengucapkan terimakasih padanya. Namun, dia tetap melanjutkan langkahnya. Aish..orang aneh.
          Min Hee POV End

      Lee Dong Hae POV
          ”Maaf, kamu siapa ya?” Seperti ada seseorang yang berbicara. Hmm.. mungkin Cuma perasaanku saja. Aku pun melanjutkan tidurku. Namun aku mendengar suara  itu lagi dan aku merasa tubuhku bergoyang.
          ” Maaf, kamu siapa ya?” orang itu berbicara lagi sambil menggoyangkan tubuhku. Aku pun terbangun dan melepaskan headseat MP4 ku. Aku menoleh kesamping dan kuihat seorang yeoja sedang berdiri menatapku. Sepertinya aku tidak pernah liat yeoja ini sebelumnya
          ”Hmm..Apa kau berbicara padaku?” tanyaku. Ahh..babo. Siapa lagi orang yang ada disini selain aku dan dia. Dia pasti berpikir aku orang aneh.
          ” Ne,aku cuma mau bilang kalau kursi yang sedang kau duduki adalah kursiku yang sering aku duduki kalau aku keisini.” katanya  padaku
          ”Owh, jinjja? Mian, aku tidak tahu. Aku jarang melihat ada yang duduk dikursi ini, jadi aku pakai saja.” memang dia sering kesini ya? Kok aku tidak pernah lihat.
          ” Beberapa hari ini aku memang jarang kesini.Hmmm. kau tidak ada urusan lagi disini kan? Aku mau duduk di kursiku.” katanya lagi
          ”Begitu ya. Sebenarnya aku belum mau pulang, tapi baiklah kalau kau ingin duduk disini.” jawabnya. Akupun beranjak dari kursi itu sambil menyampirkan jas sekolah dibahuku. Jujur saja, kau mengganggu tidur siangku.
          ”Gamsahamnida.” dia mengucapkan terimakasih padaku. Namun, aku tetap melanjutkan langkahku. Aku ingin tau reaksinya saat aku tidak menghiraukan ucapan terimakasihnya. Namun tidak ada reaksi apa-apa darinya. Aku pun menghentikan langkahku dan menoleh kearah yeoja itu. Yeoja itu sedang duduk memandang langit sambil mendengarkan lagu. Aku mencoba merubah arah jalanku sehingga aku bisa melihat wajahnya. Raut wajah yeoja itu seolah-olah sedang memendam kesedihan yang mendalam. Ada apa dengan orang ini? Aish..peduli apa aku dengan yeoja ini? Sebaiknya aku pulang saja.
          Lee Dong Hae POV end
                                      ********************
2 hari setelahnya.
         
Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang. Ketika kamu memikirkannya, hatimu hancur berkeping-keping dan hanya dengan mendengar kata ”hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut,
Min Hee POV
Hari ini merupakan hari kedua setelah hari itu, dimana aku tahu mungkin aku tidak punya kesempatan untuk mendapat balasan atas perasaanku untuk Kyu. Aku pun mencoba menjaga jarak darinya. Sebisa mungkin aku menghindari kontak mata ataupun berbicara padanya walaupun sesungguhnya ini sangat berat untuk kujalani. Apa perasaanku ini terlalu berlebihan?? Tapi aku benar-benar ingin berbicara lagi dengannya, ingin melihat tawa renyah dan leluconnya lagi. Bogoshipo Kyu..Tapi, kalau aku melihatnya dan berbicara lagi dengannya, apa aku masih bisa bersikap biasa lagi?
BRUUUK!!!
Aku mendengar sesuatu jatuh. Aish..ternyata aku tadi melamun. Babo. Kau melamun ditengah jalan Min Hee!!! Aku melihat kearah suara barang jatuh itu dan kudapati seorang namja sedang memegang kakinya yang berdarah karena jatuh dari sepeda. Sepertinya aku pernah liat, siapa ya? aku pun berlari kearahnya dan duduk disampingnya.
”OMO,kau tidak apa-apa?” aku bertanya padanya sambil mengeluarkan saputanganku dan memberikannya kepada namja itu. Orang itu menoleh kearahku. Ia pun mengambil saputanganku.
”Gwenchana, aku hanya jatuh dari sepeda, tidak begitu parah.” katanya sambil membersihkan darah di kakinya. Aku menunggunya beberapa menit. Namun, aku sadar bahwa aku ada piket hari ini.
”Mianhae, aku harus cepat-cepat ke sekolah sekarang, apakah tidak apa-apa kalau aku pergi sekarang? Saputangannya kau bawa saja dulu.” Karena dia hanya mengangguk, aku pun segera berlari kearah gebang sekolahku yang tidak terlalu jauh. Aigoo...pasti Ji Yun marah. Saat aku memasuki kelas aku pun berlari sehingga tanpa sadar aku menabrak seseorang didalam kelasku.
Brukk.. aish kenapa hari ini aku mendengar suara seperti tabrakan terus sih. Bedanya, ternyata aku yang mengalami tabrakan itu. Hehe..
” Ahh..Mianhae...aku tidak sengaja.” aku melihat ke orang yang ku tabrak tadi. Ternyata Kyu. Aduuuhhh....
”Ouch.. annyeong Min Hee Noona! Wah-wah, sepertinya kau terburu-buru sekali sampai bisa-bisanya menabrak orang.” katanya padaku. Aigooo..kenapa aku harus bertemu denganmu pagi-pagi begini sih?
”Mianhae Kyu, aku mau piket dulu.” aku pun berlari kearah bangkuku dan meletakkan tasku.
”Oh.. mau piket, yang bersih ya Onn piketnya.Dadah,” katanya padaku sambil melambaikan tangannya dan tersenyum *ala evil Kyu* kemudian pergi keluar kelas. Dasar kau Kyu. Ngapain harus ”dadah-dadah” gitu. Gak penting banget sih.
” Hey, Min Hee!!! Kau sudah telat tapi masih diam saja di situ. Ayo bantu aku piket.” teriak Ji Yun. Kyaaaa..iya aku kan mau piket kenapa aku malah memandangi tempat saat aku bertabrakan dengan Kyu. Aku pun melanjutkan piketku,
”Makanya, jangan banyak mikirin Kyu terus.” Ji Yun berbicara lagi saat aku menyapu lantai didekatnya.
”Ya! Ji Yun!” aku pun memelototinya.Babo, babo Ji Yun, kenapa kau suka bicara sembarangan tentang Kyu didepan kelas yang sudah ramai begini.
” Wae? Sudahlah kau saja yang melanjutkan piketnya. Ini hukumanmu karena datang telambat.” katanya lagi sambil meletakkan sapunya dibelakang kelas.
” Ji YUN! Kau tega sekali!” aku berteriak padanya. Namun,dia hanya merong-merong lalu meninggalkan kelas. Aku pun mempercepat piketku karena sebentar lagi bel.

          Ring ding dong ring ding dong, bel berbunyi tepat setelah aku meletakkan sapu dibelakang kelas. Aku pun berjalan kebangkuku dan kulihat Ji Yun sudah duduk manis disana sedang mengobrol bersama Eunhyuk. Ahhh..mereka sepertinya cocok ya. Haha.
           ” Annyeong Eunhyuk.. annyeong Ji Yun!” sapaku kepada mereka.
           ”Annyeong Min Hee.” jawab Eunhyuk
           ” Wah, lagi seru nih. Ngomongin apaan nih? ” godaku pada mereka berdua.
          ”Untuk apa kau tahu apa yang kami bicarakan Min Hee?” jawab Ji Yun
          ” Aigoo... Ji Yun, kau sudah main rahasia-rahasiaan denganku ya.” Godaku pada Ji Yun
          “ Sudahlah Min Hee, gak usah banyak tanya. Lebih baik kau keluarkan tugas kerajinan tangan kita.” katanya lagi padaku sambl melanjutkan obrolannya dengan Eunhyuk.
          Tugas kerajinan tangan? Aigoo.. sapu tangan yang aku berikan pada namja itu kan tugas kerajinanku yang harus dikumpul hari ini. Aduhh.. ottokhae? Yang ada di tasku hanya punya Ji Yun. Aku harus mencari namja itu. Tapi, siapa namanya? Ah..kenapa aku lupa menanyakan namanya? Tapi, sepertinya dia namja yang kutemu dua hari yang lalu di rooftop. Ya! Iya, kalau begitu siang ini aku harus ke rooftop. Semoga siang ini dia kesana. Biar sajalah aku kena marah songsaenim.
          Min Hee POV end
         
    Dong Hae POV
          Pagi ini, saat aku berangkat sekolah, aku melihat yeoja itu lagi. Entah kenapa aku terus saja memandangi yeoja itu. Saat yeoja itu menolehkan wajahnya kesamping jalan, aku masih dapat melihat raut kesedihan yang kulihat dua hari yang lalu. Sebenarnya ada apa dengan yeoja itu? Siapa dia? Kenapa aku penasaran dengan yeoja itu? Karena aku terus saja memperhatikan yeoja itu, aku tidak menyadari bahwa aku berada di jalan menurun sehingga kecepatan sepedaku bertambah dan hampir saja menabrak yeoja itu, namun dengan cepat aku membelokkan arah sepedaku dan akhirnya justru aku terjatuh di rerumputan disamping jalan. Kakiku berdarah.
”OMO,kau tidak apa-apa?” seseorang bertanya padaku sambil mengeluarkan saputangannya dan memberikannya kepadaku. Aku pun  menoleh dan ternyata yeoja itu. Dengan rasa gugup, aku pun mengambil saputangan itu/
”Gwenchana, aku hanya jatuh dari sepeda, tidak begitu parah.” kataku sambil membersihkan darah di kakiku.
”Mianhae, aku harus cepat-cepat ke sekolah sekarang, apakah tidak apa-apa kalau aku pergi sekarang? Saputangannya kau bawa saja dulu.” katanya lagi. Aku pun mengangguk dan meneruskan membersihkan lukaku. Dia pun berlari ke arah gerbang sekolah.Saat aku menaiki sepedaku, aku baru sadar kalau aku belum mengucapkan terimakasih pada yeoja itu. Aku pun tidak sempat menanyakan namanya. Aku pun memperhatikan saputangan yang diberikan yeoja itu. Saputangan ini seperti dijahit sendiri oleh yeoja itu. Di sudut kanan bawah saputangan itu, terdapat nama yang dibuat bari benang. MIN HEE SO 2 A1.Jadi, namanya Min Hee dan dia adalah adik kelasku. Sepertinya aku harus ke rooftop lagi siang ini.
Dong Hae POV end
    Sepulang sekolah,
          Author POV
             Sesuai rencana, siang ini, Min Hee berjalan kearah rooftop. Dia berharap bisa bertemu namja yang ditolongnya pagi tadi untuk meminta saputangannya. Karena namja itu belum terlihat, dia pun duduk dikursi yang ada di rooftop. Tak lama kemudian, dia mendengar suara langkah kaki. Dia menoleh dan ternyata namja itu.
          ”Hmmm..apa kau Min Hee So?” tanya namja itu
          ” Ne, Min Hee imnida, bagaimana kau tahu namaku?” tanyanya pada namja itu.
          ”Oh, syukurlah, akhirnya aku bisa bertemu denganmu. Aku tahu namamu dari saputangan yang kau berikan padaku. Aku hanya ingin berterimakasih padamu.” kata namja itu sambil memperlihatkan saputangan Min Hee yang masih penuh oleh darah kering dari lukanya saat pagi tadi.
          ”Oh.. begitu. Cheonmaneyo. Kebetulan sekali aku juga sedang mencarimu. Oya, boleh aku meminta saputanganku lagi? Saputangan itu tugas kerajinanku yang seharusnya dikumpul hari ini. Karena saputangan itu, kuberikan padamu tadi pagi, aku diberi kesempatan oleh songsaenim untuk mengumpulkannya sampai besok siang sampai aku bertemu denganmu lagi.”
Kata Min Hee pada namja itu.
          ”Aigoo...mianhae, aku menyusahkanmu ya, tapi, saputanganmu masih kotor, bagaimana kalau aku kembalikan besok pagi saja? Biar nanti aku cuci dulu.”
          ” Jeongmal? Tidak merepotkanmu kan?” tanya Min Hee lagi
          ” Anio, tidak merepotkanku kok. Justru aku yang keterlaluan kalau mengembalikan saputanganmu dalam keadaan kotor.” jawab namja itu.
          ” Oh, kalau begitu, besok aku bisa mengambil saputanganku dimana?” tanya Min Hee lagi.
          ” Kau dapat mengambilnya di sini besok pagi, bagaimana?”jawab namja itu.
          ” Baiklah, kalau begitu, sampai bertemu besok lagi. Aku pulang duluan” Min Hee pun membungkukkan badannya kemu dian berjalan kearah tangga. Namun, dia memutar tubuhnya lagi.
          ” Oya, siapa namamu?” tanya Min Hee pada namja itu
          ” Donghae imnida. Kelas 3 A1.” jawab namja itu.
          ”Owh.. sunbae.. mianata, aku tidak sopan tadi. Mianata sunbae, aku pulang duluan.” Min Hee membungkukkan badannya sekali lagi pada namja itu. Namja itu pun hanya tersenyum melihat Min Hee.
          Min Hee melanjutkan langkahnya kekelas untuk mengambil tasnya. ”      Ternyata, masih ada orang di kelas” pikir Min Hee
          Min Hee pun melangkahkan kakinya memasuki kelas. Dia kaget saat melihat yang berada di kelas tersebut ternyata Kyuhyun dan MiRae sedang duduk berdua. Mereka pun menoleh kearah Min Hee.
          ” Min Hee Noona, kok belum pulang?” tanya Kyuhyun pada Min Hee
          ” Owh.. aku.. tadii..dari rooftop. Ada yang sedang aku cari.” jawab Min Hee terputus-putus sambil berjalan kearah bangkunya dan membereskan tasnya dengan cepat. 
          ” Noona sudah mau pulang ya?” tanyanya lagi
          ”Ne, aku pulang duluan ya Kyu, Mi Rae.” jawab Min Hee sambil berjalan kearah pintu.
”Apa yang kau lakukan disini Kyu?Bersama MiRae?” batin Min Hee.
Matanya sudah mulai berkaca-kaca. Min Hee pun mempercepat langkahnya. Saat dia berbelok kearah tangga, dia tak sengaja menabrak DongHae yang ternyata juga masih berada disekolah.
          ” Mianhae Sunbae, jeongmal mianhae, aku tidak lihat, mianhae.” Min  Hee membungkukkan badannya berulang-ulang kepada Donghae.
          ” Ahh.. Min Hee, gwenchana. Tidak perlu meminta maaf seperti itu.” kata Donghae.
          ” Ne, gomawo sunbae,,aku pulang duluan.” Min Hee membungkukkan badannya sekali lagi kemudian berlari kearah gerbang.
Donghae hanya bisa memperhatikan Min Hee berlari. Ada perasaan aneh saat Donghae melihat wajah yeoja itu.
          ”Kau kenapa Min Hee?” batin Donghae

          Author POV End
                                      *************TBC

    Author POV
          Min Hee terus berlari kearah gerbang. Dia tidak mau orang lain melihat keadaannya saat ini, termasuk Donghae yang baru dikenalnya beberapa waktu yang lalu. Dia berlari untuk menghindarinya. Setelah jaraknya dengan sekolah sudah lumayan jauh, dia pun menghentikan larinya dan mulai berjalan biasa menuju halte. Airmata yang sejak tadi ditahannya mulai mengalir dipipinya. Namun, Min Hee cepat-cepat menghapusnya. Walaupun berat, dia tidak ingin menangis untuk sekarang. Dia hanya ingin cepat pulang.

Sesampainya dirumah,
          Min Hee POV
          ” Aku pulang” kataku dengan suara parau. Tanpa menghiraukan orangtua dan adikku yang menatapku heran, aku  pun segera masuk kekamarku dan menguncinya. Aku meletakkan tas diatas meja belajar dan aku pun merebahkan tubuhku diatas ranjangku. Aku menangis. Aku sudah tidak bisa menahannya lagi. Aku merasa jadi orang paling bodoh didunia karena masih mengharapkan sesuatu yang kemungkinannya sangat kecil untuk kudapatkan. PABO MIN HEE!!!!!
          Tiba-tiba aku mendengar suara handphone ku berbunyi. Aku pun segera mengambilnya dan melihat kelayar, Ji Yun menelepon. Aku pun segera mengangkatnya.
          ” Yeobseo, kenapa Ji Yun ?” kataku
          ” Yeobseo, Hmmm..Min Hee, mianhae ya tadi aku nyuekkin kamu waktu aku ngobrol dengan Eunhyuk.”
          ” Owh, kau menelepon cuma ingin mengatakan itu? Ckckkckck.. ne ne aku maafin deh.” kataku lagi.
          ” Hehe..jeongmal? gomawo ya Min Hee. Kau memang temanku yang paling baik.” jawabnya dengan ceria. Ji Yun, kau sepertinya bahagia sekali.
          ” Cheonmaneyo. Eh..memang tadi kau ngobrolin apaan dengan Hyuk?”
          ” Ga terlalu penting sih. Ji Yun! Sepertinya aku mulai menyukai Hyuk.hehe”
          ”MWO?? Kok bisa?” aku terkaget sampai-sampai terbangun dari posisi tidurku
          ” Molla. Aku hanya merasa kalau dia terus memperhatikanku dan sudah beberapa hari ini aku pulang bareng dengannya.” Ji Yun menceritakan semuanya. Aku hanya bisa mendengarkannya dalam diam dan sesekali menanggapinya dengan ”ohh..” ” waa”. Aku merasa kau beruntung sekali Ji Yun. Beruntung.
          ”Doakan semoga bisa jadian dengannya ya Min Hee. Hehe” katanya lagi.
          ” Ne.” jawabku singkat.
          ” Hmm, kenapa kau menjawabnya dengan tidak semangat? Kau tidak senang ya ? Kau ada masalah? Apa Kyu lagi?” Ji Yun bertanya tanpa henti.
Aku pun tersadar bahwa aku menjawab terlalu singkat. Aish.. aku hanya tidak mau merusak kebahagiaanmu Ji Yun.
          ”Owh...Anio. Mianhae Ji Yun. Mungkin aku cuma kecapekan, gak ada hubungannya dengan Kyu kok.” aku berbohong. Mianhae Ji Yun. Ini bukan saat yang tepat untuk aku menceritakan semuanya.
          ”Ji Yun, sudah dulu ya, aku mau mandi dulu. Aku doakan kau ada perkembangan dengan Hyuk deh..hehe.” aku pun menutup handphone ku dan menuju kamar mandi. Aku ingin melupakan sejenak tentang kejadian siang tadi.
  Min Hee POV End

  Donghae POV
    Arrggghhh... kenapa denganku ini? Sejak tadi aku sama sekali tidak fokus untuk belajar. Hae sadar donk!!! Bentar lagi ujian, kau harus masuk Universitas Seoul. Hwaiting!!!  *beberapa menit kemudian*
    Arrrrrggghhhh...sial. Bruuk..aku menjatuhkan tasku dan semua isi ditasku pun berserakan di lantai. Dengan malas aku membereskan isi tasku itu. Namun, ada benda yang menarik perhatianku. Saputangan itu. Aku teringat pada wajah yeoja itu lagi. Hoobae ku yang bernama Min Hee. Aish...ada apa denganku? Aku baru mengenalnya hari ini tapi kenapa aku terus saja memikirkannya. Hufh.. untuk apa aku susah payah memikirkan yeoja itu. Sudahlah..aku mau belajar saja. Saputangan itu pun aku letakkan begitu saja didalam tasku. Besok akan ku kembalikan, setidaknya aku sudah tidak perlu ada urusan dengannya lagi dan aku bisa fokus belajar.
    Donghae POV End
   
Keesokan harinya,
    Min Hee POV
          Kyaaa...aku terlambat. Aku kan sudah janji sama Donghae sunbae untuk mengambil saputanganku. Aish...semoga sunbae masih menungguku. Setelah sampai disekolah, aku pun segera berlari kearah rooftop. Sesampainya di rooftop aku melihat sunbae sedang duduk dikursi yang sering aku duduki. Hufh.. untung saja sunbae masih menungguku. Aku pun berjalan kesana dan berdiri disampingnya.
          ”Annyeong, sunbae.”sapaku padanya
          ”Owh.. akhirnya kau datang Min Hee. Aku kira kau lupa untuk mengambil saputanganmu.” jawabnya
          ”Jeongmal mianata sunbae. Aku bangun kesiangan jadi telat deh.” Aku membungkuk sebentar kearahnya kemudian tersenyum *yang menurutku paling manis* kepadanya. Setidaknya dia tidak mungkin memarahiku walaupun aku tidak tepat waktu untuk mengambil saputanganku itu.
          ”Ckckckkckck. Bisa-bisa saja kau ini Min Hee. Ne, aku maafkan. Nih saputanganmu. Gomawo untuk yang kemarin.” katanya sambil memberikan saputanganku. Aku pun mengambilnya dan berterimakasih padanya
          ”Gomawo sunbae. Aku kira kau akan memarahiku karena telat.” kataku sambil cengengesan.
          ” Untuk apa aku memarahimu, buang-buang waktu saja. Lagipula kau kan sudah membantuku kemarin. Yasudah, ayo kita kekelas. Sebentar lagi bel.” ajaknya sambil tersenyum dan beranjak dari kursi itu.
          ”Ne,” aku pun membalas senyumannya dan mengekornya di belakang.
   Min Hee POV End

  Donghae POV
          ”Annyeong, sunbae.” seseorang menyapaku. Aku menoleh kesamping dan ternyata Min Hee.
          ”Owh.. akhirnya kau datang Min Hee. Aku kira kau lupa untuk mengambil saputanganmu.” jawabku.
          ”Jeongmal mianata sunbae. Aku bangun kesiangan jadi telat deh.” Dia membungkuk sebentar kearahku kemudian tersenyum  kepadaku. OMO.. dia tersenyum. Dari awal aku bertemu dengannya,ini merupakan pertama kalinya aku melihatnya tersenyum seperti ini. Manis.
          ”Ckckckkckck. Bisa-bisa saja kau ini Min Hee. Ne, aku maafkan. Nih saputanganmu. Gomawo untuk yang kemarin.” kataku sambil memberikan saputanganku. Dia pun mengambilnya dan berterimakasih padaku.
          ”Gomawo sunbae. Aku kira kau akan memarahiku karena telat.” katanya sambil cengengesan.
          ” Untuk apa aku memarahimu, buang-buang waktu saja. Lagipula kau kan sudah membantuku kemarin. Yasudah, ayo kita kekelas. Sebentar lagi bel.” ajakku sambil tersenyum dan beranjak dari kursi itu. Mana mungkin aku memarahimu kalau kau tersenyum seperti tadi.
          ”Ne,” dia pun membalas senyumanku dan mengikutiku menuju kelas.
          ” Sunbae, ini kelasku. Aku masuk duluan ya.”
          ” Ne, sampai bertemu lagi.” aku pun melanjutkan langkahku menuju kelasku. Akhirnya aku bisa melihat wajahnya yang ceria bukan wajah sedih yang aku lihat kemarin.
          Donghae POV End

    Author POV
          Min Hee memasuki kelasnya dengan tersenyum. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara seseorang yang memanggilnya.
          ” Ya..Min Hee noona senyum-senyum. Hayoloo.,itu tadi siapanya noona? Ciee…noona”
          “ KYU!!! Diam kau. Dia hanya kenalanku, tidak ada sesuatu antara aku dengan orang itu.” jawab Min Hee  sambil berjalan kebangkunya
          ”Ahh..noona boong ya? Ngaku aja deh noona. Ada apa-apa juga ga apa-apa kok. Aku dukung 100 %” kata Kyu lagi sambil mengeluarkan evil smile nya. Min Hee yang mendengarnya terdiam beberapa saat di samping bangkunya. Dadanya sesak mendengar perkataan Kyu tadi.
          ”Mwo?Kyu? Kau bilang apa? Tidak apa-apa?dukung 100%? Yang aku harapkan ada sesuatu diantara kita, bukan dengan Hae sunbae.”
Min Hee pun meletakkan tasnya tanpa menghiraukan apa yang dikatakan Kyu. Harapannya kini sudah hancur. Kini dia tahu bahwa memang Kyu tidak mempunyai perasaan yang sama dengannya. Karena merasa dicuekkin, Kyu pun berhenti menggoda Min Hee lalu kembali kebangkunya dan bermain game. *Dasar gamekyu*
    Author POV End
    
   Ji Yun POV
          Aku melihat Min Hee berbicara dengan seorang sunbae, tapi aku tidak kenal dengan sunbae itu. Min Hee memasuki kelas dengan senyum yang merekah. Ahh..akhirnya aku bisa melihat senyumnya lagi. Namun, ada seseorang yang memanggilnya dan kulihat senyumnya mulai memudar.
          ” Ya..Min Hee noona senyum-senyum. Hayoloo.,itu tadi siapanya noona? Ciee…noona” ternyata Kyu yang memanggilnya.
          “ KYU!!! Diam kau. Dia hanya kenalanku, tidak ada sesuatu antara aku dengan orang itu.” jawab Min Hee  sambil berjalan kebangkunya
          ”Ahh..noona boong ya? Ngaku aja deh noona. Ada apa-apa juga ga apa-apa kok. Aku dukung 100 %” kata Kyu lagi sambil mengeluarkan evil smile nya.
          AAARGH! Kyu Pabo! Kenapa kau berbicara seperti itu pada Min Hee? Apa gosip itu benar kalau kau benar-benar menyukai MiRae? Kasihan Min Hee. Dia hanya diam daritadi.
          ”Min Hee, gwenchanayo?”tanyaku cemas
          ”Ne, gwencahana Ji Yun.” jawabnya singkat.
          ”Kalau ada masalah, cerita dong Min Hee. Aku kan temanmu.”  kataku lagi
          ”Anio,aku tidak ada masalah kok Ji Yun.”
          ”Kau yakin? Aku sudah kenal kau dari kecil Min Hee. Aku tahu kau sedang ada masalah. Pasti tentang Kyu kan?” aku memelankan suaraku saat aku mengatakan nama Kyu. Min Hee yang dari tadi terdiam sambil membaca komik kini menoleh kearahku.
          ”Ji Yun, nanti malam kau bisa menginap dirumahku? Aku janji akan cerita semuanya kepadamu.”
          ”Baiklah Min Hee. Jam 7 malam nanti aku akan kerumahmu.” Min Hee pun kembali membaca komiknya. Biarlah dia begini, yang penting nanti malam aku akan tahu semuanya.
          Ji Yun POV End

Pulang sekolah,
   Min Hee POV
          ” Min Hee, aku pulang duluan ya, tunggu aku nanti malam ya.”
          ” Ne, aku tunggu. Kau pulang dengan siapa?” tanyaku pada Ji Yun
          ” Aku bareng Eunhyuk,hehe.” jawabnya
          ”Aigooo.. sudah ada perkembangan nih kayaknya. Pokoknya kau harus cerita malam ini. Oya, jangan lupa bawa makanan yang banyak buat nanti malam ya.”
          ”Ah, Min Hee, ne. Nanti aku cerita dan bawa makanan yang banyak. Sudah ah, aku sudah ditunggu nih. Bye.”
          Hmmm.. Andai saja aku bisa sepertimu Ji Yun. Andai saja Kyu bisa menyukaiku seperti Eunhyuk yang aku tahu pasti menyukaimu. Hufh..
   Min Hee POV End

   Donghae POV
          ”Hae, tadi pagi kau jalan sama siapa? Sepertinya hoobae kita.” Siwon bertanya padaku.
          ”Oh, dia memang Hoobae kita. Namanya Min Hee. Dia yang menolongku waktu aku jatuh dari sepedaku kemarin. Tadi pagi aku  mengembalikan saputangannya.” jawabku
          ” Hmm..begitu. aku kira dia yeojachingumu.”
          “ Anio, aku baru kenal dengannya kemarin, mana mungkin dia yeojachinguku. Ada-ada saja kau Siwon.” kilahku.
          ” Yah, siapa tahu suatu saat nanti dia jadi yeojachingumu. Haha. Eh, bukannya itu Min Hee.” Siwon menunjuk kearah belakang ku. Spontan akupun menoleh kebelakang. Namun, tidak ada siapa-siapa karena aku masih didalam kelas. Tiba-tiba aku mendengar suara tawa Siwon.
          ”HAHAHA...Hae, Hae..aku hanya bercanda tadi. Tak disangka reaksimu cepat juga ya saat aku bilang ada Min Hee. Jangan-jangan...” Pletakk. Dia berhenti bicara karena aku menjitak kepalanya. Bisa-bisanya dia menipuku tadi.
          ” Diam Kau! Sudahlah aku mau pulang saja.” aku pun beranjak dari bangkuku dan meninggalkan kelasku.
          ”Hey, Donghae! Sakit tau!” teriak Siwon. Namun, aku tetap melanjutkan langkahku. Saat aku hendak mengambil sepedaku, aku melihat Min Hee berjalan sendiarian. Aku pun cepat-cepat naik kesepedaku dan menghampiri Min Hee.
          ” Annyeong Min Hee.” sapaku padanya. Dia pun menoleh dan aku pun turun dari sepedaku.
          ”Owh, Sunbae, annyeong.” jawabnya sambil membungkuk kearahku.
          ” Rumahmu dimana? Kok jalan kaki?” tanyaku sambil tetap menuntun sepedaku.
          ”Owh, aku jalan kaki ke halte kok sunbae, aku selalu pulang naik bis.” jawabnya.
          ”Hmm..Bagaimana kalau aku antar ke halte ?Daripada nanti kau terlambat naik bisnya.” Mwo? Apa yang baru saja aku katakan? Aku menawarinya untuk kuantar kehalte? Haduh.. semoga dia tidak berpikir yang aneh-aneh. Aku pun menunggu jawaban darinya.
          ”Apa tidak merepotkanmu sunbae? Aku memang sedang buru-buru.” jawabnya
          ” Anio, tidak merepotkan kok. Yasudah, ayo naik.” aku naik kesepedaku dan menyuruhnya naik.
          Selama diperjalanan menuju halte, dia banyak cerita tentang dirinya. Aku tahu bahwa sebenarnya dia gadis yang ceria, tapi kenapa saat bertemu dengannya beberapa hari yang lalu, dia tidak seceria seperti saat ini? Yah, biarkan sajalah, buat apa aku perlu tahu. Dia cuma hoobaeku. Tapi, aku memang penasaran pada Min Hee.
          ” Sunbae, Sunbae, haltenya sudah dekat.” Min Hee menepuk bahuku. Ternyata tadi aku melamun. Aku pun menurunkannya di dekat halte.
          ”Gomawo sunbae. Maaf merepotkanmu.”
          ”Gwenchana. Hmm.. bisakah kau memanggilku ”Oppa”? Aku merasa menjadi sangat tua kalau kau memanggilku sunbae.”
          ”Owh, Ne..oppa.” katanya sambil tersenyum
          Aku pun membalas senyumannya. Karena bis sudah datang, dia pun segera naik ke bis dan aku pun pulang.
          Donghae POV End

Malamnya,
     Author POV,
          Malam ini, Ji Yun menginap di rumah Min Hee. Setelah menyelesaikan beberapa tugas sekolah, mereka pun menuju balkon dan mulai becerita.
          ” Min Hee, ayo cepat ceritakan semuanya padaku.” Ji Yun membuka sesi curhat mereka.
          ” Hmmm.. Ji Yun, kau pasti sudah tahu tentang gosip mengenai Kyu dan MiRae kan? Jujur saja, aku terus saja memikirkan hal itu.”
          ”Ne, aku tahu. Aku tahu kau pasti akan memikirkan hal ini. Tapi, ini kan baru gosip Min Hee. Siapa tahu ini tidak benar.” hibur Ji Yun. Min Hee beranjak dari kursinya dan berjalan menuju tepi balkon.
          ” Hmmph..Aku juga berharap begitu Ji Yun, tapi, aku tahu itu benar.” jawab Min Hee sambil memandangi langit malam.
          ” Darimana kau tahu kalau itu benar?” Ji Yun bertanya kepada Min Hee, walaupun kemungkinan besar dia sudah tahu jawabannya.
          ” Yah, kau juga pasti tahu Ji Yun kalau mereka sering pulang bareng. Mereka juga sering mengobrol dikelas kan? Belum lagi MiRae putus dengan Ki Bum oppa setelah gosip ini menyebar kan?”
          ” Ne, aku tahu, tapi, itu kan belum tentu Ji Yun. Mungkin saja karena mereka rumahnya dekat jadi, mereka sering pulang dan berangkat bareng. Tempat duduk Kyu juga dekat dengan Mi Rae semenjak kita rolling tempat duduk. Berfikir positif sajalah Min Hee” Ji Yun masih saja memberikan pemikirannya agar Min Hee tidak memikirkan hal negatif tentang Kyu dan MiRae.
          ” Ji Yun,kau tidak tahu rasanya menjadi aku, bagaimana perasaanku saat melihat mereka. Sakit. Kau tahu rasanya melihat orang yang kau sukai ternyata menyukai orang lain dan kau harus menyaksikan semua hal yang mereka lakukan dengan pura-pura bahwa kau tidak mempunyai perasaan terhadap orang itu? Apa kau tahu rasanya? Mana mungkin aku bisa berfikir positif!” Min Hee mulai berbicara dengan nada yang lebih tinggi, perlahan tubuhnya merosot kelantai dan mulai menangis. Ji Yun mendekat dan memeluk Min Hee.
          ”Mianhae, Min Hee. Jeongmal mianhae. Aku hanya tidak mau melihatmu begini terus, makanya aku terus memberikan pemikiran positifku kepadamu. Mianhae, Min Hee. Aku memang tidak tahu tentang hal itu. Mianhae, aku tidak tahu kalau kau merasa begitu.”
          ” Seharusnya saat itu *permainan Truth n dare* ,aku tidak memilih untuk mengatakan kalau Kyu adalah namjachingu impianku. Seharusnya aku tidak mengatakannya Ji Yun. Setidaknya aku tidak akan merasa terlupakan. Kau juga tahu kan jawaban Mi Rae saat itu. Aku merasa dibohongi. Aku merasa mereka semua melupakan pengakuanku saat itu dan menganggapnya hanya lelucon saja. Aku memang bodoh. Aku mengharapkan sesuatu yang ga mungkin. Kalau saja aku tidak pernah mengatakannya, setidaknya aku masih bisa menerima ini semua Ji Yun. Aku memang bodoh Ji Yun.” Min Hee masih saja menangis. Ji Yun yang sudah tidak tahu bagaimana cara menghentikan tangisan Min Hee pun hanya bisa diam dan terus membelai rambut Min Hee.
          Author POV End

                                      ******************
When nothing goes your way
When there is no hope for things go well
When there is no one around you
I’m your friend forever  don’t  forget

If my little strength could become helpful
If only my small frame can lean upon you and rest
Call out to me, I’ll stay by your side
Cause I’m your friend forever don’t forget   (Friend, Rain/Bi)

 Min Hee POV
          Seminggu berlalu sejak malam itu. Malam dimana aku menumpahkan semua hal tentang Kyu dan Mi Rae yang sudah cukup lama aku pendam. Semua hal tentang mereka yang sudah cukup menyia-nyiakan waktuku. Semua hal tentang mereka yang sudah cukup membuat hati ini merasakan rasa itu lagi untuk yang kedua kalinya. Rasa sakit hati yang juga pernah aku rasakan sebelumnya.
          Flashback
           ”Onnie, kau ada salam dari Changmin sunbae .” kata Eun Ki padaku saat aku sedang mengerjakan PR dikelas.
           ” Mwo? Siapa Changmin sunbae? Aku tidak kenal.” jawabku pada Eun Ki. Jujur, aku merasa tidak pernah mendengar nama itu Kenapa tiba-tiba orang itu mengirim salam untukku. Apa aku pernah bertemu sebelumnya?
 ” Aduh.. Onnie, Changmin sunbae,kelas 2 A1. Kau tidak tahu?”
“ Ne, aku tidak tahu Eun Ki. Memang yang mana orangnya? Kapan dia bilang padamu? Memangnya dia tahu aku darimana?” aku bertanya padanya seperti hendak menginterogasi orang yang melakukan kesalahan. Aku pun merubah posisi dudukku menghadap kearahnya.
”Ckckckckck,onnie, satu-satu donk bertanyanya. Aku kan bingung mau mulai darimana. Begini, kemarin aku bertemu Changmin sunbae dihalte. Rumahku dekat dengan rumahnya. Jadi aku pulang bersama dengannya. Di dalam bis dia bertanya padaku tentang  yeoja yang duduk di bangku paling depan dan rambutnya selalu dkuncir kuda. Karena dikelas hanya onnie yang rambutnya dikuncir kuda,dan memang onnie duduk di bangku paling depan, jadi aku bilang padanya kalau yeoja itu onnie. Lalu dia menitipkan salam untukmu padaku..Sepertinya dia memperhatikanmu semenjak masa orientasi deh onn.” jawab Eun Ki panjang lebar. Aku mengernyitkan dahiku.  Masa sih ada sunbae yang memperhatikanku.? Aku jadi penasaran dengan orang itu. Tiba-tiba,
”Onnie, itu orangnya. Itu Changmin sunbae yang aku ceritakan tadi.” kata Eun Ki pelan. Aku mengikuti pandangannya kearah jendela kelas. Dan kulihat orang itu. Changmin Sunbae. Orang yang kata Eun Ki menitipkan salam kepadaku. Dia sedang melihat kearahku dan tersenyum, secara refleks, aku langsung memalingkan wajahku dan melanjutkan untuk mengerjakan PR ku. Sepertinya wajahku memerah. Andwe..jangan sampai Eun Ki melihatnya.
”Hmm. Onnie, jadi bagaimana? Kau terima tidak salam dari sunbae?”tanya Eun Ki lagi.
”Hmm..molla, aku tidak yakin Eun Ki. Aku harus memikirkannya dulu.” jawabku
”Baiklah, kalau sudah yakin, beritahu aku.” katanya lagi sambil berlalu.
Hmm...bagaimana ini? Aku bingung. Sepertinya aku harus memberitahu Son Yi. Son Yi adalah teman sebangkuku.

Sepulang sekolah,
”Son Yi, aku mau cerita.” saat aku dan Son Yi membereskan tas.
”Cerita apa Min Hee?”
”Begini, tadi pagi Eun Ki bicara padaku bahwa ada sunbae yang mengirim salam untukku. Namanya Changmin sunbae. Aku bingung Son Yi. Apa aku harus menerimanya?”
”Mwo?Sunbae mengirim salam untukmu? Aigoo..kau sudah tau orangnya ?” Son Yi bertanya dengan ekspresi kaget.
”Ne, aku melihatnya tadi pagi. Orangnya tinggi, wajahnya bersih dan lumayan tampan.” jelasku padanya.
”Jinjja? Wah, kenapa kau harus bingung Min Hee. Kau terima saja.”
”Tapi Son Yi, aku masih belum bisa melupakan Ji Hoon.”
”OMO Min Hee. Lupakan Ji Hoon. Dia tidak mungkin lagi untuk kembali kesini. Kau hanya menyia-nyiakan waktumu untuk memikirkan orang yang menghubungimu saja tidak pernah. Lebih baik kau terima apa yang ada dihadapanmu sekarang. Terima salam dari Sunbae itu.”
                             *******
   Akhirnya aku mengikuti saran dari Son Yi. Sekarang aku sudah makin dekat dengan Changmin sunbae. Kami sering bertemu dan mengobrol di kantin atau perpustakaan sekolah. Sekarang aku juga sudah mulai melupakan Ji Hoon. Teman-teman dikelas pun sering menggodaku tentang hubunganku dengan sunbae walaupun aku belum jadi yeojachingunya. Namun, aku merasakan sesuatu yang berbeda dari teman-temanku. Akhir-akhir ini mereka tidak pernah menggodaku lagi. Bukannya aku tidak senang kalau mereka berhenti menggodaku, tapi ini benar-benar aneh.  Justru sekarang aku merasa mereka lebih sering menggoda Son Yi. Suatu hari, secara tidak sengaja, aku mendengar Hyo Jin dan Ah Ra membicarakan tentang Son Yi dan Changmin Sunbae. Aku terkejut mendengarnya. Apa maksud semua ini? Ada apa dengan Son Yi dan Changmin sunbae? Sampai  suatu hari,Son Yi bertanya padaku tentang perasaanku pada Changmin sunbae.
”Min Hee, apa kau menyukai Changmin sunbae? Apabila kau harus memilih antara Ji Hoon dan Changmin sunbae, kau akan memilih yang mana?” Son Yi bertanya padaku disaat pelajaran kosong.
” Kenapa kau bertanya begitu?” aku berbalik bertanya padanya.
”Ani, aku hanya ingin tahu. Apa tidak boleh Min Hee? Jawabnya
”Owh, sebenarnya tidak apa-apa sih. Aku hanya kaget karena kau menanyakannya secara tiba-tiba. Hmmm.. semenjak aku kenal sunbae, aku sudah mulai bisa melupakan Ji Hoon walaupun belum sepenuhnya. Tapi, sepertinya aku memang menyukai Changmin sunbae, Son Yi.” jawabku agak malu
”Owh..arasso.” katanya

Sejak saat itu, aku menjadi jarang bercerita dengan Son Yi.Aku hanya bertegur sapa sekedarnya saat disekolah. Aku pun sudah mulai jarang bertemu dengan Sunbae. Gosip dikelasku pun berubah. Mereka sudah tidak pernah menyinggung tentang aku dan sunbae. mereka justru menyinggung tentang Son Yi dan sunbae.Jujur, aku bingung dengan keadaan ini. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku tidak berani bertanya pada Son Yi. Aku takut justru menimbulkan sesuatu yang tidak aku inginkan antara aku dan Son Yi. Aku lebih memilih menjaga  persahabatanku walaupun aku tahu hatiku berontak, hatiku tidak terima dengan keadaan ini. Tapi, aku lebih memilih diam sampai suatu hari fakta pun terungkap.
”Hey, Ah Ra, lihat kebelakang kelas kita deh. Ada Changmin sunbae dan Son Yi. Sepertinya sunbae akan menyatakan perasaannya pada Son Yi.” aku mendengar Hyo Jin dan Ah Ra mengobrol tak jauh dari bangkuku saat aku sedang mengerjakan tugas bahasa inggris. Aku sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh mereka. Tiba-tiba dada in terasa sesak. Hati ini perih. Aku tidak tahu harus bagaimana. Apa benar yang barusan aku dengar itu? Aku pun mencoba melihat kearah belakang kelasku melalui jendela yang memang dekat dengan bangkuku. Hatiku mencelos melihat pemandangan yang ada didepanku saat ini. Kini semuanya sudah jelas. Kini aku tahu bahwa sunbae tidak pernah menyimpan perasaan untukku. Kini aku tahu bahwa selama ini aku hanya dijadikan perantara agar dia bisa mendekati Son Yi, teman sebangkuku., teman yang tahu bahwa aku sudah mulai menyukai Changmin sunbae.
Flashback end.

Aku kembali menangis saat mengingat itu semua. Aku menangisi kebodohanku. Aku memang bodoh karena terlalu mudah untuk mencoba melupakan seseorang dengan cara menyukai orang lain. Tapi kenapa harus selalu begini kejadiannya? Kenapa harus ”temanku”? Kenapa harus temanku yang merebut orang yang aku sukai? Kenapa harus ”teman” yang mengetahui bahwa aku menyukai orang yang ternyata lebih menyukai ”temanku” daripada menyukaiku? Hahh!!!! Aku sudah lelah dengan ini semua. Aku tidak mau merasakan ini lagi dan aku tahu aku pasti tidak akan merasakannya lagi nanti. Aku mengusap airmataku dan mulai lagi membaca kertas yang selama seminggu ini menjadi kekuatan untukku untuk menghadapi hari selama seminggu ini. Kertas berisi lirik lagu ”Friend”. Kertas pemberian Ji Yun seminggu lalu.
 Andwe neun ge nal dulleossal ttae
Jaldwe hui imangi eopsseul ttae
Ni juwi-e amudo eopsseul ttae
 I’m your friend, forever, don’t forget…

Nae jageun himi-himi dwemyeon
Nae jageun mome ni momeul gidaeseo
Swil suman ittamyeon
Nal bulleojweo ni gyeote
Naega isseojulge
Cause I’m your friend forever don’t forget..

Ya Ji Yun. I will never forget you. I will never forget the one who always stay by my side in my ups and downs, who always there when I want to share my happiness and sadness and of course the one who will never take my happiness again. Ji Yun.. jeongmal gomawoyo. At least I still have you.
Min Hee POV End

  Donghae POV
          Aku melihat Min Hee duduk dikursi itu lagi siang ini. Aku memperhatikannya bebarapa hari ini. Dia seperti ini lagi, seperti pertama kali aku bertemu dengannya. Aku tahu dia menderita sekarang. Aku tahu kini penyebab dia seperti ini. Aku mengetahuinya secara tidak sengaja saat aku memergokinya menangis disini dua hari yang lalu dan dia pun menceritakan semuanya. Apa yang harus aku lakukan? Ah..sepertinya ada minuman kaleng ditasku. Aku pun membuka tasku dan mengambilnya. Ternyata ada coklat juga. Sipppp.. aku pun melangkah mendekatinya.
          ” Annyeong Min Hee.” sapaku lembut lalu duduk dikursi yang ada disamping Min Hee yang kemarin sengaja aku bawa dari gudang sekolah agar aku bisa duduk disini bersama Min Hee.
          ”Owh, annyeong oppa.” Min Hee menoleh kearahku dan menjawab salamku.
          ”Kenapa kau tidak bilang kalau kau ada disini? Padahal kau kan janji akan memberitahuku kalau kau akan kesini.”
          ”Ahhh... Mianhae oppa,aku lupa, hehe. Jangan marah ya.” jawabnya sambil menyatukan kedua tangannya dan meletakkan di depan wajahnya.
          ”Hahahaha...Ne, ne aku tidak akan marah.” kataku sambil mengacak-ngacak rambutnya.
          ”Hehe, gomawo oppa.” senyumnya kini merekah. Oh Tuhan, kenapa yeoja seperti Min Hee yang mempunyai senyuman seindah ini harus mengalami kepahitan seperti yang dia ceritakan waktu itu?
          ” Cheonmaneyo. Ini, aku ada minuman kaleng.” kataku sambil menyodorkan minuman kaleng yang aku pegang.
          ”Waaaa..gomawo oppa..kau memang baik.” katanya. Dia pun segera membuka minuman kaleng itu dan mulai meneguknya.
          ”Ahhh..segarnya. Sekali lagi gomawo ya oppa. Oh ya, apa oppa yang meletakkan kursi ini ?” Min Hee menjauhkan kaleng minuman dari mulutnya dan melirik kearah kursi yang aku duduki saat ini.
          ” Ne, aku meletakkannya kemarin. Kau kan sudah janji akan mengajakku kesini terus, jadi aku mempersiapkan kursi ini. Aku tidak mau terus berdiri sementara kau enak-enakan duduk dikursi.” jawabku sambil mulai meminum minuman kalengku.
          ”Hahahaha...oppa oppa. Kau lucu, tapi kau cukup pintar juga. Hahahaha.” Ahh.. Dia tertawa. Syukurlah, dia bisa tertawa lagi. Aku senang melihat tawanya ini.
          ” Iya donk, kalau oppa ga pintar ga mungkin bisa masuk kelas 3 A1. Hehehe.”
          ”Wahhh...oppa  mulai sombong nih. Oh ya, selasa depan aku ada outbond loh oppa.”
          ”Jinjja? Outbond kemana?” tanyaku padanya.
          ”Aku lupa namanya. Tapi suatu tempat di Pulau Jeju.” jawabnya sambil meneguk minuman kalengnya lagi.
          ” Hmmm.. berapa hari outbondnya?bertanya padanya lagi.
          ” Sepertinya sekitar 2 hari oppa. Wae?” tanyanya
          ” Ani, hanya ingin tahu saja.” jawabku sambil meneguk minuman kalengku lagi.
          ” Ahhh...aku tahu. Oppa takut kalau nanti kangen dengan aku kan karena ga bisa ngobrol disini? Tenang oppa, kita kan bisa smsan.” katanya sambil menepuk pundakku. Aku sangat terkejut dengan apa yang dia katakan barusan. Aku yang sedang meminum minuman kalengku pun akhirnya tersedak. Uhuk..Uhuk..
          ”OMO, waeyo oppa? Gwenchana?” Min Hee bertanya dengan muka khawatir.
          ”Gwenchana, oppa hanya tersedak karena ucapanmu tadi.” jawabku
          ”Hahaaha..oppa..begitu saja tersedak. Oppa payah.” katanya dengan mimik muka yang menggemaskan. Aku pun menjitak kepalanya.
          ”Aishh.,,OPPA! Mengapa kau menjitakku? Sakit tahu.” omelnya sambil mengusap-usap kepalanya yang aku jitak tadi.
          ” Makanya jangan bicara sembarangan.” jawabku
          ”Aish.. siapa yang bicara sembarangan. Memang oppa payah kan.” katanya lagi sambil menjulurkan lidahnya.
          ”Hah..sudahlah..aku pasti kalah kalau bicara denganmu.” jawabku singkat.
          ”Hahahaha.. Karena aku yang menang, oppa kasih hadiah donk.” katanya lagi
          ”Mwo? Hadiah? Enak saja kau minta hadiah. Tidak mau.”
          ” Yah..ayolah oppa.” bujuknya dengan puppy eyes
          ” Ah.. kau ini. Baiklah, oppa kasih kau hadiah.” aku pun membuka tasku dan mengambil coklat lalu memberikannya pada Min Hee.
          ”Waaa...Asyik...coklat. gomawo oppa.” dia berterimakasih padaku dan mulai membuka coklat yang kuberikan tadi. Dia seperti anak kecil saat menerima coklat dariku. Tapi, aku tahu sikapnya itu hanya untuk menutupi kekecewaan yang sedang dia rasakan sekarang.
    Donghae POV End
                                      *****************
    Author POV
       Hari ini, Min Hee dan teman-temannya pergi outbond ke Pulau Jeju. Outbond mereka kali ini merupakan program sekolah untuk siswa kelas 2. Karena dikelas Min Hee  ada siswa yang dapat bernegoisasi dengan guru, maka mereka naik dibis yang sama tanpa ada siswa kelas lain di bis itu. Setelah tiba di bandara pulau Jeju, mereka pun melanjutkan perjalanan ke hotel.
          ”Teman-teman, ayo kita nyanyi. Biar tidak ada yang mabuk darat. Hehe.” ajak Wookie.
          ”Nyanyi apa wookie” tanya salah satu temannya yang lain.
          ” Ayo kita nyanyi Happiness.” Jawab Wookie dan mulai menyanyi kan lagu itu. Teman yang lain pun akhirnya mulai mengikuti Wookie. Termasuk Min Hee. Mereka terus bernyanyi sampai akhirnya mereka tiba di penginapan yang akan menjadi tempat mereka untuk bermalam selama 2 hari kedepan.
                             *******************
   Min Hee POV
        Pagi ini aku dan teman-temanku akan melakukan kegiatan outbond dihari pertama. Setelah semuanya siap, kami pun berangkat ke lokasi. Di dalam bis, aku duduk dengan Ji Yun dan didepan tempat dudukku adalah Mi Rae. Aku sudah memutuskan untuk bersikap biasa saja dengan Mi Rae dan aku tetap mencoba tidak berbicara terlalu banyak dengan Kyu. Aku harap yang aku lakukan ini benar. Sudahlah..aku mau bersenang-senang sekarang.

1 jam kemudian,
          ”Anak-anak, ayo berkumpul di pondok itu.” Kata Kim songsaenim sambil mengiring anak-anak menuju pondok.
          ”Hari ini kalian akan melaksanakan outbond. Kalian sudah membawa kertas pembagian kelompok masing-masing dan membaca petunjuknya kan?” tanya songsaenim
          ”Ne, songsaenim.” jawab seluruh anak-anak
          ” Baiklah, kalau begitu,kelompok pertama yang memulai kegiatan outbond dilanjutkan dengan kelompok selanjutnya.” perintah songsaenim.
          Kelompok pertama dan kedua sudah berjalan duluan. Kelompok 3 yang beranggotakan aku, Ji Yun, HyoYeon, Eunhyuk dan Kyu juga mulai berjalan. Kami menyusuri jalan pegunungan dan hutan. Kami juga diharuskan melakukan simulasi penyelamatan pertama. Saat ini, kami berada di tepi sungai. Kami diharuskan melakukan simulasi untuk membuat tandu untuk teman yang pingsan. Ketika kami sedang sibuk membuat tandu, ada suara seorang yeoja yang menghampiri Kyu.
   Min Hee POV End
   Author POV
          ”Eottokhae ? Aku tidak tahu bagaimana membuat tandu. Wookie, Heechul,Taemin, kalian mengerti cara membuat tandu?”  Mi Rae berbicara  pada kelompoknya
          ” Aku bisa sedikit-sedikit.” jawab Wookie. Wookie pun mencoba membuat tandu dari tali dan bambu yang mereka bawa sejak tadi namun, tandu buatannya ternyata masih kurang kuat . Heechul dan Taaemin memasang wajah tidak bisa apa-apa karena mereka memang tidak pernah mendapat pelajaran itu waktu di SMP.
          ”Eotthokae? Bagaimana ini? Waktu kita tinggal sedikit lagi.” keluh Byulyi.
          ” Bagaimana kalau kita minta bantuan Kyu?” kata Byulyi lagi.
          ”Jangan, mereka juga pasti sibuk membuat tandu.” kilah Mi Rae.
          ”Tapi kalau kita tidak minta bantuan Kyu, kita tidak akan pernah bisa menyelesaikan tugas kita. Ayolah Mi Rae.” kata Byulyi lagi.
          ” Ne, aku coba.” jawab Mi Rae sambil berjalan kearah Kyu.
    Author POV End

   Kyuhyun POV
          Aku sedang berusaha membuat tandu bersama Min Hee noona. Tiba-tiba ada yang menghampiri kami. Aku pun menoleh dan ternyata Mi Rae.
          ”Hmm..Kyuhyun, aku boleh minta tolong ga?” tanyanya
          ”Minta tolong apa Mi Rae?” aku balik bertanya padanya.
          ”Hmm..aku mau minta tolong untuk membantu kelompokku untuk membuat tandu. Kami tidak begitu mahir membuatnya sedangkan waktu sudah semakin sore.” jawabnya. Ternyata dia minta tolong untuk membuat tandu. Aku ingin sekali menolongnya, tapi disini juga hanya aku dan Min hee noona yang bisa memuat tandu. Bagaimana ini? Aku pun bertanya dengan Min Hee noona.
          ”Hmm.. noona, bagaimana? Apa aku bisa menolong kelompok mereka?”
          ”Owh, bisa kok Kyu. Ini juga tinggal sedikit lagi.” kata  Min Hee noona sambil mengangguk dan melanjutkan membuat  tandu. Sebenarnya aku agak kurang enak dengan noona, tapi yasudahlah, noona juga sudah memperbolehkanku.
          ”Ne, Mi Rae, aku akan membantumu, Kajja.” ajakku
          ”Gomawo ya Min Hee.” katanya pada Min Hee noona kemudian mengikutiku ke arah kelompoknya. Aku pun mulai mengajari mereka membuat tandu. Setelah beberapa menit mengajari mereka sekaligus membuat tandu bersama mereka, akhirnya tandu buatan mereka pun selesai. Setelah mereka berterimakasih padaku, mereka pun melanjutkan perjalanan mereka. Aku pun kembali ke kelompokku yang ternyata malah belum selesai. Ahh..aku jadi merasa bersalah dengan Min Hee noona.
          ”YAHH..Mianhae noona. Gara-gara aku, tandu kita belum selesai.” kataku padanya.
          ”Hey Kyu!! Kau ini lama sekali disana.Cari-cari kesempatan kau ya?” teriak Ji Yun.
          ”Ya! Ji Yun! Kenapa teriak-teriak? Cari-cari kesempatan bagaimana? Aku hanya membantu mereka membuat tandu. Apa salah?” aku balik berteriak.
          ” Tapi kau itu terlalu lama tahu! Inget dong, kau punya kelompok sendiri. Sudah tahu hanya kau dan Min He yang bisa membuat tandu, kau malah berlama-lama disana. Kau tau tidak Min Hee kesulitan dari tadi. Kami tidak bisa membantu apa-apa tahu! Lebih baik kau pindah kelompok saja sana dengan Mi Rae mu itu” balas Ji Yun. MWO? Apa maksud Ji Yun ini? Kenapa dia menyinggung soal itu?
          ” YA! Kalian berdua ini kenapa malah bertengkar? Seperti anak kecil saja. Kyu, lebih baik kau cepat membantuku, tinggal bagian terakhir saja kok. Kau juga Ji Yun, kau terlalu berlebihan, aku tidak apa-apa.Lebih baik kau mempelajari peta dan petunjuk selanjutnya saja bersama Eunhyuk dan HyoYeon.” sela Min Hee noona.
”Mianhae ya noona.” kataku pada Min Hee noona.
” Gwenchana Kyu.” jawabnya singkat tanpa menoleh padaku.Ahh..aku jadi tambah bersalah padanya. Karena Min Hee noona tidak bicara lagi, aku pun diam saja dan melanjutkan membuat tandu.semuanya  pun akhirnya bekerja sesuai yang diperintahkan Min Hee noona. Setelah semuanya selesai, kami pun melanjutkan perjalanan kami menyusuri sungai. Sesuai petunjuk, kami pun melakukan simulasi. Hyo yeon yang berbaring diatas tandu karena badannya kecil dan kami berempat yang menggotongnya menyusuri sungai. Benar-benar mengasyikkan outbond kali ini. Setelah berhasil melewati sungai kami pun kembali menyusuri jalan setapak dan tak lama kemudian, kami pun tiba di pondok.Ternyata, kami kelompok yang paling terakhir. Aku pun menghampiri Min Hee noona.
”Noona, mianhae ya. Kita jadi kelompok terakhir yang datang.” kataku sambil duduk disamping Min Hee noona.
”Gwenchana Kyu, kau kan membantu orang lain. Ga ada yang perlu dimaafkan.” katanya tanpa menoleh sedikitpun kepadaku. Kenapa sih noona ini?
”Tapi, kenapa daritadi kau tidak menoleh ke arahku? Kau pasti marah denganku ya noona?” tanyaku lagi padanya.
”Ah.. apa iya Kyu? Hehe. Aku tidak marah denganmu kok.” akhirnya dia menoleh dan tersenyum padaku.
”Syukurlah kalau begitu. Bagaimana kalau nanti malam aku traktir noona untuk beli jagung bakar?”tawarku padanya
” Baiklah.” jawabnya. Aku pun tersenyum padanya dan kembali kekamar. Setidaknya aku sudah tenang Min Hee noona tidak marah padaku.
                             ************
  Malamnya,
          Min Hee POV,
     Malam ini, Kyu akan mentraktirku jagung bakar karena dia merasa bersalah padaku tentang kejadian tadi siang. Aku pun bersiap-siap. Setelah siap aku pun menuruni tangga dan keluar penginapan. Aku sudah melihat Kyu di pondok dekat penginapanku. Saat aku hendak menghampirinya, aku melihat dia memanggil seseorang dan ternyata itu Mi Rae. Aku sempat menghentikan langkahku dan bermaksud kembali lagi kekamar. Namun terlambat, Kyu sudah memanggilku. Akhirnya aku pun dengan terpaksa melambaikan tanganku padanya dan berjalan kearahnya.
          ” Annyeong Kyu, Mi Rae.” sapaku agak kaku namun aku berusaha bersikap seperti biasa.
          ” Annyeong Noona, Mi Rae kuajak juga karena dia juga merasa bersalah dengan noona.” jawabnya.
          ” Ne, Min Hee. Mianhae ya.” kata Mi Rae sambil tersenyum kepadaku.
          ”Hahaa.gwenchana. Tidak perlu dibawa serius. Kyu ayo cepet pesen jagung bakarnya.” kataku lagi.
Akhirnya kami pun makan jagung bakar. Awalnya hany bertiga, namun Wookie dan Taemin juga ikut nimbrung. Alhasil, kami bercanda berlima. Namun, tetap saja aku meras tidak nyaman apabila ada Kyu dan Mi Rae. Dadaku sesak melihat mereka tertawa seperti itu. Aku tidak tahan.
”Hmm.. Kyu, Mi Rae, Wookie, Taemin, aku duluan kekamarku ya. Aku sudah ngantuk.” kataku pada mereka.
” Owh..oke Min Hee noona. Tidur yang nyenyak ya.” kata Kyu.
” Iya, tidur yang nyenyak ya Min Hee.” sambung yang lain.
Aku pun berjalan menuju kamarku. Entah kenapa aku ingin menangis lagi. Tapi, jangan! Aku tidak mau menangis lagi. Aku harus menerima semua ini. Bersikap seperti biasa saja Min Hee. Aku pun memasuki kamarku.
” Kau kenapa Min Hee? Kok lemes begitu?” tanya Ji Yun
”Ah, gwenchana Ji Yun. Aku hanya capek, mau tidur.” jawabku sambil berjalan kearah ranjangku dan merebahkan tubuhku menghadap jendela disamping ranjangku. Aku memikirkan kejadian hari ini.  Haaaah.. jujur, aku ingin sekali marah pada Mi Rae. Apa dia tidak ingat dengan yang aku ungkapkan waktu itu? Apa dia tidak merasa bersalah dengan semua kejadian yang terjadi selama ini? Haaahh...aku ingin sekali memberitahunya bahwa aku tidak suka dengan keadaan ini. Tapi, aku ga tega kalau harus mengorbankan persahabatanku dengannya cuma gara-gara Kyu. Aku takut nantinya akan ada perasaan kaku, kacau dan ngerasa ga bebas lagi. Huwh.. What should i do? Wish that i don’t like him, hate that i like him, wish that i’ve never told what i feel to her.
                             *************
Esok harinya,
          Hari ini, kami akan kembali ke Seoul. Tadi pagi kami pergi ke tempat oleh-oleh dan tempat rekreasi di sini. Sore ini kami sudah berada di dalam pesawat. Karena kecapekan, banyak diantara kami yang tertidur. Namun, aku tidak mengantuk sehingga aku hanya membaca komik yang aku bawa dari rumah. Namun, tiba-tiba Mi Rae berbicara padaku.
          ”Hmm, Min Hee, boleh kita gantian tempat duduk? Ada yang ingin aku tanyakan pada Kyu tentang permainan ini.” katanya padaku sambil menunjukkan permainan yang mirip permainan rubik. Karena tempat dudukku memang lebih dekat dengan tempat duduk Kyu, aku pun mengiyakan. Aku duduk di tempat duduk Mi Rae dan Mi Rae pun duduk di tempat dudukku. Aku kembali melanjutkan untuk membaca komikku, namun, karena mendengar suara mereka, mau tak mau aku jadi lebih memperhatikan percakapan mereka.
          Yah, cukup sudah, hancur semuanya. Aku kira aku bisa sedikit merefresh otak, hati dan pikiranku selama outbond ini. Ternyata sama saja. Tetap saja aku harus melihat pemandangan ini terus.
          Min Hee POV End
                                      **************
Beberapa minggu setelahnya,
   Donghae POV,
     Hyaa...akhirnya selesai juga ujianku. Tinggal menunggu pengumumannya saja. Aku juga tidak sabar untuk menemui Min Hee. Selama ini, dia yang menyemangatiku walaupun hanya lewat telfon karena dia tidak sekolah saat anak kelas 3 ujian. Akh, aku menelponnya saja untuk bertemu besok pagi. Besok kan hari minggu.
          ”Yeobseo,Min Hee.”
          ”Yeobseo, oppa, kenapa menelpon malam-malam begini?”tanyanya
          ”Ani, aku hanya ingin tahu kabarmu saja. Oh ya, besok kau bisa ke rooftop tidak?” tanyaku
          ”Ke rooftop? Untuk apa oppa? ”tanyanya lagi
          ” Ada yang mau kuberikan padamu sekalian merayakan keberhasilan ujianku. Belum ada pengumuman sih, tapi aku yakin aku bisa lulus dengan nilai yang memuaskan.” jawaku bersemangat.
          ”Waaah,,oppa hebat. Oke. Aku juga mau memberi oleh-oleh waktu outbond kemarin. Jam berapa ke rooftopnya oppa?”tanyanya dengan suara yang juga bersemangat
          ”Bagaimana kalau jam 10? Tapi, karena paginya aku ada urusan sebentar.” kataku lagi
          ”Owh, oke oke. Besok jam 10 ya oppa. Aku bisa kok.” jawabnya.
          ”Bagus. Yasudah, aku tutup telponnya ya. Selamat tidur Min Hee.” kataku.
          ”Ne, oppa, selamat tidur juga.”

     Donghae POV End
 
   Min Hee POV
          Hari ini aku sudah ada janji dengan Donghae oppa. Wah, kira-kira dia akan memberiku apa ya? Hha..kenapa oppa baik sekali denganku ya? Di sepanjang jalan menuju sekolahku,aku terus saja sibuk memikirkan kira-kira apa yang akan diberikan oleh Donghae oppa.
Akhirnya aku tiba di rooftop. Aku sengaja datang lebih awal. Karena kau memang tidak ada kerjaan di rumah. Karena baru pukul 09.15, aku pun duduk-duduk dikursiku sambil membaca novel dan mendengarkan lagu. Sangat menyenangkan berada disini. Aku suka memandang langit dari sini. Kalau aku dengan Donghae oppa disini, aku pasti saling memberi argumen tentang langit dan bentuk awan. Saat aku sedang asyik menikmati keadaan ini, handphoneku berbunyi.
Drrrt...drrrrt...drrrrt
”Yeobseo..” jawabku
”Yeobseo noona, ini Kyu.” terdengar suara Kyu
”Ada apa Kyu?kok tumben nelpon ?” tanyaku
”Kau sekarang ada dimana noona?”tanyanya lagi
”Aku ada di rooftop sekolah. Kenapa?”tanyaku lagi
”Hmm..bisakah kau datang ke Cafe didekat rumahku?”tanyanya lagi.
”Mwo? Ada apa? Kenapa aku harus kesana?”
”Ada yang ingin aku sampaikan noona. Kau bisa datang kan? Ayolah noona.” bujuknya lagi. Aduh, bagaimana ini? Aku sudah janji dengan oppa. Hmm..tapi masih ada waktu setengah jam lagi. Sepertinya aku bisa ketempat Kyu dulu.
”Ne, tapi jangan lama-lama ya. Aku masih ada janji ” tawarku padanya.
”Ne, noona. Gomawo. Aku tunggu.” jawabnya riang kemudian menutup telponku. Aku penasaran dengan apa yang akan dia katakan padaku. Kira-kira ada apa ya?
Min Hee POV End

Setengah jam kemudian,
   Donghae POV,
          Yes, akhirnya aku bisa bertemu dengan Min Hee hari ini. Aku menyusuri tangga dengan cepat. Sesekali aku sedikit mengimprove dengan tarian dan memandangi barang yang aku pegang aat ini. *haha,ngebayangin MV S.E.O.U.L*. Akhirnya aku sampai. Aku pun membuka pintu rooftop berharap Min Hee sudah ada disana. Namun, setelah kubuka pintu rooftop, aku sama sekali tidak melihat Min Hee. Kursi yang biasanya kami duduki pun kosong. Apa dia lupa ya? Ah tidak mungkin. Mungkin dia hanya telat. Dia kan punya kebiasaan bangun siang kalau hari libur. Aku pun menghampiri kursi itu. Betapa kagetnya aku saat melihat secarik kertas yang ditindih oleh kotak yang dibungkus kado. Aku pun membaca kertas itu.
         
Oppa, aku ada urusan sebentar. Tadi aku sudah datang sebelum oppa, tapi Kyu menelponku, katanya ada yang mau dia bicarakan.. aku Cuma sebentar kok oppa, tunggu aku ya. Oh ya, kotak itu oleh-oleh untukmu oppa.
          Min Hee

          Mwo? Jadi dia sudah datang dari tadi? Tapi, Kyu?? Apa yang mau dia bicarakan pada Min Hee? Aku penasaran sekali. Tapi, ada perasaan aneh yang aku rasakan. Aku merasakan akan ada sesuatu. Tapi apa ya? Sebaiknya aku tunggu dia sampai dia kesini lagi.
   Donghae POV End.

 Min Hee POV,
          Aku sudah sampai di kafe yang disebutkan oleh Kyu waktu dia menelponku tadi. Tapi, kenapa banyak mobil dan motor teman-temanku ya? Aku pun melangkahkan kakiku masuk kedalam kafe ini. Betapa terkejutnya aku saat aku melihat orang-orang yang ada didalam kafe ini. Ternyata teman-temanku memang ada disini. Tapi, bukankah Kyu tadi bilang ada yang mau disampaikan? Kenapa harus ada mereka juga? Aku juga melihat Mi Rae. Dia sedang mengobrol asyik dengan Kyu. Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang terjadi. Namun, aku membuang semua pikiranyang berkelebat di pikiranku saat ini dan melangkah mantap untuk menghampiri mereka.
          ”Annyeong semua.” salamku pada mereka.
          ” Owh, annyeong Min Hee.” jawab yang lain.
          ”Ahh,,noona sudah datang, ayo duduk noona.” kata Kyu sambil menawarkan tempat duduk disampingnya. Aku pun duduk walaupun  terkejut dengan perlakuan Kyu.
          ”Baiklah, karena sudah lengkap. Aku akan mulai bicara.”
     Kau akan bicara apa Kyu? Aku menahan nafas untuk beberapa menit sambil menunggunya bicara. Sebenarnya kau mau bicara apa sih????
                             ***********TBC

          Annyeong semuanya... ^^
            Mian baru bisa publish FF nya hari ini. Author sibuuuuk. *sok sibuk*
            Ini part 7 nya dan bakalan ending.
            Happy reading.. ^^

                                    ****************

            ”Baiklah, karena sudah lengkap. Aku akan mulai bicara.”
   Sebenarnya apa yang mau dia katakan? Kenapa aku merasa sesak begini?
Jangan berpikir yang macam-macam Min Hee! Aku pun menunggu apa yang akan dia katakan.
            ”Tujuanku mengumpulkan kalian disini adalah untuk merayakan sesuatu. Jadi, kalian akan kutraktir sepuasnya.” katanya lagi sambil melirik Mi Rae. Merayakan sesuatu? Merayakan apa? Hari ini bukan ulang tahunnya. Kenapa dia melirik Min Hee? Apa mereka sudah... tiba-tiba handphoneku berbunyi. Ada telepon dari Umma.
            ”Mianhae Kyu, aku mau angkat telpon dulu ya.” kataku sambil berdiri.
            ”Owh, ne noona. Gwenchana.” kata Kyu lagi.
            Aku pun berjalan keluar kafe dan mengangkat telpon dari umma.
   Min Hee POV End

  Ji Yun POV
      ”Baiklah, karena sudah lengkap. Aku akan mulai bicara.”
      ”Tujuanku mengumpulkan kalian disini adalah untuk merayakan sesuatu. Jadi, kalian akan kutraktir sepuasnya.”
            Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba dia mengumpulkan kami semua disini? Ada Min Hee juga. Mau bicara apa dia? Kenapa dia melirik Mi Rae? Jangan-jangan... OMO...GOD! ANDWE! Jangan sampai dia akan mengatakan itu. Aku pun melirik Min Hee. Aku tahu dia juga pasti mempunyai pikiran yang sama denganku. Aku lihat dia hanya diam namun tetap serius menunggu jawaban dari Kyu. Tiba-tiba handphone Min Hee berdering. Dia pun keluar kafe setelah izin dengan Kyu.
            ”Aku... aku dan Mi Rae sudah jadian. Mi Rae adalah yeojachinguku sekarang.” kata Kyu ceria sambil memegang tangan Mi Rae.
            ANDWE!!!! Kyu bilang apa? Jadian dengan Mi Rae? Oh Tuhan... yang aku harapkan sekarang, aku salah mendengarnya. Tapi, itu memang benar. Ya...Kyu sudah jadian dengan Mi Rae. Min Hee,jebal, jangan masuk dulu. Aku belum siap melihat mukamu yang pastinya akan terkejut mendengar ini semua. Huh, ottokhae? Kyu pabo! Mi Rae, kau jahat! Bisa-bisanya kau melakukan ini pada Min Hee. Pembohong. Apa kau lupa yang kau katakan waktu itu? Kau memang keterlaluan. Min Hee terlalu baik untuk kau kecewakan seperti ini. Sementara aku merasakan kekecewaanku kepada mereka berdua, teman-temanku yang lain malah memberi selamat kepada mereka berdua.
            ”Waaa...chukhae ya...Aku sudah mengira pasti kalian akan jadian. Chukhae.” kata Byulyi disusul dengan ucapan-ucapan selamat lainnya.
            Heh!! Kalian semua memang keterlaluan. Bisa-bisanya kalian melupakan Min Hee. Tiba-tiba,
            ”Yaaa.. Mianhae ya lama. Aku ditelpon umma.” Min Hee sudah masuk lagi kedalam kafe. OMO..bagaimana ini? aku tidak mau dia mengetahui bahwa Kyu dan Mi Rae jadian. Aku harus melakukan sesuatu.
            ”Gwenchana,noona.” kata Kyu
            ”Hehe..kau tadi mau bilang apa?” tanya Min Hee polos pada Kyu.
Aku terkejut Min Hee masih menanyakan hal yang akan dikatakan oleh Kyu. Mukanya polos. Dia tidak tahu apa-apa. Bagaimana ini?
            ”Owh, itu, tadi Kyu bilang kalau......” Byulyi hendak mengatakannya kepada Min Hee namun terhenti oleh teriakanku.
            ”OMO..Aduh...Perutku..perutku sakit.” aku berteriak sambil ,memegang perutku.
            ”Yaa..Ji Yun, waeyo?” tanya Min dan Eunhyuk bersamaan dengan muka khawatir.
            ”Tiba-tiba perutku sakit. Aku rasa penyakit maag-ku kambuh.” jawabku sambil terus berpura-pura bahwa perutku sedang sakit. Teman yang lain pun mencoba menanyakan keadaanku.
            ”Kau membawa obatmu tidak?” tanya Eunhyuk lagi
            ”Tidak, aku tidak bawa obatku. Hmm..Kyu sepertinya aku pulang saja. Min Hee,maukah kau mengantarku pulang?”
            ”Owh, ne, ne, aku akan mengantarmu pulang. Kyu, tidak apa-apa kan?Maaf ya aku tidak bisa melanjutkan acara ini.” Min Hee berbicara kepada Kyu.
            ”Ayo, Ji Yun. Semuanya, aku mengantar Ji Yun dulu ya. Selamat bersenang-senang. ” dia memapahku kemudian berpamitan kepada yang lain. Aku pun hanya meringis memegang perutku dan mulai berjalan keluar kafe. Min Hee, mianhae. Aku berbohong padamu. Aku benar-benar tidak mau melihatmu sedih nantinya bila kau mengetahui ini semua. Mianhae.
     Ji Yun POV End

       Min Hee POV
            Aku mengangkat telpon dan ternyata dari umma. Umma bilang dongsaengku yang paling kecil rewel minta dibeliin kue tart. Waktu aku tanya untuk apa dongsaengku itu minta kue tart, kata umma waktu disekolah kemarin dia ngeliat temannya bawa kue tart kesekolah, jadi dia juga mau bawa kue tart seperti temannya itu. Ckkckkk..dongsaengku yang satu ini memang aneh-aneh saja kelakuannya. Karena aku masih ada janji dengan Hae oppa, aku bilang pada umma kalau aku akan membelikan kue setelah bertemu dengan oppa. Umma pun setuju dan menutup telponnya. Aku segera masuk kedalam kafe lagi.
            ”Yaaa.. Mianhae ya lama. Aku ditelpon umma.” kataku pada Kyu.  ”Gwenchana,noona.” kata Kyu
            ”Hehe..kau tadi mau bilang apa?” tanyaku lagi. Jujur, aku penasaran.
            ”Owh, itu, tadi Kyu bilang kalau......” Byulyi hendak mengatakan sesuatu namun terhenti oleh teriakan Ji Yun.
            ”OMO..Aduh...Perutku..perutku sakit.” teriaknya sambil memegang perutnya.
            ”Yaa..Ji Yun, waeyo?” tanyaku dan Eunhyuk bersamaan dengan muka khawatir.
            ”Tiba-tiba perutku sakit. Aku rasa penyakit maag-ku kambuh.”
            ”Kau membawa obatmu tidak?” tanya Eunhyuk lagi
            ”Tidak, aku tidak bawa obatku. Hmm..Kyu sepertinya aku pulang saja. Min Hee,maukah kau mengantarku pulang?”
            ”Owh, ne, ne, aku akan mengantarmu pulang. Kyu, tidak apa-apa kan?Maaf ya aku tidak bisa melanjutkan acara ini.” kataku pada Kyu. Kyu mengangguk. Aku pun kembali memusatkan perhatianku pada Ji Yun.
            ”Ayo, Ji Yun. Semuanya, aku mengantar Ji Yun dulu ya. Selamat bersenang-senang. ”
            Aku dan Ji Yun pun segera keluar kafe. Namun, ada seseorang yang memanggil
            ”Ji Yun, Min Hee, tunggu.” kami menoleh dan ternyata Eunhyuk
            ” Owh...Eunhyuk. Ada apa?” kataku
            ”Ji Yun, biar aku saja yang mengantarmu. Aku bawa motor, jadi bisa lebih cepat sampai rumah dan kau bisa cepat minum obatnya.” Eunhyuk menawarkan bantuannya untuk mengantar Ji Yun tanpa menjawab pertanyaanku. Dasar Hyuk!
            ”Tidak, biar Min Hee yang mengantarku.” tolak Ji Yun. Ada sorot ketakutan diwajahnya. Loh? Bukannya mereka sangat dekat, kenapa Ji Yun menolak tawaran Hyuk?
            ”Ji Yun, sebaiknya kau terima tawaran Hyuk. Aku takut nanti sakit perutmu tambah parah.” kataku lagi pada Ji Yun.
            ”Min Hee, aku maunya kamu yang mengantarku, jebal.” jawabnya dengan muka memelas.
            ”Ji Yun, kau kenapa? Kau ada masalah dengan Hyuk?Hyuk, kalian sedang ada masalah?” tanyaku kepada keduanya.
            ”Kami tidak ada masalah. Kami baik-baik saja. Sekarang ini aku hanya ingin diantar pulang olehmu Min Hee.” 
            Bagaimana ini? Aku merasa Ji Yun aneh sekali hari ini. Ada apa sebenarnya? Aku melirik Hyuk yang hanya terdiam. Aku yakin dia terkejut dengan sikap Ji Yun saat ini. Aku jadi tidak enak padanya. Tapi, aku juga khawatir pada Ji Yun.
            ”Ya sudah kalau begitu, Min Hee, kau saja yang mengantar Ji Yun. Ji Yun,aku kedalam lagi,cepat sembuh ya.” kata Hyuk dengan muka kecewa lalu beranjak masuk kedalam kafe.
            ”Ji Yun, apa tidak apa-apa kalau aku yang mengantarmu? Kasian Hyuk.” tanyaku lagi padanya.
            ”Sudah kubilang aku hanya mau kau yang mengantarku. Tolong Min Hee, aku sudah tidak kuat. Lebih baik kau panggilkan taksi.” katanya lagi sambil menundukkan kepalanya dan memegang perutnya. Melihat dia begitu, aku pun segera memanggil taksi. Selama diperjalanan, Ji Yun hanya diam. Ji Yun benar-benar aneh hari ini.
            Dua puluh lima menit kemudian kami pun tiba dirumah Ji Yun. Setelah dibukakan pintu oleh adik Ji Yun, kami pun segera kekamar Ji Yun. Aku membantunya berbaring diranjangnya dan segera mengambil kotak obat di laci meja disamping ranjang Ji Yun. Aku mengambil obat maag dan memberikannya pada Ji Yun. Dia sudah meminum obatnya. Saat aku berdiri hendak mengambil air putih, Ji Yun menarik tanganku.
            ”Min Hee, mianhae ya, aku memaksamu untuk mengantarku.” katanya
            ”Owh, gwenchana Ji Yun, yang penting kau sudah minum obat sekarang. Bagaimana perutmu? Apa masih sakit?” tanyaku padanya
            ”Ne, sudah baikan kok, gomawo ya. Kau ada janji lain hari ini?
            Aku berfikir sebentar untuk menjawab pertanyaan Ji Yun.
            ”OMO, Ji Yun! Aku ada janji dengan Hae oppa jam 10 tadi. Sekarang sudah jam berapa? Aduh, bagaimana ini? Aku tadi menulis surat padanya kalau aku hanya pergi sebentar.” aku bicara dengan panik. Sekarang sudah jam 11. Dari rumah Ji Yun ke sekolah sekitar setengah jam. Kasian Hae oppa harus menungguku selama itu.
            ”Sebaiknya kau pergi sekarang Min Hee. Kasian Hae oppa kalau harus menunggumu lama. Kau sudah mengirimnya sms?”
            ”Belum. HP ku lowbat setelah umma menelponku tadi. Semalam aku lupa mencharge nya. Sepertinya aku pergi sekarang saja ya Ji Yun. Cepat sembuh. Bye. ” kataku sambil mengambil tas yang aku letakkan dimeja disamping ranjang Ji Yun.
            ” Ne, hati-hati Min Hee.” aku tersenyum padanya lalu keluar kamar Ji Yun. Setelah berpamitan dengan orangtua Ji Yun, aku pun segera meninggalkan rumah Ji Yun dan memanggil taksi.
   Min Hee POV end

   Donghae POV
     Kenapa Min Hee lama sekali ya? Katanya hanya sebentar. Aku sudah menunggu 2 jam disini. Aku menghubunginya dari tadi, tapi mailbox. Kenapa dia? Apa sesuatu terjadi padanya? Aku pun mulai mondar-mandir sambil terus mencoba menelpon Min Hee. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari tangga. Aku pun menoleh dan kulihat Min Hee berdiri disamping pintu rooftop sambil memegang tengkuknya. Aku rasa dia tadi berlari saat naik tangga.
            ”Oppa, Mian..mianhae. Aku terlambat. Oppa pasti bosan menungguku ya.” dia berbicara terengah-engah sambil berjalan kearahku.
            ” Ne, aku sudah menunggumu dua jam Min Hee. Kau bilang hanya sebentar. Aku juga sudah menghubungimu berkali-kali tapi selalu mailbox. Aku pikir sesuatu terjadi padamu atau kau lupa ya ?” kataku tanpa melihatnya kemudian duduk dikursiku.
            ”Yaaa...jeongmal mianata oppa. Aku tadi mengantar temanku yang tiba-tiba sakit. Rumahnya jauh oppa, jadi aku terlambat sampai disini.” dia meminta maaf sambil menggoyang-goyangkan lenganku. Aku hanya diam,pura-pura marah padanya.
            ”OPPA!!!” Akhirnya aku menoleh karena terkejut dengan teriakannya.
            ”Ne, Ne, aku maafin. Sudah jangan teriak-teriak lagi. Suaramu tidak terlalu enak didengar kalau teriak begitu.” kataku lagi.
            ”Ish, enak saja bilang suaraku tidak enak didengar.” katanya lagi sambil mengerucutkan bibirnya.
            ”HAHAHAHHA, memang tidak enak didengar kok kalau kau teriak. Apalagi kalau kau mengerucutkan bibirmu seperti itu. Seperti anak kecil tahu.” kataku sambil menertawakannya yang masih saja mengerucutkan bibirnya.
            ”OPPA!!! Enak saja oppa bilang begitu.” balasnya sambil berbalik badan.
            ”Kau mau kemana Min Hee?” tanyaku sambil bangkit dari kursiku
            ”Mau pulang. Aku sudah susah payah kesini, malah diejek sama oppa. Aku mau pulang saja.” katanya sambil melangkahkan kakinya. Aku pun meraih tangannya untuk menghentikan langkahnya.
            ”Eits, masa kau mau pulang sih. Yasudah, oppa minta maaf. Oppa tarik kata-kata yang tadi. Suaramu enak didengar dan mukamu lucu kok.” kataku lagi.
            ”Oppa bohong. Aku ga percaya.” katanya sambil berusaha pergi lagi. Namun aku kembali menarik tangannya sehingga langkahnya terhenti.
            ”Yaah..masa ga percaya. Oppa harus melakukan apa biar kau percaya?”bujukku lagi
            ”Kalau oppa mengajakku ke taman hiburan mungkin aku akan maafin oppa.” akhirnya dia menoleh juga. Dia berbicara dengan muka jahilnya.
            ”HUUU..dasar. maunya. Oke oke. Oppa ajak kau ke taman hiburan deh.”kataku lagi sambil mengacak-acak rambutnya.
            ”Siiiiip!!! Ayo berangkat sekarang!”ajaknya girang.
                                             ********
            Aku dan Min Hee sudah selesai bermain di taman hiburan. Sekarang aku sedang duduk dibawah pohon sambil makan eskrim.
            ”HAHAHAHA, muka oppa lucu waktu naik rollercoaster tadi.” dia tertawa sambil memakan eskrimnya.
            ”Biarin, daripada kau teriak-teriak terus. Apa ga capek teriak-teriak terus?” balasku
            ”Yeee, kalau naik rollercoaster ga pake teriak mah ga seru. Aneh deh oppa niih. Gara-gara ujian, oppa tambah stres ya.” katanya lagi
            ”Eh, siapa yang stres?”
            ”OPPA!” katanya lagi sambil mengeluarkan lidahnya. Aku pun menjitak kepalanya.
            ”Aish..sakit tahu oppa.” katanya sambil mengelus-elus kepalanya.
            ”Makanya,jangan main-main sama oppa.”kataku sambil memakan eskrimku lagi.
            ”HUU...Eh, oppa, sekarang sudah jam berapa ya?” tanyanya tiba-tiba
            ”Jam 3,kenapa?” tanyaku lagi
            ” Aku mau beliin dongsaengku kue tart.” jawabnya
            ”Yasudah, kita beli sekarang saja.” ajakku
            ” Toko kue tart didekat sini dimana ya oppa?”tanyanya lagi
            ”Hmm... ga tau tapi oppa punya saudara yang punya toko kue, kita kesana saja. Biar lebih murah.” tawarku
            ”Jinjja? Yasudah, ayo sekarang saja kita kesananya.” ajaknya.
                                    ******
 Ditoko kue,
        ”Oppa, aku mau kue yang ini.” kata Min Hee sambil menunjuk kue dietalase toko. Aku pun menghampirinya.
       ” Owh, itu. Baiklah. Eh, Min Hee, kau mau buat kue itu sendiri ga? Tadi aku mengobrol dengan paman,katanya disini ada kursus membuat kue juga.”
      ” Jinjja? Wah, aku mau oppa.” jawabnya girang
     ”Oke, ayo.” aku mengajaknya kedapur toko pamanku. Disana sudah ada pamanku dan beberapa chef  toko ini. Kami pun memulai membuat kue. Awalnya kami serius mengikuti seluruh petunjuk chef tapi, lama-lama kami bosan dan malah main lempar-lemparan tepung. Karena ditegur paman, kami pun kembali serius.

 1 jam kemudian,
            ”Yeeeeyy!!!! Kuenya sudah jadi!!! Wahh...” teriak Min Hee sambil mengagumi kue buatan kami.
            ”Eh, kata paman, kuenya gratis, jadi tidak perlu bayar.” kataku padanya
            ”Jinjja? Wah..” dia berlari kearah paman.
            ”Ahjusshi, khamsahamnida buat kuenya. Dongsaengku pasti senang.” katanya sambil membungkuk kepada pamanku
            ”Ne, cheonmaneyo, lagipula itu kan kalian yang buat. Kapan-kapan kesini lagi ya. Ajak dongsengmu itu. Oh ya, ini permen buat dongsaengmu.” kata pamanku sambil memberikan sekantung permen.
            ”WAAA.. Jeongmal khamsahamnida ahjusshi, maaf merepotkanmu.” Min Hee mengambil permen itu dan membungkuk sekali lagi kepada pamanku. Aku pun menghampiri mereka.
            ”Paman, kami pulang dulu ya. Terima kasih buat hari ini.” kataku
            ”Ne, hati-hati dijalan ya.” kata paman.
            Setelah berpamitan dengan paman, kami pun meninggalkan toko dan menuju halte. Karena bis sudah datang, kami pun naik dan duduk dibangku paling belakang. Selama diperjalanan, Min Hee terus saja berceloteh tentang dongsaengnya itu. Aku tertawa mendengar celotehannya. Ternyata kakak dan adik sama-sama lucu. Karena suasana tiba-tiba menjadi hening, akupun menoleh kearah Min Hee. Ternyata dia tertidur. Kepalanya dari tadi sibuk mencari tempat untuk bersandar. Dengan pelan dan hati-hati, aku meraih kepalanya dan meletakkannya dibahuku. Sejenak aku memandangi wajahnya yang sedang tertidur. Wajahnya terlihat damai saat tidur. Tiba-tiba dia mengigau pelan.
            ”Kyu, neo paboya!, Kyu,..saranghae.. ”
            Dia mengigau tapi kenapa harus memanggil namja yang bernama Kyu itu. Namja yang hanya membuatnya terus bersedih. Namja bodoh yang sama sekali tidak menyadari bahwa Min Hee menyimpan perasaan padanya. Namja bodoh yang justru membuatku iri padanya. Min Hee, tak bisakah kau melupakannya dan melihatku?
            Donghae POV End

   Author POV,
      Donghae dan Min Hee tiba dirumah Min Hee. Mereka sedang didepan gerbang rumah Min Hee.
            ”Oppa,gomawo ya buat hari ini.” kata Min Hee sambil tersenyum pada Donghae
            ”Ne, cheonmane. Oh, ya hampir lupa.” Donghae membuka tasnya dan mengambil sebuah kotak lalu memberinya pada Min Hee.
            ”Ini yang mau aku berikan padamu.” ucap Donghae sambil memberikannya kepada Min Hee.
            ”OH..jeongmal gomawoyo oppa. Maaf merepotkanmu terus.” kata Min Hee sambil membungkukkan badannya.
            ”Ne, gwenchana.” jawab Donghae. Tiba-tiba ada suara berisik dari dalam rumah Min Hee dan terdengar suara gerbang yang dibuka dari dalam. Mereka pun menoleh kearah rumah Min Hee.
            ”Min Hee noona!!!! Noona sudah pulang? Apa noona bawa kue tart? Kata umma, noona mau beliin aku kue.” ternyata dongsaeng Min Hee, Yoogeun*anggap umurnya 5 tahun*
            ”Aigoo.., kau cerewet sekali. Iya..noona beliin kau kue..eh tidak, noona yang membuatnya sendiri loh. Ini kuenya.” Min Hee berjongkok untuk mencubit pipi Yoogeun lalu memberikan kue pada dongsaengnya itu.
            ”Jinjja? Noona yang membuatnya sendiri? Wahh..gomawo noona.” ucap Yoogeun dengan aegyo lalu mencium pipi Min Hee.
            ”Iya, cheonmaneyo saengie. Oh ya, noona punya permen juga loh.” Min Hee mengeluarkan sekantung permen yang diberikan oleh pamannya Donghae.
            ”Hyaaaaaa....noona baik sekali deh. Yeeeyyy..permen permen.” teriak Yoogeun
            ”Wahh..adikmu lucu ya.” sahut Donghae
            ”Wah..ada hyung tampan. Naneun Yoogeun imnida. Nama hyung siapa ya?” Yoogeun menghampiri Donghae dan mengangkat tangannya untuk berjabat tangan.
            ”Naneun Donghae imnida. Wah..kau pintar sekali Yoogeun.” Donghae menjabat tangan Yoogeun lalu mencubitnya.
            ”Kyaa..hyung..jangan cubit pipiku dong. Pipiku sudah capek dicubitin seharian.” Teriak Yoogeun sambil mengerucutkan pipinya.
            “Aigooo..Yoogeun, kau tidak sopan. Oppa, maaf ya, Yoogeun memang suka aneh.” sahut Min Hee sambil menarik Yoogeun kearahnya.
            ”Gwenchana..aku suka adikmu. Dia lucu.” jawab Donghae
            ”Hyung, apa kau pacar noona?” celetuk Yoogeun. Donghae dan Min Hee terkejut dengan celetukan Yoogeun. Muka Min Hee sedikit memerah.
            “Heh, Yoogeun. Jangan bicara sembarangan. Kau masih kecil. Hae oppa ini kakak kelas noona.” jawab Min Hee
            ”Hahha.. Iya Yoogeun, hyung cuma kakak kelas noonamu saja kok.” sahut Donghae
            ”Yaaaah..kok bukan sih. Aku kan mau punya Hyung tampan seperti Donghae hyung. Aku lebih suka hyung, daripada hyung lain yang pernah mengantar noona.” ucap Yoogeun. Mendengar itu, Min Hee melotot kearah Yoogeun.
            ”Ya!Yoogeun!Jangan bicara sembarangan. Nanti kuenya noona ambil lagi loh.” ancam Min Hee
            ”Kyaa..Hyung!!! Kueku mau diambil. ANDWE!!!” teriak Yoogeun sambil berlari kearah Donghae.
            ”Hahahah..Yoogeun, noonamu cuma bercanda kok..” sahut Donghae
            ”Hyung, hyung jadi pacar noonaku saja ya!yayyayaya?” celetuk Yoogeun lagi.
            ”Ya!!! Yoogeun. Oppa, sebaiknya kau pulang daripada terus mendengarkan celetukan Yoogeun.” kata Min Hee sambil mendekat kearah Donghae dan Yoogeun.
            ”Iya, nanti hyung pasti jadi pacar noonamu.” bisik Donghae
            ”Sekarang Hyung pulang dulu ya.” kata Donghae
            ”Oke, Hyung. Hati-hati dijalan ya.” kata Yoogeun.
            ”Min Hee, oppa pulang dulu ya. Jangan lupa istirahat.” kata Donghae kepada Min Hee
            ”Ne, oppa. Hati-hati.” Donghae melambaikan tangannya. Min Hee dan Yoogeun pun melambaikan tangan mereka kepada Donghae.
            ”Noona, ayo masuk.. Aku tidak mau ada Hyung lain yang melihat noona. Aku maunya noona sama Donghae hyung saja.” celetuk Yoogeun sambil melangkah kedalam rumahnya. Min Hee terdiam sejenak mendengar celetukan Yoogeun.
            ”YAAA!!!!YOOGEUN!!! Enak saja kau mengaturku. Untung saja kau masih anak kecil. Kalau tidak, sudah noona bully nanti.” teriak Min Hee dalam hati karena Yoogeun sudah berlari duluan kedalam rumah.
            Author POV End
                                                *************
Dua hari kemudian,
   Author POV
            ”Ji Yun, bisa ikut denganku sebentar?” tanya Eunhyuk pada Ji Yun yang sedang membereskan tas untuk pulang.
            ”Owh, Eunhyuk? Untuk apa?” Ji Yun balik bertanya pada Eunhyuk yang kini berdiri disampingnya.
            ” Ada yang mau kubicarakan denganmu.” jawab Eunhyuk singkat sambil terus memandang Ji Yun.
            ”Eh? Mau bicara apa? Disini saja bisa kan?” jawab Ji Yun memalingkan wajahnya.
            ”Aku mau bicara serius. Ikut aku ke rooftop.” kata Eunhyuk sambil meraih tangan Ji Yun. Ji Yun yang terkejut dengan sikap Eunhyuk akhirnya hanya bisa mngikuti Eunhyuk menuju rooftop.

Dirooftop
         ”YA! Hyuk! Kau mau bicara apa sih? Kenapa belum bicara?” tanya Ji Yun kesal karena sesampainya mereka di rooftop, Hyuk malah terdiam.
            ”Ji Yun, kenapa saat dicafe waktu itu kau tidak mau kuantar pulang?” tanya Eunhyuk tiba-tiba sambil memutar tubuhnya menghadap Ji Yun.
            ”Eh? Kau mengajakku kesini cuma mau menanyakan tentang hal itu? Ckckckkck..aku kira ada hal penting yang akan kau bicarakan. Sebaiknya aku pulang saja.” jawab Ji Yun berbalik arah dan mulai berjalan meninggalkan Eunhyuk.
            ”JI YUN! Bagiku itu penting. Kau tahu, aku mengkhawatirkanmu saat itu, tapi kenapa kau malah lebih memilih Min Hee yang mengantarmu? Aku kurang apa sampai-sampai kau menolakku? Aku bisa mengantarmu pulang lebih cepat daripada Min Hee!” teriakan Eunhyuk menghentikan langkah Ji Yun. Ji Yun pun berbalik arah lalu menatap Eunhyuk tajam.
         ”Penting??? Kau kekanak-kanakan sekali Hyuk. Mau tahu kau kurang apa? Kau itu kurang PEKA Hyuk! Saat itu aku aku sama sekali tidak sakit perut. Aku bohong!” teriak Ji Yun.
            ”Bohong? Tapi kenapa Ji Yun?” tanya Eunhyuk yang terkejut dengan jawaban Ji Yun.
            ”Sudah kubilang kau tidak peka Hyuk. Kau tidak akan pernah mengerti.” jawab Ji Yun sambil memutar balik tubuhnya namun terhenti dengan teriakan Eunhyuk.
            ” Bagaimana aku bisa mengerti kalau kau tidak mengatakannya padaku?? Kalau kau mau aku mengerti, jelaskan semuanya!” akhirnya Ji Yun pun kembali menatap Eunhyuk.
            ”Baiklah, Mr. TIDAK PEKA!!! Hari itu aku berbohong karena aku tidak mau Min Hee tahu bahwa Kyu dan Mi Rae sudah jadian.” jawab Ji Yun
            ”Apa hubungannya dengan mereka?” tanya Eunhyuk masih belum mengerti.
            ” Kau tidak ingat tentang permainan Truth or Dare di Green Valley?”tanya Ji Yun lagi.
            Green Valley???Truth or Dare????” Eunhyuk masih memikirkan apa yang terjadi saat itu. Dia pun teringat tentang ucapan Min Hee.
            ”M..maksudmu apa yang dikatakan Min Hee tentang Kyu itu benar??” tanya Eunhyuk hati-hati
            ”Ya, itu benar. Ucapan Min Hee saat itu 100 % benar. Dia tidak main-main tentang jawabannya saat itu. “
            “Tapi, apa hubungannya dengan kau menolak ajakanku?” tanya Eunhyuk lagi.
            ”Hyuk! Kenapa kau belum ngerti juga sih!Kau tahu apa yang akan terjadi kalau saat itu aku tidak berbohong dan menolak ajakanmu?”
            ”Min Hee akan tahu kalau Kyu dan Mi Rae jadian.” jawab Eunhyuk polos.
            ”Ne, aku tidak mau itu terjadi. Aku tidak mau melihat Min Hee menangis lagi. Aku tidak mau melihat Min Hee sedih lagi. Makanya aku berbohong. Aku benar-benar takut kalau saat itu aku tidak menolakmu, maka Min Hee akan kembali lagi ke cafe dan tahu semuanya. Aku tidak mau itu terjadi Hyuk. Dia pasti sudah menjalani hari-hari yang berat selama disekolah saat melihat Kyu dan Mi Rae. Aku tidak mau Min Hee tahu secara langsung dari Kyu. Aku tidak bisa membayangkan kalau itu terjadi.” Airmata Ji Yun pun mulai menetes. Eunhyuk melangkah mendekati Ji Yun dan memeluknya.
            ”Mianhae, Ji Yun. Mianhae..mian.. aku memang tidak peka. Sekarang aku mengerti.” ucap Eunhyuk menenangkan Ji Yun.
            ”Min Hee terlalu baik, Hyuk. Kenapa dia harus diperlakukan seperti ini? Kau tahu kan jawaban Mi Rae waktu itu? Kenapa Mi Rae begitu tega dengan Min Hee? Kenapa tidak ada yang mengerti keadaan Min Hee?” Ji Yun berkata dengan terbata-bata karena tangisannya mulai menjadi.
            ”Tenang Ji Yun, pasti Min Hee akan mendapat yang lebih baik dari Kyu. Kau harus tegar. Bagaimana kau bisa menghiburnya kalau kau sedih seperti ini? Kau harus kuat dan Ji Yun pun pasti bisa melalui ini dengan baik. Jangan menangis kalau kau tidak mau Min Hee menangis” ucap Eunhyuk sambil melepaskan pelukannya dan menyeka air mata Ji Yun.
            ”Gomawo Hyuk! Saranghae !” kata Ji Yun lalu memeluk Eunhyuk. Eunhyuk yang terkejut karena Ji Yun tiba-tiba memeluknya dibuat lebih terkejut lagi saat Ji Yun mengatakan ”saranghae” padanya. Eunhyuk pun melepas pelukannya dan bertanya pada Ji Yun.
            ”Mwo??Kau bilang apa Ji Yun?”
            ”Eh..anio.. aku tidak bilang apa-apa.” jawab Ji Yun sambil menunduk dengan muka yang memerah.
            ”Aish.. jangan bohong lagi. Aku tahu kau tadi mengatakan sesuatu. Ayo katakan lagi.” paksa Eunhyuk.
            ”Anio, aku tidak bilang apa-apa kok.” jawab Ji Yun
            ”Kau pikir aku tidak dengar. Ayolah.” goda Eunhyuk sambil mengacak rambut Ji Yun.
            ”Ne, ne.. saranghae Hyuk.” ucap Ji Yun masih dengan kepala yang tertunduk. Eunhyuk mengangkat dagu Ji Yun dan menatap Ji Yun.
            ”Aigooo... kau tahu, aku senang mendengarnya. Nado saranghae Ji Yun!!!” ucap Eunhyuk lalu memeluk Ji Yun lagi.
            ”Gomawo Hyuk.” ucap Ji Yun sambil membalas pelukan Eunhyuk.

            Tanpa disadari, ada seseorang yang secara tidak sengaja mendengar semua yang dibicarakan oleh Hyuk dan Ji Yun. Orang itu kemudian pergi dengan sejuta pikiran yang ada diotaknya saat ini.
 Author POV END
                                                **************
  Min Hee POV
            Sudah tiga minggu berlalu sejak Kyu hendak memberitahukan sesuatu kepadaku. Tapi, aku sama sekali belum tahu apa yang mau dikatakan olehnya. Setiap aku mau bertanya pada Kyu, pasti ada Mi Rae. Entah kenapa kulihat mereka bertambah dekat akhir-akhir ini. Sudah sering sekali kulihat mereka berangkat dan pulang bareng. Teman-temanku pun sering menggoda mereka berdua. Kadang aku berfikir mereka sudah pacaran. Tapi, aku selalu menolak pikiranku itu. Namun, aku tetap curiga akan kebenaran pikiranku itu karena setiap aku bicara pada Ji Yun tentang mereka berdua, dia selalu mengganti topik. Saat kutanya Eunhyuk pun reaksinya sama dengan Ji Yun. Aku juga sudah sering mengutarakan rasa penasaranku kepada Hae oppa, tapi, oppa juga sering merubah topik pembicaraan kami dan malah mengajakku jalan-jalan. Aku akui, aku memang merasa nyaman dengan Hae oppa, aku bisa melupakan Kyu untuk beberapa saat. Tapi, kalau aku kembali kekelas, selalu saja ada yang mengganjal dipikiranku. Ada apa sebenarnya dengan mereka berdua? Aku juga merasa ada yang disembunyikan oleh Ji Yun, Eunhyuk dan Hae oppa. Tapi apa??
   Min Hee POV End

   Author POV
            ” HEY, Min Hee!!! Melamun terus dari tadi. Masih pagi tau.” Byulyi menepuk pundak Min Hee. Min Hee tersentak dari lamunannya dan menoleh kearah Byulyi. Saat ini memang Byulyi sedang meminjam buku PR Matematika Min Hee.
            ”Owh, hhe.. aku tidak melamun kok. Aku mikirin benar ga ya jawaban PR matematikaku itu. Hhe.” kilah Min Hee.
            ”Ckckckkck.. kau ini aneh-aneh saja Min Hee.” kata Byulyi sambil melanjutkan mengerjakan PR.
            Min Hee menghela nafas karena Byulyi tidak bertanya yang aneh-aneh lagi. Dia pun mengedarkan pandangan keseluruh kelas. Saat ia melihat kearah pintu, Kyu dan Mi Rae masuk keruangan bersama dan mereka bercengkrama dengan akrabnya. Tiba-tiba rasa sesak mulai men       jalari dada Min Hee. Dia berusaha menghilangkan pikiran negatif di otaknya, namun, sia-sia karena teman-temannya mulai menyoraki Kyu dan Mi Rae.
            ”Ehm..Ehmm...”
            ”Cie.. 200510.”
            ”Wah, akur yaa..” ucap beberapa teman yang berada dikelas saat itu.
            Perasaan Min Hee saat ini campur aduk antara tidak percaya, kaget, sesak. Namun, dia mencoba tidak merubah raut wajahnya dan ikut tersenyum saat teman-temannya menggoda Kyu dan Mi Rae. Karena penasaran, Min Hee pun memberanikan diri untuk bertanya pada Byulyi.
            ”Hmm..Byulyi, mereka itu sudah resmi pacaran ya?” tanya Min Hee hati-hati.
            ”Iya. Loh? Kau tidak tahu? Owh.. ara ara. Waktu itu kau ada telpon dan harus mengantar Ji Yun pulang, jadi kau tidak tahu bahwa Kyu dan Mi Rae sudah pacaran.” jawab Byulyi sambil tetap melanjutkan PR-nya.
            ”Owh, gitu ya. Hehehehe.”
            ”Memangnya Ji Yun tidak memberitahumu ya Min Hee?” tanya Byulyi lagi.
            ”Owh, Ji Yun tahu ya? Tapi dia tidak memberitahuku. Mungkin dia lupa, kan dia sakit maag waktu itu.” jawab Min Hee
            ”Oh, iya.” ucap Byulyi
            ”Ji Yun sudah tahu kalau Mi Rae dan Kyu pacaran. Kenapa dia tidak memberitahuku? Apa ini yang membuat dia aneh akhir-akhir ini? Ya..pasti ini alasannya kenapa dia selalu menolak untuk membicarakan Kyu. Kenapa kau melakukan ini Ji Yun?” batin Min Hee.

Sepulang sekolah,
            ” Teman-temaaaaan... aku pulang duluan ya.” teriak Kyu. Dia berjalan kearah pintu diikuti Mi Rae dibelakangnya. Tiba-tiba Kyu berhenti dan berbalik arah kemudian menggandeng tangan Mi Rae. Teman-teman dikelas pun ribut menggoda mereka. Min Hee yang melihat hanya bisa diam dan memandang tangan Kyu dan Mi Rae sampai mereka telah keluar dari kelas. Seluruh tubuhnya lemas. Namun, dia beranjak dari tempat duduknya dan mulai berjalan keluar kelas. Ji Yun yang sedari tadi hanya memandang cemas kearah Min Hee, juga mengikuti Min Hee dari belakang. Ternyata Min Hee berjalan kearah rooftop.
            ”Min Hee... kenapa kau ke rooftop?” tanya Ji Yun saat mereka telah sampai di rooftop.
            ”Molla.. aku hanya ingin kesini. Aku ingin melihat langit. Aku ingin bercerita dengan langit tentang yang kualami saat ini. Karena hanya langit yang tidak akan menyembunyikan sesuatu dariku.” jawab Min Hee datar sambil tetap memandang kosong kedepan. Ji Yun terkejut mendengar jawaban Min Hee. Dia yakin, Min Hee sudah mengetahui semuanya.
            ”Min Hee.....” ucapan Ji Yun terpotong karena tiba-tiba Min Hee berbalik dan mulai bicara.
            ”Ji Yun! Kenapa kau lakukan ini padaku? Kenapa kau menyembunyikan hal itu? Kenapa?kenapa JIYUN????” ucapan Min Hee mulai meninggi dan tetap menatap Ji Yun tajam.
            ”Min Hee..jeongmal mianata. Aku tidak bermaksud menyembunyikannya darimu, aku hanya...” ucapan Ji Yun lagi-lagi dipotong oleh Min Hee.
            ” Tidak bermaksud menyembunyikan dariku? Kau sudah menyembunyikannya dariku Ji Yun! Kau tahu, aku merasa menjadi orang bodoh saat ini karena aku tidak tahu apa-apa dan kenapa aku bisa-bisanya dibohongi oleh temanku sendiri?” ucap Min Hee lirih namun tegas.
            ”Mianhae Min Hee, aku hanya tidak mau kau terluka lebih dalam lagi.” jawab Ji Yun.
            ” Heh.. tidak mau terluka lebih dalam lagi?? Justru aku terluka lebih dalam karena kau tidak memberitahuku Ji Yun! Kau tahu, selama dua minggu, aku mencoba berfikir mungkin tidak ada sesuatu antara Kyu dan Mi Rae karena sikap Kyu kepadaku berubah akhir-akhir ini. Walaupun sebenarnya selama seminggu ini, aku juga  sudah mulai sadar kalau mereka ada sesuatu. Dan ternyata benar kan? Mereka sekarang sudah pacaran. Dan kau tahu seberapa dalam aku terluka saat ini?” ucap Min Hee
            ”Min Hee.. mianhae, aku tidak tahu kalau kau....” Ji Yun belum sempat menyelesaikan ucapannya, tapi Min Hee lagi-lagi memotongnya.
            ”Kau tidak tahu karena kau selalu menghindar saat aku mau membicarakan Kyu. Kau selalu mengganti topik. Kau tahu, aku benar-benar bingung dengan sikapmu saat itu. Kalau saja kau memberitahuku dari awal, aku tidak akan membuang waktuku untuk sekedar menghimpun harapan-harapan kosong tentang Kyu. Aku tidak akan membuang waktuku dengan pikiran-pikiran aneh di otakku. Aku benar-benar merasa bodoh saat ini.” ucap Min Hee sambil memutar tubuhnya keposisi awal.
            ”Min Hee...”
            ” Kau tahu apa yang ada dipikiranku sekarang? Aku berpikir kenapa bukan  aku yang disukai oleh Kyu, kenapa bukan aku yang digenggam tangannya tadi, kenapa tidak bisa aku yang menggantikan posisi Mi Rae???” ucap Min Hee lagi.
            ”Min Hee, jeongmal mianata. Aku benar-benar tidak tahu kalau akan begini jadinya. Mianhae, Min Hee.” ucap Ji Yun sambil melangkahkan kakinya mendekati Min Hee.
            ”Sudahlah Ji Yun. Gwenchana. Ini bukan salahmu. Memang aku yang bodoh. Sekarang aku ingin sendiri dulu. Bisa tinggalkan aku sendirian?” kata Min Hee lirih.
            ”Min Hee..”
            ”Tolong Ji Yun, aku ingin menenangkan diriku dulu.” ucap Min Hee lagi.
            ” Baiklah kalau begitu. Aku akan pergi. Sekali lagi mianhae MinHee.” ucap Ji Yun. Min Hee hanya mengangguk. Ji Yun pun meninggalkan Min Hee dengan penyesalan yang mendalam.

     Author POV End

    Min Hee POV
            Kini aku berdiri sendirian di rooftop. Di pikiranku kini berkelebat semua hal tentang Kyu. Semua kejadian-kejadian yang kualami selama ini. Mulai dari awal aku menyukainya sampai saat-saat dimana aku mulai tahu bahwa perasaanku kepadanya bertepuk sebelah tangan. Aku memang bodoh. Aku terlalu takut mengakui semuanya sejak awal. Aku takut mengakui bahwa perasaanku akan bertepuk sebelah tangan. Aku terlalu takut hingga aku membiarkan pikiran-pikiran bahwa ”semuanya baik-baik saja, suatu saat nanti Kyu pasti bisa menyukaiku.” Aku membiarkan semua pikiranku itu memenuhi hari-hariku dan karena pikiran-pikiran itu lah justru aku jatuh semakin dalam dalam kekecewaan bahwa Kyu tidak mungkin bisa menyukaiku. Aku sudah tidak kuat lagi. Aku mencoba menahan semua emosi yang aku rasakan sekarang. Tapi, otakku dipenuhi tentang apa yang akan kulakukan setelah ini? Apakah aku bisa menahan gejolak dihatiku bila aku harus menghabiskan sisa masa sekolahku bersama kedua orang itu? Apakah aku harus berpura-pura selama satu tahun mendatang? Apa aku bisa melakukan itu? Semuanya berputar-putar dipikiranku hingga tanpa kusadari aku jatuh terduduk dilantai rooftop dan air mataku pun mulai tak terbendung. Air mata yang mewakili semua air mata yang selama ini  kutahan untuk tidak keluar saat harus menyaksikan mereka berdua.   
         Tess..tess.. kurasakan butir-butir air jatuh ditubuhku. Semakin lama butir-butir air itu semakin banyak. Hujan. Walaupun hujan, aku masih tetap  terduduk dilantai rooftop. Aku mencoba menikmati bentuk perhatian dari langit untukku. Namun, kurasakan butir-butir air itu berhenti membasahi tubuhku. Aku pun mendongak dan kulihat sebuah payung menghalangi butir-butir air itu membasahi tubuhku. Aku menoleh kebelakang dan ternyata orang itu.
            ”Oppa..” panggilku lirih. Dia hanya terdiam. Beberapa saat kemudian dia meraih tanganku dan menarik tubuhku hingga aku berdiri dan berhadapan dengannya. Hal selanjutnya yang dia lakukan adalah melepas jaket yang membalut tubuhnya dan mengenakannya ditubuhku. Namun, dia melakukannya dalam diam. Rasa hangat mulai menjalari tubuhku setiap aku didekatnya tapi kini,saat aku memandang matanya, kulihat sorot kesedihan dimatanya dan entah kenapa hal itu menggangguku. Kau kenapa oppa?
            ”Oppa..kenapa kau diam saja daritadi? Kau kenapa oppa?” tanyaku padanya.
            ”Gwenchana.. Aku hanya sedih.” jawabnya singkat. Dia meraih tanganku dan hendak melangkahkan kakinya namun terhenti karena aku tidak bergerak sama sekali.
            ”Kau sedih kenapa oppa?”tanyaku lagi. Dia kembali memutar tubuhnya dan menatapku.
            ”Kau mau tahu? Aku sedih melihatmu begini. Aku sedih melihatmu menangis seperti ini. Aku sedih saat kau menceritakan tentang namja itu. Aku sedih karena hari-harimu hanya diisi oleh pikiran tentang namja itu. Aku sedih saat kulihat wajah sedihmu itu. Aku sedih melihatmu berpura-pura tegar. Dan yang membuatku lebih sedih lagi adalah aku tidak bisa berbuat apa-apa disaat kau seperti ini.” jawabnya lirih sambil menundukkan kepalanya.
            ”Tapi, kenapa oppa? Kenapa kau harus merasa sedih seperti ini? Kenapa kau harus merasa sedih karena aku?” Aku sama sekali tidak mengerti yang dibicarakan oleh Hae oppa saat ini.
            ” Karena kau sama sekali tidak menyadarinya itulah yang membuatku sedih.” jawabnya
            ”Menyadari apa oppa?” tanyaku bingung.
            ”Menyadari bahwa ada seseorang yang selalu ada disampingmu, menyadari bahwa ada seseorang yang diam-diam terus memperhatikanmu, menyadari bahwa ada seseorang yang sangat menginginkan kau hanya melihat orang itu, bukan orang lain. Menyadari bahwa ada seseorang yang diam-diam....mencintaimu.”  Lagi-lagi aku dibuat bingung dengan perkataan Hae oppa.
            ”Maksud oppa apa? Siapa orang itu?” tanyaku lagi. Kali ini aku sudah bisa menghentikan airmataku yang tadi masih jatuh walaupun hanya sedikit
            ” Sudah kubilang, kau tidak pernah menyadarinya Min Hee. Aku rasa lebih baik kau tidak tahu.” jawabnya dan lagi-lagi dia meraih tanganku dan melangkahkan kakinya. Namun, aku melepas genggamannya.
            ”YA! OPPA! KAU KENAPA SIH? KENAPA AKU TIDAK BOLEH TAHU? OPPA! KATAKAN SIAPA ORANG ITU!” Aku benar-benar sudah tidak tahan dengan sikap oppa saat ini. Entah kenapa ada rasa sesak yang mengganjal didadaku saat melihat Hae oppa seperti ini.
            ”ORANG ITU AKU, MIN HEE!!! APA KAU PERNAH MENYADARINYA? KENAPA KAU TIDAK PERNAH MENYADARINYA SAMA SEKALI MIN HEE?” Mwo? Oppa menyukaiku?? Baru kali ini aku melihat Hae oppa begini. Raut wajahnya menyiratkan dirinya sedang hancur saat ini. Tapi, aku juga merasa hancur saat ini. Aku benar-benar bingung. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku perlu menenangkan diriku, tapi bukan disini. Aku pun berjalan dengan tatapan kosong dan melewati Hae oppa. Aku bisa merasakan tangan Hae oppa menahanku agar tidak pergi.
            ”Min Hee, apa kau tidak bisa melupakannya? Apa sama sekali tidak ada ruang untukku? Apa kau sama sekali tidak mau melihatku?” Kata-kata Hae oppa membuatku tertegun sejenak.
Bukannya aku tidak mau oppa.. aku hanya takut. Aku takut. Aku terlalu takut untuk merasakan rasa  sakit ini lagi oppa. Mianhae. Kau pasti bisa dapat yang lebih baik daripada aku.” setelah mengatakan itu, aku pun melepas genggaman tangannya dan meninggalkannya walaupun dia terus memanggil-manggil namaku.
                       
     ***********
    Seminggu kemudian,
          Setelah hari itu aku memang merasa ada yang tidak beres dengan tubuhku namun aku tetap berangkat ke sekolah. Selama tiga hari aku berusaha sebisaku agar terlihat baik-baik saja. Mencoba beradaptasi lagi dengan keadaan kelas yang pastinya sudah berubah untuk satu tahun mendatang. Tapi, hari berikutnya aku sakit. Entah kenapa tubuhku tidak bersahabat denganku. Biasanya seberat apapun masalah yang kuhadapi, aku tidak akan pernah jatuh sakit sampai berhari-hari seperti ini. Sudah tiga hari aku hanya berbaring diranjangku. Kini aku berjalan kearah meja riasku. Aku duduk didepan cermin riasku. Aku bisa melihat diriku yang mulai kurus. Tulang pipiku mulai tirus. Aku tersenyum kecil mengingat diriku sebelum sakit. Aku tidak lama-lama memandangi wajahku didepan cermin karena  mataku tertuju kearah laci meja riasku. Dengan hati-hati aku mulai membukanya dan kuambil sebuah kotak didalamnya. Kubuka kotak itu. Kulihat sebuah jepit rambut dan sebuah miniatur setengah bola yang didalamnya ada miniatur manusia yang menatap langit. Jepit rambut itu adalah pemberian Kyu disaat ulang tahunku dan miniatur itu adalah pemberian Hae oppa seminggu setelah dia ujian akhir. Aku terus memandangi dua benda itu. Dua benda yang mempunyai arti tersendiri bagiku. Jepit rambut pemberian namja yang diam-diam aku sukai dan miniatur setengah bola pemberian namja yang diam-diam menyukaiku. Tanpa kusadari, ada seseorang yang menepuk pundakku. Aku tersadar dari lamunanku dan menoleh kearah orang yang menepuk pundakku.
       ”Ji Yun? Kenapa bisa ada dikamarku? Kau tidak sekolah?”tanyaku dengan raut muka terkejut.
     ” Sekolah pulang cepat Min Hee, ada rapat kenaikan kelas.” jawab Ji Yun  sambil duduk disampingku.
     ” Owh, begitu ya.” jawabku singkat dan kembali menatap dua benda itu.
     ” Kau merindukan mereka berdua?” tanya Ji Yun tiba-tiba. Aku menoleh dan mengangguk.
      ” Aku sangat merindukan mereka berdua Ji Yun. Walaupun aku tahu Kyu sudah menjadi namjachingu Mi Rae, tapi aku tetap saja merindukan Kyu. Aku juga merindukan Hae oppa. Aku ingin melihat senyumnya yang manis itu.” jawabku
      ”Min Hee, apa kau mulai menyukai Hae oppa?” tanya Ji Yun lagi.
      ”Hmm..Molla Ji Yun. Aku juga bingung dengan perasaanku sekarang ini.” jawabku sambil menundukkan kepalaku.
       ” Min Hee, kau harus memilih diantara mereka. Kau harus memilih yang benar-benar ada dihatimu, yang benar-benar bisa membuatmu ceria seperti dulu lagi.” ucap Ji Yun. Aku mendongakkan kepalaku lalu menatap Ji Yun.
       ” Aku masih belum bisa membuka hatiku Ji Yun. Masih saja ada pikiran ’mengapa tidak bisa aku yang menggantikan posisi Mi Rae dihati Kyu’.” jawabku.
         ” Kau harus berpikir realistis Min Hee. Jangan egois. Lihatlah kedepan. Lihatlah orang yang benar-benar memberikan posisi tertinggi dihatinya untukmu.” Aku terhenyak mendengar ucapan Ji Yun.
        ”Maksudmu, aku harus membuka hatiku untuk Hae oppa?” ucapku
       ” Ne, pernahkah kau berfikir tentang semua yang Hae oppa lakukan untukmu? Dia sama sepertimu Min Hee. Dia sama-sama baik sepertimu. Pengertian, tegar, sabar, dan dia juga diam-diam menyukai orang yang ternyata menyimpan perasaan kepada orang lain. Pernahkah kau berfikir dia sama-sama menderita sepertimu? Pernahkah kau berfikir dia juga bisa  mempunyai pikiran ’mengapa tidak bisa aku yang menggantikan posisi Kyu dihati Min Hee?’ Apa kau tidak merasa bahwa kau selalu terlihat bahagia bila bersama Hae oppa?” ucapan Ji Yun yang bertubi-tubi itu kini benar-benar membuka mataku. Semua yang dikatakannya membuatku sesak secara tiba-tiba.
         ” Aku yakin kau mengerti yang aku katakan tadi. Jadi, ambil keputusan sebijak mungkin Min Hee.” Ji Yun berhenti sejenak untuk membuka tasnya lalu dia memberikan sepucuk surat kepadaku.
        ” Itu surat dari Hae oppa. Dia memberikannya padaku dua hari yang lalu, tapi  karena aku baru bisa kerumahmu hari ini, jadi aku baru bisa memberikannya padamu.” ucap Ji Yun lagi. Aku mengambil surat itu dan kupandangi sejenak surat ditanganku ini.
       ” Baiklah Min Hee, tugasku sudah selesai, aku pulang dulu ya. Dongsaengku sendirian di rumah. Cepat sembuh ya.” ucap Ji Yun sambil beranjak dari posisi duduknya.
       ” Ne, gomawo ya Ji Yun.” Ucapku lemah. Ji Yun mengangguk dan tak lama setelah itu, aku kembali sendirian di kamarku ini. Aku pun kembali menatap surat beramplop biru sapphire yang ada digenggamanku saat ini. Perlahan kubuka surat itu dan mulai membacanya.

     Dear Min Hee So,Hoobae ku
         
        Apa kabar Min Hee? Apa kau baik-baik saja? Aku dengar kau jatuh sakit . Maaf oppa tidak bisa menjenguk atau menghubungimu. Oppa sedang sibuk mengurusi universitas. Oh ya, nilai oppa terbaik kedua disekolah loh, hehehe.
   Min Hee, sebentar lagi oppa sudah masuk kuliah. Kau tahu apa artinya itu?? Artinya aku tidak mempunyai kesempatan untuk bertemu denganmu dan menjagamu lagi. Sejak pertama kali bertemu denganmu aku sempat bingung denganmu yang sering terlihat murung. Tapi, setelah aku kenal dekat denganmu, aku tahu bahwa kau adalah gadis yang ceria dan tegar. Ketika melihatmu tersenyum, ada dorongan dihatiku untuk terus menjaga senyummu itu. Tapi, ternyata menjaga senyummu itu tidak mudah apalagi setelah kau menceritakan tentang Kyuhyun. Melihatmu selalu sedih karena namja itu membuatku bertanya-tanya mengapa kau masih saja menyukai namja itu sedangkan kau tahu dia menyukai orang lain. Tanpa kau jawab atapun aku menanyakan pada orang lain, aku pun sudah tahu jawabannya. Aku tahu jawabannya saat aku sadar bahwa aku menyukaimu Min Hee. Aku mengerti apa yang kau rasakan. Mengerti bagaimana rasanya menyukaimu tanpa kau ketahui, menyukaimu yang menyimpan perasaan untuk namja itu. Aku mengerti semuanya Min Hee. Karena itulah aku berusaha semampuku agar kau tidak mengetahu hal-hal mengenai Kyu  yang bisa membuatmu sedih lagi termasuk ketika a ku tahu bahwa Kyu dan Mi Rae sudah berpacaran. Aku berusaha menutupi itu semua. Namun, semuanya sia-sia karena kau akhirnya tahu. Satu hal yang membuatku menyesal adalah saat Ji Yun menceritakan tentang apa yang kau katakan dirooftop setelah kau tahu bahwa Kyu dan Mi Rae berpacaran. Saat itu kau bilang bahwa seandainya Ji Yun memberitahumu lebih awal mengenai Kyu dan Mi Rae,kau mungkin tidak akan membuang waktumu untuk berharap banyak kepada Kyu. Aku bersalah padamu Min Hee. Aku juga tidak memberitahumu tentang Kyu dan Mi Rae. Seandainya aku memberitahumu lebih awal, mungkin aku tidak akan seperti sekarang dan mungkin aku bisa berusaha agar kau membuka hatimu untukku. Tapi, sepertinya terlambat. Kau pasti marah dan benci padaku kan? Mianhae Min Hee, karena aku tidak bisa jadi orang yang bisa kau andalkan. Tapi, aku hanya ingin kau tahu bahwa aku tulus mencintaimu dan aku harap kau tetap tersenyum meskipun bukan aku yang membuatmu tersenyum. Aku berharap kau bahagia walaupun bukan karena aku. Bersemangatlah Min Hee!!!!!  Aku tahu kau pasti bisa melewati ini semua. HWAITING!!! Suatu saat nanti, saat aku bertemu denganmu lagi, aku ingin melihat Min Hee yang ceria bukan Min Hee yang selalu sedih.
               Sampai bertemu lagi Min Hee. Senang bisa bertemu denganmu walaupun dengan waktu yang singkat ini.

     Oppa mu
    Lee Dong Hae

                    Tanpa kusadari, air mataku tak berhenti mengalir. Aku tak pernah menyangka oppa juga merasakan yang aku rasakan. Pasti berat bagi oppa saat harus mendengarkan celotehanku yang menceritakan tentang Kyu. Hufh..kata-kata oppa dirooftop waktu itu terus ada dipikiraku. Kenapa aku tidak pernah menyadarinya???? Apa aku benar-benar harus membuka hatiku untuk oppa???

   Min Hee POV End
                                                *****************
  Author POV

   Dua hari kemudian,
                    Saat ini, Min Hee sedang diperiksa oleh dokter langganan ibunya yang selalu datang kerumah ketika salah satu anggota keluarga Min Hee ada yang sakit.
                    ” Sudah selesai, lusa kau sudah bisa masuk sekolah asal dua hari ini kau benar-benar menjaga kesehatanmu. Aku akan menulis resep obat dulu.” kata dr. Kim setelah memeriksa Min Hee. Kini ia sedang menulis resep obat untuk Min Hee.
                    Kring kring kring.. tiba-tiba telepon rumah Min Hee berdering. Min Hee pun berjalan kearah meja telepon dan mengangkatnya.
                    ”Yeobseo.” sapa Min Hee
                    ”Min Hee,ini Ji Yun,  kenapa ponselmu tidak bisa kuhubungi?”
                    ”Owh, ponselku ada dikamar Ji Yun, aku sedang diperiksa dokter langganan ibuku. Kenapa Ji Yun?” tanya Min Hee
                    ”Kau harus segera ke bandara sekarang.” ucap Ji Yun
                    ” Kenapa aku harus ke bandara?” tanya Min Hee lagi sambil mengernyitkan dahi
                    ” Hae oppa Min Hee. Hae oppa akan ke Los Angeles hari ini.” kata Ji Yun lagi
                    ”Mwo?? Los Angeles? Untuk apa oppa kesana? Kau tahu dari mana Ji Yun?” teriak Min Hee kaget.
                    ” Aku tahu dari Eunhyuk. Dia bertenu dengan oppa kemarin saat  latihan taekwondo. Aku kurang tahu pasti kenapa Eunhyuk bisa tahu, yang jelas kau harus segera ke bandara.” ucap Ji Yun lagi
                    ”Kapan pesawat oppa berangkat?” tanya Min Hee
                    ” Satu jam lagi.” jawab Ji Yun
                    ”MWO??? Arasso. Gomawo Ji Yun.” Min Hee segera menutup teleponnya dan segera kekamarnya. Dia mengambil sweeter dan  dompet lalu turun dan keluar tanpa menghiraukan panggilan dokter yang tadi telah memeriksanya. Dia pun segera naik taksi menuju bandara.

    Di bandara,

                    Kepada penumpang Korean Air jurusan Los Angeles diharap segera menuju port.(bener ga sih ngomongnya kaya gini??kekekkeke, maklum belum pernah naik pesawat *Gubraakk*)

                    Setelah mendengar pemberitahuan itu, Donghae pun bergegas  menuju port. Dia akan kuliah di Los Angeles karena permintaan ommanya. Dia pun setuju karena dia pikir dia akan bisa cepat melupakan Min Hee untuk sementara. Setidaknya dia bisa fokus untuk empat tahun mendatang. Setelah itu dia tetap akan kembali ke Korea tapi dengan sesuatu yang tentunya bisa membuatnya pantas untuk mendapatkan Min Hee. Dia sudah hampir sampai di port namun ada suara yang memanggilnya. Dia pun menoleh dan dilihatnya seorang yeoja yang sangat dicintainya berdiri dan menatapnya tajam.
                    ”OPPA!!!!!” teriak Min Hee. Dia tidak peduli lagi dengan mata-mata yang mulai memperhatikan dia.
                    ”Min Hee??? Kenapa kau ada disini? Bukannya kau sedang sakit” tanya Donghae bingung.
                    ” Oppa jahat..kenapa tidak memberitahuku mau pergi ke luar negeri? Kau bilang akan menjagaku. Kau bilang kau ingin melihatku tersenyum. Kau bilang kau tidak ingin melihatku sedih lagi. Tapi kenapa kau malah ingin meninggalkanku? Kalau oppa pergi, siapa yang bisa kuajak ke rooftop lagi?Siapa yang bisa ku ajak ke taman bermain lagi? Siapa yang akan kuajak makan eskrim dan buat kue lagi? Siapa yang bisa membuat dongsaengku tambah protektif denganku karena dia tidak ingin ada orang lain yang dekat denganku selain oppa? Siapa yang bisa aku jadikan tempat untuk bercerita lagi? Siapa yang akan mengajakku naik sepeda lagi? Siapa???” ucap Min Hee. Matanya sudah mulai berkaca-kaca.
                    ”Min Hee, aku hanya ingin melanjutkan kuliahku.” jawab Donghae.
                    ”Oppa bilang ingin melanjutkan kuliah di Seoul University. Oppa bohong. Oppa jahat. Aku tidak punya siapa-siapa lagi sekarang selain Ji Yun dan oppa.” ucap Min Hee sambil tertunduk karena air matanya sudah mulai tumpah. Donghae mendekat kearah Min Hee, mengangkat dagu Min Hee dan menyeka airmata Min Hee.
                    ” Ini permintaan omma, Min Hee. Oppa tidak bisa menolak.” ucap Donghae.
                    ”Apa karena Kyu, kau mau meninggalkan ku oppa? Kau ingin melupakan aku kan?” ucap Min Hee lagi sambil menatap Donghae
                    ” Anio, bukan bukan. Aku benar-benar pergi untuk serius kuliah Min Hee. Untuk apa aku melupakanmu.” jawab Donghae sambil mengelus rambut Min Hee.
                    ” Tapi otakku selalu berpikir kau akan melupakanku oppa.” ucap Min Hee lagi. Tiba-tiba Donghae memeluk Min Hee. Min Hee yang terkejut hanya bisa diam dan mendengarkan ucapan Donghae.
                    ” Buang jauh-jauh pikiran bodohmu itu Min Hee. Oppa tidak akan pernah melupakanmu. Kau tidak usah memikirkan hal ini. Belajarlah yang rajin dan gapai cita-citamu.” ucap Donghae sambil mengusap kepala Min Hee.
                    ”Kau bicara seolah-olah kau akan pergi selamanya oppa.” ucap Min Hee. Donghae melepas pelukannya.
                    ”Aish..sudah oppa bilang hanya empat tahun. Apa itu artinya selamanya?” ucap Donghae tersenyum sambil mengacak-acak rambut Min Hee.
                   
                    Kepada penumpang Korean Air jurusan Los Angeles diharap segera menuju port
                   
                    ”Oppa harus pergi sekarang. Jaga dirimu baik-baik ya.” ucap Donghae. Min Hee hanya diam. Dia tidak tahu mau bicara apa. Dia ingin mengungkapkan sesuatu, tapi mulutnya susah sekali untuk mengucapkannya. Donghae pun mulai melangkah menuju port. Namun, dia berbalik lagi ke arah Min Hee , tersenyum dan melambaikan tangannya. Kemudian dia kembali berjalan menuju port.
`                   ”OPPA!!” teriak Min Hee.  Donghae pun menghentikan langkahnya dan berbalik. Dilihatnya Min Hee berlari kearahnya.
                    ” Oppa, maukah kau menungguku? Maukah menungguku sampai aku bisa benar-benar melupakan Kyu? Maukah kau menungguku sampai aku bisa menerima perasanmu padaku?  Maaf bila aku egois, tapi kau mau menungguku kan oppa?” tanya Min Hee mantap.
                    ”Gomawo Min Hee, Jeongmal gomawo.Tanpa kau minta, aku pasti menunggumu dan aku sudah menunggumu sejak dulu Min Hee.” ucap Donghae seraya menarik Min Hee ke pelukannya.
                    Author POV End

                    Min Hee POV
                        Aku melihat Hae oppa berjalan semakin menjauh. Tapi dia berbalik lagi dan melambaikan tangannya lagi. Aku membalas dan tersenyum. Dia pun kembali berjalan menuju port dan akhirnya aku tidak lagi melihatnya.
                    Hae oppa, orang yang selalu ada untukku. Orang yang benar-benar baik padaku. Tapi, aku baru menyadari kalau dia menyimpan perasaan padaku. Meskipun aku belum bisa menerimanya saat ini, suatu saat, aku pasti bisa menerimanya. Aku sudah mengatakan padanya untuk menungguku. Aku pun akan menunggunya kembali. Yang akan kulakukan sekarang adalah mencoba melupakan Kyu.. Mencoba menerima keyataan bahwa Kyu tidak pernah menyimpan perasaannya padaku. Mencoba menghilangkan semua pikiran kenapa bukan aku yang ada diposisi Mi Rae saat ini. Karena aku memang tidak akan pernah bisa menjadi Mi Rae bagi Kyu, tapi, aku pasti bisa menjadi Min Hee bagi Hae oppa.
                   
                                    ************** THE END

                    Yeah.. Akhirnya selesai juga.  Gomawo udah ngikutin  dan nungguin FF ku dari awal sampai sekarang.
                    Jangan lupa RCL ya..



               
               

  






         
         

         


 

         





















No comments:

Post a Comment